Archive for March 2013

22 yang ke 21

3 Comments »

Alhamdulillahirabbilalamin... masih diberi kesehatan hingga saya menginjak usia yang ke 21 tahun dengan dianugerahi keluarga, sahabat, dan teman-teman yang perhatian dan sayangnya luar biasa hiks terharu :') Apalagi pas ditelfon ibuk bapak dan dinasehatin panjang lebar biar makin dewasa beserta bumbu sejuta doa dari mereka plus suara super unyuw naraya bilang 'selamat ulang tahun tanteeeeeee' di telfon hiks :"

Yang bikin lucu di ultah kali ini adalah serangan hashtag di twitter oleh temen-temen Sahabat Telkom 2010 hihihi gara gara si Gini nih yang bikin di grup watsap wkwkwk kocak banget deh huhuhuhu terima kasih teman-teman seperjuangan menuju kesuksesan :D


Ngomong-ngomong soal twitter  ada juga ucapan lucu dari Chun-li sahabat pas wpt~. Ngakak gulung-gulung deh bacanya hahaha ada ada aja...
Ada juga pict lucu dari Dinda wpt~ yang ditulisan happy birthday-nya ada gambar 6orang wpt~ uuuuu jadi kangen wpt so much much much :')

Dan yang paling bikin special tak lain dan tak bukan adalah surprise dari sahabat-sahabat cupis tesayang :') dikasih kue + lilin kantin gku barat, dessy nyanyiin lagu happy birthday yang agak fail, pake topi-topian ultah, tiup lilin, trus bagi-bagi kue ke sahabat telkom yang lain... uuuuuuu senangnyaaaaaaa :D
Yang ngeselin adalah sahabat terbaik, Dessy, yang saya kira beneran marah sama saya karena suatu hal, ternyata dia emang berencana buat ngediemin saya seminggu ini buat bikin surprise huuuuuuuu dikerjain banget deh parah kangennya sama kamu Des :')
CUPIS! sayang ga ada ami :(
Dan super terima kasih Putu Adhika Bayu Bramantya yang udah bawain kue dan ngasih sprei ungu unyuw :3
Sekali lagi Alhamdulillahirabbilalamin... terima kasih semua teman-teman :')


Bandung, 31 Maret 2013
Hesti Nuraini

aku (tidak) suka kau datang

No Comments »

Aku tidak suka kau datang,
Membuat banyak kekacauan di hidupku yang tenang.
Besar, kecil, setiap hari tanpa peringatan.

Kau seperti sekumpulan papan pemberitahuan.
Jelas, tanpa basi-basi, dan sangat menarik perhatian.
Hanya saja bagiku kau sangat membingungkan.

Di sampingku kau selalu banyak bicara,
Di kejauhan pun kau sama saja.
Dan kau selalu meneriakkan namaku dengan gembira.

Aku tidak suka kau datang,
Begitu saja masuk ke dalam hidupku yang tenang.
Denganmu setiap hari berarti kekacauan.
Aku tidak lagi bisa berpikir dan merasa secara perlahan.
Di dekatmu aku melakukannya dengan refleks spontan.

Kau banyak tertawa,
Membuatku banyak bertanya-tanya.
Kau banyak bicara,
Membuatku semakin jengkel pada awalnya.

Aku tidak suka kau datang,
Karena kau membuat kerusuhan dalam kesendirian.
Kau membuat banyak kesulitan,
Dengan kepalaku, dengan diriku, dan kusadari dengan bagian hatiku yang lebih dalam.

Aku tidak suka kau datang,
Tapi kusadari lagi bahwa aku lebih tidak suka kau menghilang.
Dari hidupku yang sekarang terbiasa dengan kekacauan,
Dari hatiku yang terbiasa tidak sendirian.

Aku tidak suka kau datang.
Tapi dengan cara inilah kau membuatku tahu kau menang.
Dengan diriku dan hatiku yang setiap saat kau kacaukan.
Dan pada akhirnya kukatakan,
Aku suka kau datang.


Depok, 5 Maret 2013
By: Fandita Tonyka Maharani
Reblogged from: http://fandita.wordpress.com/2013/03/05/aku-tidak-suka-kau-datang/ 


Bandung, 06 Maret 2013
Hesti Nuraini

menulis tentangmu, Ayah. (2)

No Comments »

Ini adalah tulisan keduaku untukmu, Yah.
Kini aku sudah sedikit lebih mahir dalam menahan air mata saat menulis tentangmu.
Beberapa hari ini aku selalu mengeluhkan usiaku yang akan bertambah bulan depan menjadi 21tahun.
Namun hari ini, rasanya aku tertampar oleh satu hal.
Tepat hari ini usiamu berkurang, 51tahun, lebih dari setengah abad.
I am too busy growing up, then i forget that you are also growing old.
Sungguh tak terasa waktu berlari secepat ini.
Dan aku yakin kau bahkan tak ingat hari ini adalah ulang tahunmu.
Kau kan tak pernah peduli akan hal-hal semacam ini.
Bagimu semua hari itu sama saja.
Bagimu bertambah tua itu sudah semestinya.
Dan terakhir kali aku melihatmu...
Saat itu kau masih belum sehat sepenuhnya.
Bahkan itu adalah kali pertama kau tak ikut mengantarku ke stasiun untuk kembali ke perantauan.
Sungguh tak seperti biasanya.
Sungguh menyesakkan dada.
Aku menangis hampir sepanjang malam di kereta saat itu, Yah.
Tapi seperti biasa, aku tak akan pernah membiarkanmu melihatnya.
Aku kan kuat sepertimu!
Jadi kumohon, Yah.
Jangan pernah lagi engkau terbaring lemah seperti kala itu.
Kau kan Ayahku yang paling setrong!
Kau Ayah paling hebat sedunia!
Berjanjilah untuk selalu menjaga kesehatanmu.
Berjanjilah untuk selalu baik-baik saja.
Hanya berbahagialah, Yah! bersama Ibu.
Yah, aku tau kau pasti tak akan membaca tulisanku ini
Tapi aku yakin, Tuhan Maha Menyampaikan ini semua padamu :)

Semoga panjang umur dan sehat selalu Ayahku tercinta. Aku sangat merindukanmu :*

Tulisan terkait:  menulis tentangmu, Ayah. (1)

Bandung, 05 Maret 2013
Hesti Nuraini