Archive for August 2014

Satu Hari di Yogyakarta

No Comments »

Di pagi hari yang cerah, saya memutuskan untuk pergi ke Kota Yogyakarta alias Jogja setelah satu hari sebelumnya telah berjanji kepada si dia yang ada disana. Kira-kira pukul 9.20 saya tiba di stasiun Solo Balapan, untunglah ada kereta Sidomukti yang akan berangkat ke Jogja pukul 10.05, soalnya kalo nunggu Prameks baru ada jadwal yang pukul 11. Tiket kereta Sidomukti 20k, jauh lebih mahal daripada Prameks yang cuma 6k. Tapi tak apalah daripada menunggu terlalu lama.

Oiya, kereta Sidomukti juga lebih cepat waktu perjalanannya, hanya sekitar 50menit, kalo Prameks bisa satu jam 15menitan. Jadi pukul 11 lebih saya sudah tiba di Stasiun Lempunyangan. “Mau kemana kita?” tanyaku kepadanya. “Ke pantai aja yuk!” jawabnya secara spontan. “Ha? Pantai? Yowis yo!” jawabku ikutan random. Dan begitulah... akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pantai. Tapi sebelumnya mampir Mister Burger dulu beli sangu maem.

Pantai yang menjadi tujuan kami adalah pantai di kawasan Gunung Kidul, ada banyak pantai berpasir putih disana, mau yang mana tinggal pilih. Perjalanan dari Kota Yogyakarta ke Gunung Kidul menghabiskan waktu hampir 2.5 jam dengan naik motor santai plus mampir indomart dan masjid untuk sholat dhuhur. Dan selama 2.5 jam itu saya bonceng miring karena pakai rok (sayang ga ada fotonya sebagai bukti ke-strong-an saya haha). Huft salah siapa mau ke pantai nggak bilang-bilang dulu, pegel pegel deh.

Akhirnya dipilih Pantai Sundak karena pantai tersebut yang paling dekat. Sekitar setengah 3 sore kami tiba disana. Wuhuuuuu... rasa pegel semua sirna sudah... pantainya bagus, anginnya sepoi-sepoi, dan sepi pula berasa di resort pribadi. Haha gimana ga sepi, hari itu adalah Hari Senin dua minggu setelah libur lebaran, pastilah orang-orang udah masuk kerja/sekolah.

Foto lain sudah diunggah di: Pantai Sundak Gunung Kidul Yogyakarta

Setelah puas main air dan selfie, pulang deh! Dalam perjalanan kembali ke kota kami melewati tempat indah yang dijuluki Bukit Bintang. Seperti namanya, dari tempat tersebut bisa melihat perumahan Jogja di bawah dan hamparan bintang di atas (sepertinya), soalnya kami lewat sana masih sore jadi belum kelihatan bintangnya hehe.

Alhamdulillah sebelum maghrib kami sudah sampai di kota, trus makan nasi goreng kambing di deket padmanaba. Setelah sholat maghrib, kami main ke Alun-alun Yogyakarta. Ngga jauh beda sama alun-alun kidul di Solo, disana juga banyak becak (atau entah apa itu namanya) berhiaskan lampu warna-warni, trus saat itu juga sedang supermoon! Malam jadi semakin terang dan indah, tak lupa beli wedang ronde sebagai pelengkap.

Sebelum larut, Putu nganterin saya ke kos Depe (sohib SMP saya) yang sekarang lagi lanjut S2 di UNY, tempatnya di daerah Seturan buat nginep. Lumayan sih sejam muter-muter nyari kosannya, tapi akhirnya ketemu juga. (And in the end saya baru tau kalo dari kos Depe ke Rumah Putu itu lumayan jauh, lebih dari setengah jam naik motor, unch pukpuk Putu :”) . Malemnya sebelum bobo, kangen-kangenan deh sama Depe, ngobrol panjang lebar soalnya udah lama banget ngga ketemu.
my-ten-years-and-still-counting-bestfriend, Depe
Paginya karena Depe harus kuliah, saya dijemput Putu lagi buat main hihi. Agenda pertama adalah sarapan. Pecel madiun di Jl. Malioboro jadi pilihan utama. Makan di pinggir jalan malioboro jadi berasa turis. Pecelnya sangat enak, jadi favorit Putu sejak dulu katanya. Cukup 10k udah pake telur, tempe, dan keripik peyek.
Pecelnya udah habis dimakan duluan sebelum difoto wk
“Abis ini kita mau kemana? Ini yang jualan di Malioboro belum pada buka.” Tanyaku. “Ke Solo aja yuk!” jawabnya spontan (lagi). “Hahaha yowis yo!”. Oke lagi-lagi tujuan akhir sudah ditentukan. Sebelumnya mampir beli bakpia dulu buat oleh-oleh di rumah. Bakpia 25 ini terkenal yang paling enak (selain bakpia 75) di Jogja, harganya 30k. Selain itu beli juga kripik salak yang unyuw, tapi harganya 50k, tapi enak haha. Oiya, mampir juga beli rok di sekitaran Mirota Batik mumpung murah.
bakpia & keripik salak enak (y)
Lagi-lagi kami menempuh sekitar 2 jam perjalanan naik motor, dan lagi-lagi saya bonceng miring haha. We are strong couple literally! Terkadang yang terpenting dari sebuah perjalanan bukanlah tujuan akhir, tapi tentang perjalanan itu sendiri. Yang berharga bukan saat sampai, namun saat berjalan itu sendiri. Berjalan adalah menemukan. Menemukan arti kebersamaan, dan mengenal lebih dalam karakter rekan seperjalanan. Karena selanjutnya, hidup adalah tentang kita berjalan beriringan bersama bukan?

Tujuan pertama setelah sampai di Solo adalah... bakso favorit kita: Bakso Alex! Siang-siang terik setelah perjalanan panjang, semangkok bakso dan segelas es teh jadi penutup yang manis. Dan Alhamdulillah Putu berhasil mengantarkan saya sampai di rumah dengan selamat dan bahagia. Terima kasih Putu :)



Solo, 12 Agustus 2014
Hesti Nuraini