menulis tentangmu, Ayah.

Ayah, ini petama kalinya aku menulis tentangmu.
Kau tahu aku memang suka menulis, terutama menulis tentang orang-orang yang kusuka dan kusayangi.
Tapi menulis tentangmu, selalu jadi bagian tersulit.
Menulis tentangmu, tak semudah aku menulis tentang ibu, tentang kakak, atau bahkan tentang lelaki yang sedang kusukai.
Menulis tentangmu...
Berkali-kali aku mencoba menulis tentangmu tapi selalu tak dapat kuselesaikan.
Menulis tentangmu, membuat dadaku sesak.
Saat ini kucoba sekuat tenaga untuk menyelesaikan tulisan ini.
Saat ini aku sangat merindukanmu.
Aku sangat mengkhawatirkanmu, Yah.
Kudengar lembut suaramu saat menanyakan kabarku.
Kudengar suaramu yang yang masih berusaha tertawa saat menanyakan ujian-ujianku.
Namun kudengar pula suaramu yang mulai bergetar saat mengkhawatirkan suaraku yang terisak pelan saat menanyakan kesehatanmu.
Ya, aku tahu kekhawatiranmu pasti jauh lebih besar padaku.
Tapi aku juga tahu, engkau orang ter-tidak-jujur saat keadaanmu tidak sedang baik-baik saja.
Ya, engkaulah orang yang paling tidak mau membuatku khawatir.
Engkau yang tak pernah ingin membuatku bersedih.
Karena engkau adalah orang yang paling menyayangi putri terkecil dan satu-satunya milikmu ini.
Yah, masih banyak sekali yang ingin kutuliskan tentangmu.
Tapi menulis tentangmu membuat pipiku basah oleh air mata.
Namun aku tahu, kau paling tidak senang melihatku menangis, kan?
Oke, akan kuseka air mata ini saat ini juga, Yah.
Tapi berjanjilah, kau akan selalu baik-baik saja disana.
Berjanjilah, Yah.

Ini lagu favoritku yang selalu kusetting menjadi ringtone hp dan alarmku di setiap pagi, dan akan selalu aku nyanyikan hanya untukmu, Ayah.

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi semua maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi semua maumu
Yang Terbaik Bagimu (Ayah) - Ada Band


Bandung, 06 November  2012
Hesti Nuraini

This entry was posted on November 06, 2012 and is filed under ,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply