Showing posts with label learning. Show all posts

Tanda-Tanda Hari Kiamat

No Comments »

Asyrath As-sa'ah adalah tanda yang mengiring datangnya hari kiamat.
Tanda-tanda hari kiamat terdiri atas 2 macam, yaitu tanda besar dan tanda kecil.

Tanda kiamat besar: tanda-tanda yang sampai saat ini belum terlihat kemunculannya. Sepuluh tanda tersebut berlangsung sangat cepat dan langsung mengikuti antara kejadian satu ke kejadian berikutnya.

  1. Kemunculan  Al Masih Ad Dajjal. Dajjal adalah manusia anak cucu adam yang mengaku Tuhan. Lamanya keberadaan Dajjal adalah selama 40 hari dengan 1hari pertama setara dengan 1tahun, 1hari kedua setara 1bulan, 1hari ketiga setara 1minggu, dan 37hari sisanya tetap setara dengan 37hari. Sehingga jika dijumlahkan totalnya adalah 1tahun 2bulan 2minggu. Semua tempat akan didatanginya kecuali Mekah dan Madinah. 
  2. Turunnya Al Masih Isa putra Maryam
  3. Munculnya Yajuj Majuj
  4. Matahari terbit dari tempat tenggelamnya (barat). Sebagai pertanda ditutupnya pintu taubat.
  5. Keluar binatang yang bisa berbicara dari dalam perut bumi di bukit shofa Mekah dengan membawa cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa.
  6. Asap Tebal. Ini adalah tanda terakhir yang dilihat orang beriman.
  7. Angin lembut yang bertiup dari arah Yaman. Angin ini mewafatkan orang beriman.
  8. Penenggelaman bumi di timur 
  9. Penenggelaman bumi di barat
  10. Di jazirah arab, keluar api dari Yaman yang menggiring manusia ke Syam (padang mahsyar). Malaikat isrofil meniup sangkakala untuk pertama kalinya.



Tanda kiamat kecil:

A. Tanda yang jauh: tanda-tanda yang telah terjadi dan sudah selesai.

  1. Diutusnya Nabi Muhammad
  2. Terbelahnya bulan
  3. Keluar api besar di Madinah


B. Tanda yang sedang: tanda-tanda yang saat ini sudah muncul beberapa tetapi belum selesai semua.

  1. Bangsa Arab berlomba meninggikan bangunan
  2. Budak melahirkan tuannya (perzinahan dimana-mana)
  3. Muncul 30 Dajjal mengaku sebagai nabi
  4. Pendekatan zaman (waktu terasa berlalu sangat cepat)
  5. Berdekatannya pasar (Mall, ind*maret, alf*mart, berjajar dimana-mana)
  6. Tersebarnya kolom tulisan, bisa menulis dimana2 (HP, sms, social media)
  7. Turunnya salju di Jazirah Arab. Salju pertama turun di Arab pada tahun 2009 dan setiap tahun semakin meningkat jumlahnya.
  8. Tampilnya Imam Mahdi (mengakhiri tanda kecil masuk ke tanda besar) selama 7,8,9 tahun membawa kemakmuran, tempatnya di antara Hajar Aswad dan Makam Ibrahim.


* Pentingnya mengkaji tanda-tanda kiamat: rangkaian mengimani hari kiamat, mempersiapkan menghadapi fitnah dajjal, supaya kita termasuk orang yg tidak akan mengalami kiamat.

* Barangsiapa hafal 10 ayat pertama surah Al-Kahfi akan terlindung dari fitnah Dajjal. 
Cara mengenali Dajjal: matanya sebelah, kribo, kulutnya warna merah, di jidatnya tertulis kaf fa ro.
Paling banyak pengikut dajjal: ahli sihir, para wanita.

* Kiamat terjadi ketika seburuk-buruknya manusia. Namun berita gembiranya adalah orang mukmin tidak akan mengalami kiamat. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan tersebut. Insyaallah.



Ahad, 26 Juni 2016
Kajian Malam Dauroh I'tikaf Ramadhan 1437H
Masjid Darul Ihsan Telkom Gegerkalong 

Huawei Certified Datacom Associate (HCDA) Student Training

No Comments »

Dua hari setelah sidang tugas akhir, saya dan beberapa teman sejurusan  mengikuti sebuah training yang bernama Huawei Certified Datacom Associate (HCDA) Student Training. Training ini diselenggarakan oleh Huawei yang bekerja sama dengan Telkom, Telkomsel, dan Kementrian Kominfo yang diikuti oleh 100 mahasiswa dari ITB, Telkom University, dan UGM. Training ini berlokasi di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustiknas) Tangerang. Kami dikarantina selama satu minggu disana.

Ngapain aja trainingnya? kok sampai dikarantina seminggu? Jadi training ini dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi keahlian telekomunikasi dalam bidang data komunikasi. Materinya antara lain tentang routing dan switching jaringan, serta sedikit mengenai firewall. Selama 5 hari pertama kami dicekoki materi sertifikasi ynag sangat tidak sedikit, bukunya aja setebel gaban. 


Kemudian di hari ke-6 dilakukan ujian sertifikasi selama 2 jam. Setelah itu ada seminar dari Kominfo dan Telkomsel. Yang sangat menarik disini adalah saat seminar dari telkomsel. Pembicara saat itu adalah salah satu vice president Telkomsel yang juga alumni Elektro ITB 1994. Saat itu beliau menjelaskan bahwa kita pada engineer atau pelaku bisnis telekomunikasi sangat berperan besar terhadap perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Simple-nya kata beliau, saat lihat orang di Papua sana bisa nelpon itu bagian dari hasil kerja kita loh, gimana bahagianya coba :D Yaaa, beliau berhasil membuat kami (setidaknya saya dan temen-temen cewek disana)  bersyukur dan makin cinta dengan bidang telekomunikasi.

Dan hari terakhir ditutup dengan acara inagurasi dan pengumuman 10 besar peserta terbaik. Sayang sekali saya tidak mendapatnkanya. Sedih sih, tapi gapapa, bisa ikut tranningnya aja udah alhamdulillah banget. Soalnya fasilitas yang diberikan emang asik banget. Mulai dari akomodasi di pustiknas yang sangat nyaman, makan yang 5x sehari (ini yang paling asyik!), teman-teman baru, dan tentu saja ilmu yang saya yakin pasti sangat bermanfaat untuk kehidupan kerja nanti.
Kak tami, yang jadi temen sekamar (ngegalau) selama seminggu
*lihat itu bukunya yang dipegang
pura-pura selfie kata mba yuli

selfie sahabat telkom

Foto bareng Kaprodi Teknik Telekomunikasi yang paling unyuw :3

Kontingen ITB




Bandung, 6 Juli 2014
Hesti Nuraini

Bandung Smart City

1 Comment »

Tugas UAS mata kuliah Connected Service and Cloud Computing.
Jelaskan apa yang anda lakukan jika anda diangkat sebagai Lead-Engineer di Kantor Walikota Bandung untuk project Smart City!
Smart City merupakan pengembangan dan pengelolaan kota dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Konsep smart city ini dimaksudkan untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan Teknologi Informasi (TI).
Smart City sendiri tersusun dari komponen-komponen antara lain:

  •  Smart Citizen
  • Smart Governance
  • Smart Education
  • Smart Healtcare
  • Smart Building
  • Smart Infrastructure
  • Smart Mobility
  • Smart Technology
  • Smart Energy


Untuk mewujudkan suatu smart city, hal pertama yang harus dibenahi adalah masyarakat kota itu sendiri, mulai dari perilaku hingga gaya hidupnya harus sudah berpandangan ‘smart’. Dan untuk mewujudkannya, peran pemerintahan sangat penting disini. Sehingga langkah pertama yang akan dilakukan adalah membuat sistem pemerintahan & pelayanan masyarakat yang smart. Mulai dengan website tiap departemen di pemerintahan, penyediaan layanan masyarakat secara online untuk tiap departemen, serta pelayanan tingkat kecamatan hingga RT RW setempat.

Poin vital selanjutnya adalah pendidikan. Sekolah-sekolah salam suatu smart city haruslah lebih smart. Seluruh sekolah di Kota Bandung dari SD hingga SMA terkoneksi internet, tentunya dengan sistem security yang baik agar tidak disalahgunakan. Sistem e-learning juga akan diterapkan di tiap sekolah. Sehingga semua sekolah bisa saling terkoneksi satu sama lain (connected service) dan saling share data/materi pelajaran agar tak ada lagi gap antara sekolah favorit dan sekolah pinggiran karena semua sekolah harus sama baik dan menjadi favorit. Dengan smart education secara otomatis akan menceatak smart citizen.

Bidang yang tak kalah penting adalah kesehatan. Setidaknya seluruh rumah sakit harus menerapkan sistem smart building dan smart car (ambulance). Antara rumah sakit dan puskesmas juga saling terkoneksi supaya jika ada pasien rujukan dari puskesmas ke rumah sakit bisa langsung cepat tertangani. Antar rumah sakit serta antara rumah sakit dan PMI juga terkoneksi satu sama lain untuk memantau ketersediaan darah atau keperluan lainnya. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya suatu sistem dengan data digital dan saling terkoneksi.

Bukan hanya rumah sakit yang harus menerapkan smart building. Gedung pemerintahan, perkantoran, sekolah, hingga pasar maupun pusat perbelanjaan juga akan dibuat smart. mulai dari sistem security, fire safety, elevators, lighting, cctv monitoring, hingga energy management. Dan tak lupa akses layanan publik seperti stasiun, terminal, bandara juga dibuat sistem connected service-nya.
Setelah building, maka infrastruktur yang akan dibenahi, diantaranya:

  • Akses pintu tol keluar-masuk Kota Bandung akan diintegrasikan dengan smart car / smart vehicle untuk mewujudkan smart mobility.
  • SPBU dan parking area juga akan diintegrasikan dengan smart car (smart mobility).
  • Penataan  lampu kota yang terkoneksi semua ke pusat monitoring supaya tidak ada lagi ruas jalan yang lampunya mati hingga berbulan-bulan.
  • Taman kota dengan akses penuh free wifi.
  • Pintu air sungai dengan indikator batas banjir.
  •  Indikator di tiap TPS.
  •  Monitoring cctv di tiap sudut kota yang terintegrasi dengan sistem patroli kepolisian.
  • dll.


Semua inftrastruktur tersebut akan secara otomatis merekap data yang secara langsung mengirim report ke sistem monitoring pusat di Kantor Walikota. Dalam bidang teknologi, khususnya telekomunikasi, tentu saja jaringan LTE 4G akan sangat diperlukan demi kelancaran konektivitas dan akses data di seluruh penjuru Kota Bandung.
Dan terakhir yang paling penting adalah mengenai energi. Pembangkit listrik, persediaan air, maupun penyediaan bahan bakar haruslah ramah lingkungan. Akan dibuat sebuah sistem untuk mengontrol konsumsi energi yang dibutuhkan oleh seluruh Kota Bandung.

Dalam satu rumah atau satu gedung misalnya, jika pemakaian listrik atau air sudah melampaui batas penggunaan wajar, maka akan ada alarm peringatan yang tidak hanya ditunjukkan kepada pengguna namun laporan tersebut juga akan terkirim ke monitoring control di PLN/PDAM maupun pemkot. Selain itu untuk daerah industri yang menggunakan bahan bakar serta pembuangan limbah, dipasang juga suatu indikator juga apabila pemakaiannya berlebih dan atau pembuangan limbahnya melebihi batas aman.

Hal ini dilakukan supaya Bandung sebagai smart city bukan hanya unggul dalam teknologi, namun juga hemat energi dan ramah lingkungan. Selain itu juga merupakan upaya agar warga Bandung benar-benar menjadi penduduk yang bijak dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada di daerahnya. Sehingga terwujudlah Bandung Smart City beserta seluruh warganya yang smart dan tercipta smart city yang sesungguhnya.


Referensi:
  1.  Jin-Hyeck Yang, Smart City Strategy, 2012
  2. Sekhar N. Kondepudi, The Role of ICT in Smart Sustainable Cities, 2013
  3.  Eueung Mulyana, Connected Things part 2C, 2014





Bandung, May 6, 2014
Hesti Nuraini

The Key Technological Themes And Foundations That Make Stream-Driven Architecture Work

No Comments »

What are the key technological themes and foundations that make this stream-driven architecture

work? They are as follows:

1. Cloud computing – The availability of large amounts of processing power in the cloud is a major ingredient to the innovation that has led to so many software services being available to power the Web OS. Services like Amazon Web Services are responsible for making an entire new breed of start-ups and software engineering endeavours possible. Powerful, always available and elastic computing resources are at the heart of the modern right-time Web revolution. Put simply, real-time streams need an engine that’s always collecting and pumping out data. Cloud-computing gives us the engine power in abundance.

2. Open APIs – I really ought to say “Open Innovation,” which is more about the ethos of so many Web 2.0 projects and services. What works, and what powers the right-time Web, is the low-friction APIs that enable services to easily share data. Without APIs, there would be no Twitter and no successful stream-based services on the Web. We can contrast the text-messaging world, which is closed,14 with the IP world, completely open, and witness how literally thousands of new messaging services and paradigms have emerged on the Web versus mobile.With mobile we are still stuck with the one mode of messaging, which is texting, virtually unchanged since its introduction in the 1990s.

3. Open and Portable formats – This often gets overlooked, but I think that it is going to become increasingly important, reaching a tipping point soon. If we didn’t have base data formats like XML and JSON, we might well be stuck in a swamp of indecipherable data formats that would be difficult to move from one system to another. In other words, with XML and JSON-derived messages, it’s as if the whole Web decided to speak English, just like the business world (by and large). And, just as with business, the availability of a common intermediate language has had significant effect on productivity. Layered on top of this, we have micro-formats, RDF and other ways to bring structure and meaning to these JSON-ified communications across the Web.

4. SocialWeb – The transformation of theWeb, from its 1.0 “info-centric” nature to the more encompassing 2.0 world of “people-centric” and “service-centric” architectures, paved the way to the right-time Web. When we talk about “Right-Time,” we automatically ask “right time for whom?” Clearly, we mean people, not things. Ultimately, it is people who want the right information at the right time. Machines help the information to get there, but it is people who use the Web! The emergence of deep social structures on the Web has had profound impact on the way developers build services. Oddly enough, users are now becoming a lot more important in our thinking when designingWeb software systems and applications. What I mean is that by tapping into the user’s context and connections, which is becoming easier, developers can offer even more compelling services than they otherwise might. The social Web can transform and invigorate even a relatively mundane online service, like purchase ordering, adding new meaning to the suppliercustomer relationship.

5. Telco 2.0 elements – If we’re talking about people and social connectivity, then we have to include the massively successful phenomenon that is mobile, especially voice and messaging. After all, whilst data is exciting and very much the future, it is still a relatively small number of the overall mobile community who use data services in any substantial way. The majority of mobile users are still making calls and exchanging texts. Of course, this is slowly changing, but voice and reliable person-to-person messaging will be a strong requirement for all of us for the foreseeable future. The death of voice is much exaggerated (by a small band of geeks who simply don’t want to answer their phones anyway16). However, in terms of the right-time Web, then it will become a lot more powerful when we can mash the voice services world directly with the Web. This is happening slowly with companies like Telefonica buying Jajah and opening up new types of service. It is happening with platform plays like Tropo and Twilio. Opportunity? Network as a Service.

6. Big Data – Big Data’s role in Right-time Web should hopefully be clear. We not only need to maintain and support all these vast streams of data, which are ultimately flowing from one data store to another, but we need filters! There’s simply too much information to handle. Users are overwhelmed already. What we need is the ability to process the streams and extract the right information. This is a multi-variate problem as it applies across all the streams at once. Finding patterns across streams and extracting meaning is most definitely a Big Data problem! Doing it in real-time, which is non-trivial, but possible, is what gives us the right-time Web. With these six elements, plus others we could explore, the Web OS has the right architecture to support a “right-time” modality – an array of streams between source end-points and destination end-points that are increasingly converging on the mobile, particularly the smartphone with its various smarts that make it an ideal filter and consumption device for these streams, able to feedback context information that modulate the streams both at source and the destination.


It's taken from: 
CONNECTED SERVICES: A Guide To The Internet Technologies Shaping The Future Of Mobile Services And Operators. By Paul Golding.
While I'm studying for final exam in the subject Connected Service and Cloud Computing.

I hope it can be useful for you :)
Good luck for the exam!
May the 4th be with you!


Bandung, May the 4th 2014
Hesti Nuraini

Penulisan Berita

No Comments »

Di pertemuan ketiga ini tidak banyak materi yang disampaikan oleh Pak JJ. Karena topiknya adalah mengenai Berita dan penulisannya, maka si bapak lebih banyak memberi contoh-contoh berita dan informasi-informasi apa yang layak dijadikan berita. Ternyata banyak sekali kejadian-kejadian sehari-hari yang bisa dijadikan berita jika kita peka terhadapnya. Namun jangan juga seperti 'pekerja infotainment' yang seenaknya saja bikin berita. Sesi diskusi dan tanya jawab juga lumayan banyak.

Berita ada dua macam, hard news dan soft news. Hard news biasanya yang dijadikan headline di koran-koran harian, sedangkan soft news atau berita ringan biasanya terdapat di inside berita. Berdasarkan kecepatan penyampaian informasi, tentu saja hard news lebih aktual. Walaupun namanya 'hard', bahasa yang dipakai dalam berita biasanya merupakan bahasa baku namun ringan dan mudah dicerna oleh semua kalangan.

Yang paling penting dalam penulisan berita tentu saja adalah 5W+1H dan yang paling disoroti pada pertemuan kali ini adalah mengenai Teaser atau Lead Berita yang menjadi fokus dalam suatu tulisan. Dengan lead yang berbeda maka akan bisa dibuat berita yang sama dengan sudut pandang yang berbeda. Ada berbagai macam Lead:

1. The Punch Lead
2. Lead Deskriptif
3. Lead Kontras (before-after)
4. Lead Pertanyaan
5. Lead Kutipan / Ucapan Tokoh
6. Lead Kronologis
7. Lead Parodi

Lead dapat diletakkan pada awal, tengah maupun akhir berita, yang dibuat untuk lebih menarik pembaca. Lead dapat dibuat oleh si penulis sendiri atau bisa juga 'dibuatkan' oleh redaksi yang akan memuat berita tersebut. Sebenarnya tadi pas kuliah kami dikasih contoh-contoh dari semua macam Lead di atas, tapi ga bisa saya tuliskan disini. Jadi kalo mau tau lebih banyak bisa ditanyakan langsung atau gugling aja sendiri ya :p

Oiya di pertemuan kali ini, kami diberi tugas perdana, yaitu menulis berita!!! dengan ketentuan:
- berita, sesuai pola teras berita.
- seputar ITB.
- 4000 karakter termasuk spasi
- diketik pada A4 font Arial 12 spasi 1,5
- dikirim ke jurnalsaintek@gmail.com dilampirkan dalam format RTF
- disertai data diri dengan nama file nama_nim_tugas1
- dikumpulkan paling lambat Rabu, 20 Februari 2013

Sebenarnya saya sudah berwacana untuk mengerjakan tugas ini hari ini juga, namun apa daya... sampai jam segini masih belum ada inspirasi untuk nulis berita apa hehehe^^

So, Selamat Menulis!


Bandung, 14 Februari 2013
Hesti Nuraini

Seputar Dunia Menulis

No Comments »

Seperti yang telah saya janjikan pada post sebelumnya, saya akan selalu mencoba me-resume tiap pertemuan mata kuliah Jurnalisme Sains dan Teknologi yang saya ikuti. Pada pertemuan kedua ini topiknya adalah Seputar Dunia Menulis dengan mengangkat tema "INDONESIA: antara kelisanan dan keberaksaraan".

Jadi intinya ada 3 dunia (tipe masyarakat) yang sedang kita hidupi (di Indonesia) sekarang ini,
1. Masyarakat Lisan
Dalam masyarakat ini, komunikasi dilakukan secara langsung mouth-to-mouth. Segala macam informasi disampaikan melalui lisan, sehingga hubungan dalam masyarakat berlangsung sangat interaktif satu sama lain. Namun karena budaya masyarakat Indonesia yang masih lebih memandang siapa yang berbicara daripada apa yang dibicarakan, membuat masyarakat lisan terkesan cenderung kurang maju dan kurang obyektif dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada.
"Siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan."
"Mengendalikan massa itu lebih mudah daripada mengendalikan emosi."
2. Masyarakat Lisan Tingkat Kedua
Disini adalah gabungan budaya lisan yang ditambah dengan perkembangan teknologi dan informasi sebagai media interaksi. Dapat pula disebut dengan kelisanan modern atau secondary orality. Mayoritas kehidupan mahasiswa bisa dibilang berada dalam fasa ini, dimana interaksi lisan secara langsung masih digunakan (saat kuliah misalnya) namun pola komunikasi menggunakan media tulisan (dunia maya) juga sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan informasi. Nah, disini akan sering muncul #persoalan demi #persoalan jika seseorang kurang bisa menyesuaikan diri antara budaya lisan dan tulisan secara baik.

3. Masyarakat Tulis
Masyarakat tipe ini sangat menjunjung obyektivitas. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan tulisan. Silang pendapat ataupun diskusi semuanya dilakukan dengan media tulis dan tertuju pada konten tulisan, sehingga counter attactk bukan ditujukan pada individu melainkan pada apa yang ia tulis.
"Apa yang dibicarakan lebih penting dari siapa yang berbicara."


ARTI MENULIS
Tiap orang memiliki arti menulis untuk dirinya sendiri...

1. Menulis Sebagai Ekspresi, Aktualisasi, dan Eksistensi Diri
Menulis sebagai media mengekspresikan diri sendiri, mengalihkan prespektif, dan menunjukkan pada dunia siapa dirinya.
"Tulisan adalah penulisnya."
 "Menulis berarti memahami sekaligus minta dpahami."
2. Menulis Sebagai Proses Menyejarah
Menulis berarti mendokumentasikan pemikiran sekaligus realitas dan jejak sejarah.

3. Menulis adalah Membaca
Dengan menulis artinya kita telah mampu membaca apa yang tersirat di realita sekitar.

4. Menulis adalah Writing and Editing
Ketika menulis, menulislah! Jangan mengedit!
"Menulis itu kayak soda. Di awal rasanya meluap-luap, kemudian terasa biasa saat sodanya mulai hilang, tapi tetep ada tersisa rasa manis setelahnya."
5. Menulis Menambah Penghasilan
Bonus!

Kalo buat saya sendiri sih arti menulis buat saya mungkin yang nomor 1 dan nomor 5 juga bisa hihihi... Pokoknya saya bahagia tiap saya selesai nulis :3


TO DOs!  
Jadi, apa saja yang harus dilakukan kalau mau nulis?

1. Siap melawan kejenuhan
Kuncinya DISIPLIN. Bisa dimulai dengan membiasakan diri membaca 30menit/hari dan menulis 10menit/hari secara rutin. Jadikan sebuah kebiasaan, supaya tidak terasa jenuh.

2. Siap memisahkan diri dari kerumunan
Yaitu dengan cara mengobservasi. Melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. mencoba menjadi pengamat.

3. Siap bertanya, berdiskusi, dan menguji setiap materi
Kuncinya CARI TEMEN! untuk bertukar pikiran supaya tulisan kita lebih berkembang.
"Kita harus selalu siap. Mungkin ada kebenaran yang lebih baik daripada kebenaran yang kita pegang."
4. Siap dikritik
5. Selalu bawa alat tulis
6. Siap tidak dimuat di media


Nah, itu semua materi yang dapat saya serap pada pertemuan kedua tadi. Minggu depan insyaallah akan selalu saya tulis resume kuliah yang saya dapet. Semoga bermanfaat :)
"Tentang apa yang dilihat, jangan bercerita, tapi tulislah! "
"Tulislah apa yang Anda temukan, saat itu juga!!!"
So, Selamat Menulis!

*all quotes by: Pak Jejen Jaelani*

Bandung, 07 Februari 2013
Hesti Nuraini

Jurnalisme Sains dan Teknologi

1 Comment »

Hari ini adalah  pertemuan perdana mata kuliah ini. Ya, nama mata kuliah ini adalah Jurnalisme Sains dan Teknologi, KU 4214. Dari namanya terdengar keren bukan? Hahaha... Padahal sebenarnya mata kuliah ini mengajarkan jurnalisme secara umum, tidak hanya bidang sains dan teknologi saja, tapi karena ini di ITB, ya namanya dikasih embel-embel 'Sains dan Teknologi' supaya sesuai dengan bidang keilmuan yang ada di ITB, sekiranya seperti itu penjelasan dari dosen mata kuliah tersebut, Pak JJ (28 tahun).

Sedikit cerita, pertama kali saya tahu mata kuliah ini sebenarnya adalah pada saat saya googling tentang ITB Multikampus untuk bikin artikel sekitar hampir setahun yang lalu. Disanalah saya menemukan tulisan dari sebuah blog yang ternyata blog tersebut adalah sebuah tugas dari mata kuliah ini. Jadi blog itu isinya tulisan-tulisan tugas dari mahasiswa yang ngambil kuliah ini yang kebanyakan berisi feature atau artikel tentang sekitar ITB maupun topik-topik yang sedang hangat di masyarakat. (ini dia blog-nya). Setelah baca-baca blognya abis itu saya ngetwit, masih inget deh kira-kira twit saya waktu itu kayak gini, "Baru tahu di ITB ada mata kuliah Jurnalisme Sains dan Teknologi, fix semester depan harus ambil." Nah, ternyata twit saya tersebut mendapat tanggapan dari beberapa temen-temen dan kakak tingkat yang ternyata udah ngambil mata kuliah tersebut dan bilang kalo emang recommended buat diambil, salah satunya dari editor in chief saya, mbak IMK yang udah ga diraguin lagi dalam hal tulis-menulis, duh makin yakin deh mau ambil hehehe... Sebenernya udah mau langsung ambil semester lalu, tapi karena beberapa pertimbangan barulah semester ini saya ambil mata kuliah ini. 

Pada pertemuan pertama tadi agak kaget sih karena dalam satu kelas saya cuma mengenal 3 orang dari kira-kira 40an mahasiswa yang ngambil kuliah ini, TS kru16 dari jurusan TK, SA anak wika dari jurusan tetangga IF, dan PA satu-satunya temen dari jurusan saya yang juga tertarik ikutan ngambil saat saya pertama kali melempar isu mau ngambil mata kuliah ini. Yah, lumayan lah ganti suasana~ Dan benar saja, pas tadi ngeliat dosennya ngomong saya langsung antusias banget buat ngikutin kuliah ini, dan sepertinya PA feels the same way too. Pak JJ ini masih muda tapi pengalaman nulisnya kayaknya udah banyak, pengetahuannya tentu saja juga sangat luas. Di awal tadi si bapak bilang kalo dalam kuliah ini kami akan dilatih untuk mengasah sikap kritis, bagaimana mengelolanya, dan tentu saja menuliskannya. Tadi dijelasin juga silabus singkat tentang apa aja yang bakal kami pelajari selama 1 semester ini:
  1. Identifikasi kemampuan awal menulis
  2. Seputar dunia menulis dan persiapan menjadi penulis (jurnalis)
  3. Bahasa jurnalistik
  4. Strategi menulis berita
  5. Wawancara dan investigasi
  6. Memahami makna di balik berita
  7. Strategi menulis feature
  8. Strategi menulis artikel
  9. Srategi menulis resensi
  10. Memahami televisi

Liat dari judul topiknya aja saya udah tertarik, beda banget sama topik-topik yang bakal saya pelajari di jurusan saya yang isinya kalo nggak tentang sinyal ya tentang gelombang atau tentang dunia pertelekomunikasian yang lain lengkap beserta rumus-rumus dewa-nya. Jujur aja, ini pertama kalinya saya kuliah di ITB dimana saya bener-bener mau ngikutin kuliahnya karena emang beneran pengen dapet ilmunya :') Is it what people called 'passion'? hahaha entahlah... Tuhan yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk umatnya kan? Niatnya sih tiap minggu setelah kuliah ini saya pengen selalu nge-review materi kuliahnya di blog ini, sekalian latihan nulis gitu, yah semoga bukan sekedar wacana hohoho... Dijalanin dulu aja satu semester ini dengan sebaik-baiknya dan semoga mendapat hasil yang terbaik dan bermanfaat untuk kelancaran karir hidup saya ke depannya, ceilah~

Oiya, ada kata-kata yang paling saya inget dari Pak JJ tadi siang, "Belajar nulis itu sama halnya dengan belajar renang. Kalau mau bisa ya harus beneran nyemplung dulu." Dan kenapa saya inget kata-kata tersebut? Ya karena saya suka nulis dan saya suka berenang, and i feel like... it's damn true! :p


Bandung, 31  Januari 2013
Hesti Nuraini

Rekayasa Perangkat Lunak IF2036

No Comments »

Kali ini saya pengen ngebahas... hmmm... ga ngebahas juga sih sebenernya. Jadi gini, besok itu saya ada ujian mata kuliah yang namanya tertera pada judul di atas. Rekayasa Perangkat Lunak dengan kode IF2036. Sebenernya lebih tepat kalo mata kuliah ini dikasih kode ET deh, soalnya dosennya adalah dosen ET yang terkenal sangat selaw (anak ET pasti tau lah ya dosen yang jarang ngasih kuliah bahkan jarang ngasih ujian) dan cara belajarnya ET banget alias santai. Ya pokoknya gitu lah ya. Sebenernya mata kuliah ini cukup penting menurut saya karena merupakan dasar buat bikin suatu software. Tapi ya karena sikon yang ga mendukung, jadilah mata kuliah ini menjadi mata kuliah yang kurang dominan di jurusan saya semester ini.

Nah, besok itu ujian, dan dosen saya yang tercinta nan sangat imut ini cuma ngasih kisi-kisi sebagai berikut:
Kisi-kisi ujian RPL Senin besok:
1. Bikin UML (Use case diagram syalala. Kaya tubes deh)
2. Sistem modular
3. Efficient Modular Design (Bab 13)

4. Arsitektur yang waterfall dan lain lain itu
Ya begitulah kisi-kisi yang dipost di grup Sahabat Telkom 2010. Kebayang kan gimana abstraknya,apalagi kita gapernah dikasih contoh soal oleh sang bapak dosen. UTS kemarin aja berupa tugas besar yang gitu-gitu aja. Hmmm... Baiklah langsung bahas aja ya satu-satu.


1. UML
1.1 Use Case Diagram

“Use case adalah deskripsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai” menurut  Munawar (2005:64). Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.
Use Case Diagram di tubes saya kemarin (e-Tutor)
1.2 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu. Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis Vertical, disebut  lifeline,  dilekatkan pada setiap obyek atau aktor. Kemudian, lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi , kotak tersebut disebut activation box. Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut.Pesan yang dipertukarkan antar obyek digambarkan sebagai sebuah anak panah antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian diatasnya diberikan  label  pesan.
Salah satu Sequence Diagramdi tubes juga
1.3 Class Diagram
Class Diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur darisebuah sistem,sistem tersebut akan menampilkan system kelas, atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai membuat diagram.
Class Diagram keseluruhan dari tubes juga


2. Sistem Modular
 Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, yaitu: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.>> intinya kayak gitu yang saya dapet dari ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/.../SIM1.do... soalnya saya ga ngerti sama sekali apa maksudnya itu sistem modular, gapernah merasa diajarin deh -,-


3. Efficient Modular Design
Hmmm... kalo yang ini pokoknya yang fault tolerance gitu-gitu deh *padahal ga ngerti*


4. Waterfall Model 
Waterfall Model dari slide punya pak***
  • Requirements definition : Proses pencarian dan analisis kebutuhan, diintensifkan dan difokuskan pada software.
  • System and software design : Tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.
  • Implementation and unit testing : Tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu
  • Integration and system testing : Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.
  • Operation and maintenance : Setelah dilakukan penerapan program pada perusahaan yang diinginkan, pemeliharaan juga diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.

Jadi intinya... yang saya ngerti cuma dua dari keempat kisi-kisi tersebut. So, gimana ujian besok? Mari kita berdoa bersama-sama saja :') Semoga Pak *** diberi kemurahan dan kelapangan hati dalam memberi nilai kepada kami. Amin.


Bandung, 26  November  2012
Hesti Nuraini