Archive for November 2013

Watching Movie

No Comments »

Siapa sih orang di dunia ini yang ga suka nonton film? Apalagi film-film box office yang memang tak main-main penggarapannya. Film yang bahkan sudah ditunggu kehadirannya sebelum tayang. Jangankan film luar yang sudah tak diragukan lagi kualitasnya, film ece-ece indonesia pun banyak juga kok yang mau nonton. Hal ini cukup menunjukkan betapa generalnya "nonton film" setidaknya untuk orang indonesia.

Nonton film memang kegiatan bermanfaat (kalau filmnya bagus) yang cukup mudah untuk dilakukan. Ya, saat nonton tidak diperlukan konsentrasi setinggi saat Kita membaca buku, bisa sambil minum atau ngemil popcorn pula tanpa perlu berhenti menikmati cerita. Walaupun sama-sama memperoleh cerita, perbedaan yang paling terlihat nyata antara nonton film dan membaca buku adalah waktu. Ibaratnya nonton film itu memahami isi buku (yang kalo dibaca bisa berhari-hari) hanya dalam 2jam. Instan, bukan?

Oiya, saat nonton film juga Kita langsung mendapat visualisasi nyata dari ceritanya. Yah, walaupun terkadang apa yang divisualisasikan di film tidak seperti apa yang Kita imajinasikan saat membaca buku, tapi tak jarang it's more than we expected. Apalagi kalau filmnya 3D!

Nonton film juga tidak melulu tentang cerita film itu sendiri. Pasti ada cerita dan kenangan tersendiri saat orang nonton film, apalagi di bioskop.
Sometimes it's not about what movie you watch, but the people you watch it with. 
Tak jarang kan Kita lupa sama keseluruhan cerita film yang pernah Kita tonton, tapi inget sama siapa Kita nonton waktu itu. Have you ever feel like that?

Atau pernahkah kalian mengalami 2-3 kali nonton film yang sama di bioskop gara-gara ada teman lain lagi yang ngajakin nonton? Yah, setidaknya hal itu pernah saya alami. Yang baru saja kemarin adalah film Gravity. Di Bandung saya udah nonton, beberapa hari kemudian saat pulang ke Solo temen-temen ngajakin nonton itu juga, and it's no problem for me. Dulu pernah juga pas SMA dalam satu hari nonton film yang sama di bioskop 2x. Kalo ga salah sih film nya Ayat Ayat Cinta wkwkwk, jadi siang saya nonton sama pacar (waktu itu) trus pulangnya beli tiket lagi jam malam buat ditonton sama Bapak Ibu. Itu juga momen nonton film yang paling saya inget...nonton di bioskop sama kedua orang tua :)

Dari dulu saya memang suka nonton. Hampir tiap bulan pasti selalu ke bioskop buat nonton, paling lama ya 2bulan sekali lah. Namun ada sebuah turning point dalam dunia per-nonton-film-an di hidup saya. Tak lain tak bukan adalah hadirnya partner nonton dalam satu tahun terakhir ini. Dia yang sangat hobi nonton sampai-sampai setelah nonton di bioskop dia download filmnya trus nonton berkali-kali film yang dia suka dan hafal tiap detil partnya, tidak seperti saya yang kalo udah pernah nonton yaudah gitu aja. Dan walaupun interest film kami sangat jauh berbeda, dia suka action saya suka drama, dia pro animasi saya anti kartun (kalo di bioskop), tapi dia selalu sukses ngajak saya nonton film yang dia suka. Tak jarang saya iyain aja ke bioskop tanpa tau mau nonton film apa hahaha. Dan berkat dia, saya jadi update film terbaru dan tak pernah ketinggalan nonton. Jadi, terima kasih partner nonton paling gavl sedunia :D

* ditulis setelah dalam waktu kurang dari 1 bulan udah 2x nonton film keren di hari premier-nya (Thor: The Dark World & Hunger Games: Catching Fire).


Bandung, 23 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Listening to Radio

No Comments »

The art of listening to radio is you never know what kind of song will be played. It is noting but full of surprise.
Jika sebuah lagu sudah diputar di radio, ya lagu itu akan dimainkan sampai selesai. Tidak seperti di mp3 player atau itunes dimana kamu bisa asal stop and choose another song sesuka hatimu. Ya, memang bisa sih kamu ganti tune di frekuensi lain kalau kamu ga suka sama lagunya, tapi ya lagi-lagi di frekuensi lain kamu akan ketemu sama lagu lain yang ga pernah bisa kamu tebak. Surprise, isn't it?

Jika kamu sedang beruntung, bisa saja secara berturut-turut lagu yang sedang disiarkan sangat cocok dengan suasana hatimu saat itu. Tiba-tiba membuatmu tenang atau sebersit teringat sebuah memori akan lagu itu. Tentu saja berbeda sensasi mendengarkan sebuah lagu saat kamu memang sengaja ingin mendengarnya dengan ketika lagu itu tidak sengaja kamu dengar dimainkan di radio. 

Hal menarik lain dari dengerin radio adalah ada puluhan acara siaran yang ada disana dengan berbagai macam jenis suara penyiarnya. Mungkin salah satunya adalah favoritmu. Tapi puluhan suara penyiar yang lain, mungkin terdengar risih di telingamu. Tapi ya lagi-lagi kamu bisa kok ganti channelnya. Hampir sama kayak hidup ini bukan? Kamu ga bisa asal nyuruh orang yang kamu ga suka buat berhenti ngomong. Tapi kamu cukup bisa untuk sekedar pergi dan tidak mendengarkannya jika tak ingin merusak suasana hatimu.

Mendengarkan radio juga tidak melulu tentang lagu. Ada jutaan informasi yang dapat kamu peroleh saat mendengar radio. Mulai dari berita lokal, nasional maupun internasional, info lowongan kerja, event terdekat, iklan produk-produk ga penting, curhatan galau sampai kontak jodoh semuanya ada. Yah, namanya juga media. Kadang nambah pinter, tapi tak jarang juga malah nambah galau.

Perkenalan saya dengan dunia radio dimulai di bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu ada sebuah radio anak muda yang lagi terkenal di kota kelahiran saya. Hampir semua anak SMP-SMA dengerin radio itu tiap malem. Nama acaranya "kongkow-kongkow" dalam bahasa jawa artinya "ngomong-ngomong nggak penting". Iya, acaranya emang nggak penting banget. Isinya cuma request lagu sama kirim salam buat temen atau pacar atau sekedar ngasih kode ke gebetan. Heran juga kenapa banyak banget orang yang dengerin dan rela sms/telpon kesana padahal susah banget kalo nelpon karena saking banyaknya orang yang mau nelpon. Jadi buat yang berhasil nelpon atau smsnya dibacain sama penyiarnya udah pasti jadi orang eksis se-kota deh apalagi kalo disebutin juga nama sekolahnya. "Iya, ada Hesti dari SMP 5," begitu kata sang penyiar hahaha konyol juga kalau diinget. Dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai bangku SMA. Dasar ABG!

Hubungan saya dengan dunia radio justru semakin intim saat masuk kuliah dengan tergabungnya saya dengan sebuah unit radio di kampus. Gatau juga kenapa waktu itu daftar, kalo ga salah sih karena disuruh sama kakak kelas saya haha tapi saya ga pernah nyesel kok masuk unit radio ini, bersyukur banget malahan. Ternyata dunia radio ga sesempit tentang penyiar yang cuap-cuap aja. Saya belajar banyak banget disana, mengenal orang-orang hebat dan tangguh berjuang supaya tetap dapat mengudara dan didengar banyak orang.

Dan sekarang, saya nulis ini sambil dengerin radio juga kok :) So, Be smart and stay cool in harmoniae progressio!


Bandung, 12 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Another Sweet Escape

No Comments »

Post ini special didedikasikan untuk lelaki terlucu sedunia yang lebih cocok jadi pelawak daripada engineer, Putu Adhika Gulung Gulung Bayu Bramantya Unyuw Munyuw.

Terimakasih sudah menyelamatkan Hari Minggu saya a.k.a ngajak saya kabur buat main dan sekedar jalan-jalan di saat kejenuhan saya akan kerjaan-ini-itu melanda.

Terimakasih untuk selalu menjadi pelipur lara dan tempat kembali di kala saya tersesat maupun hangover wkwkwkk.

Pokoknya makasih semua canda tawa dan lawakan hari ini. Kebocahanmu mengalihkan duniaku deh :*

ps: janji aku ga akan sibuk-sibuk lagi kok^^



Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Satu Tahun untuk Keluarga Widyakelana

No Comments »

Siapa sih yang nggak mau melakukan yang terbaik untuk keluarganya? Hal itulah yang saya berusaha lakukan selama satu tahun terakhir di Widyakelana, karena Widyakelana adalah Keluarga. Berdasar rasa cinta ke keluarga inilah yang membuat saya bersedia mengemban tugas disini. Dan kesembilan orang di bawah ini membuat kewajiban di Wika terasa lebih ringan dan menyenangkan untuk dijalani.

Ikhsanudin Amri a.k.a Ceper, sang Bapak yang mengayomi tanpa menggurui. Terimakasih sudah selalu mengingatkan saya yang acapkali lalai mengupdate informasi. Maafkan kalau beberapa tugas sering juga saya skip huehuehue. Dari empat ketua Wika yang saya kenal pernah menjabat, you are still the best, Per! (semoga dia ga songong kalo baca ini).

Rais dan Sita, makasih udah ngeganti uang buat beli pulsa jarkom wkwkwkw :p
Mahe dan Arfi, enaknya sekretaris berduaan. Dulu saya sendirian pas jadi sekretaris -,- Cap jangan sampai ilang lagi!

Lia, makasih udah sering ngadain acara dolan dan meningkatkan rasa kekeluargaan di Wika. Dio, the wonder kid yang udah bikin anakWika makin rajin belajar hahaha. Ga nyangka 3/10 pengurus inti Wika adalah anak Sebia :')

Icak dan Bagas, mangat aja deh! Doakan saja ntar kalo saya udah jadi alumni, bisa bantuin mewujudkan impian asrama Wika kita.

Pokoknya makasih untuk kalian udah jadi tim yang tetep solid dan bersedia meluangkan waktu untuk keluarga Wika kita disela kesibukan lain yang saya sakin semuanya penting. Makasih udah nambah 1 kenangan manis lagi di Wika diantara jutaan memori menyenangkan disini.

Sekarang udah pensiun jadi pengurus, ayo kita bikin forum galau senang-senang lagi sama 2010 yang lain hahaha. Semoga adik-adik kita bisa membawa Wika lebih eksis di ITB yaaaa, amin :)


Bandung, 11 November 2013
Hesti Nuraini