Seputar Dunia Menulis

Seperti yang telah saya janjikan pada post sebelumnya, saya akan selalu mencoba me-resume tiap pertemuan mata kuliah Jurnalisme Sains dan Teknologi yang saya ikuti. Pada pertemuan kedua ini topiknya adalah Seputar Dunia Menulis dengan mengangkat tema "INDONESIA: antara kelisanan dan keberaksaraan".

Jadi intinya ada 3 dunia (tipe masyarakat) yang sedang kita hidupi (di Indonesia) sekarang ini,
1. Masyarakat Lisan
Dalam masyarakat ini, komunikasi dilakukan secara langsung mouth-to-mouth. Segala macam informasi disampaikan melalui lisan, sehingga hubungan dalam masyarakat berlangsung sangat interaktif satu sama lain. Namun karena budaya masyarakat Indonesia yang masih lebih memandang siapa yang berbicara daripada apa yang dibicarakan, membuat masyarakat lisan terkesan cenderung kurang maju dan kurang obyektif dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada.
"Siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan."
"Mengendalikan massa itu lebih mudah daripada mengendalikan emosi."
2. Masyarakat Lisan Tingkat Kedua
Disini adalah gabungan budaya lisan yang ditambah dengan perkembangan teknologi dan informasi sebagai media interaksi. Dapat pula disebut dengan kelisanan modern atau secondary orality. Mayoritas kehidupan mahasiswa bisa dibilang berada dalam fasa ini, dimana interaksi lisan secara langsung masih digunakan (saat kuliah misalnya) namun pola komunikasi menggunakan media tulisan (dunia maya) juga sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan informasi. Nah, disini akan sering muncul #persoalan demi #persoalan jika seseorang kurang bisa menyesuaikan diri antara budaya lisan dan tulisan secara baik.

3. Masyarakat Tulis
Masyarakat tipe ini sangat menjunjung obyektivitas. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan tulisan. Silang pendapat ataupun diskusi semuanya dilakukan dengan media tulis dan tertuju pada konten tulisan, sehingga counter attactk bukan ditujukan pada individu melainkan pada apa yang ia tulis.
"Apa yang dibicarakan lebih penting dari siapa yang berbicara."


ARTI MENULIS
Tiap orang memiliki arti menulis untuk dirinya sendiri...

1. Menulis Sebagai Ekspresi, Aktualisasi, dan Eksistensi Diri
Menulis sebagai media mengekspresikan diri sendiri, mengalihkan prespektif, dan menunjukkan pada dunia siapa dirinya.
"Tulisan adalah penulisnya."
 "Menulis berarti memahami sekaligus minta dpahami."
2. Menulis Sebagai Proses Menyejarah
Menulis berarti mendokumentasikan pemikiran sekaligus realitas dan jejak sejarah.

3. Menulis adalah Membaca
Dengan menulis artinya kita telah mampu membaca apa yang tersirat di realita sekitar.

4. Menulis adalah Writing and Editing
Ketika menulis, menulislah! Jangan mengedit!
"Menulis itu kayak soda. Di awal rasanya meluap-luap, kemudian terasa biasa saat sodanya mulai hilang, tapi tetep ada tersisa rasa manis setelahnya."
5. Menulis Menambah Penghasilan
Bonus!

Kalo buat saya sendiri sih arti menulis buat saya mungkin yang nomor 1 dan nomor 5 juga bisa hihihi... Pokoknya saya bahagia tiap saya selesai nulis :3


TO DOs!  
Jadi, apa saja yang harus dilakukan kalau mau nulis?

1. Siap melawan kejenuhan
Kuncinya DISIPLIN. Bisa dimulai dengan membiasakan diri membaca 30menit/hari dan menulis 10menit/hari secara rutin. Jadikan sebuah kebiasaan, supaya tidak terasa jenuh.

2. Siap memisahkan diri dari kerumunan
Yaitu dengan cara mengobservasi. Melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. mencoba menjadi pengamat.

3. Siap bertanya, berdiskusi, dan menguji setiap materi
Kuncinya CARI TEMEN! untuk bertukar pikiran supaya tulisan kita lebih berkembang.
"Kita harus selalu siap. Mungkin ada kebenaran yang lebih baik daripada kebenaran yang kita pegang."
4. Siap dikritik
5. Selalu bawa alat tulis
6. Siap tidak dimuat di media


Nah, itu semua materi yang dapat saya serap pada pertemuan kedua tadi. Minggu depan insyaallah akan selalu saya tulis resume kuliah yang saya dapet. Semoga bermanfaat :)
"Tentang apa yang dilihat, jangan bercerita, tapi tulislah! "
"Tulislah apa yang Anda temukan, saat itu juga!!!"
So, Selamat Menulis!

*all quotes by: Pak Jejen Jaelani*

Bandung, 07 Februari 2013
Hesti Nuraini

This entry was posted on February 14, 2013 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply