Archive for 2015

Kerja di Telkom (part 0) : Masa Orientasi Sarjana (OS 1) 2015

4 Comments »



Kiranya video di atas sudah cukup menggambarkan ya kira-kira seperti apa kegiatan Orientasi Sarjana angkatan 1 tahun 2015 yang berlangsung tanggal 6-30 April 2015 di Telkom Corporate University, Geger Kalong, Bandung (disingkat Corpu; saya juga baru tahu singkatan ini setelah orientasi hehe) dan tempat-tempat lain yang saya jalani kemarin.

Berbeda dengan OS Telkom angkatan terdahulu yang sering disebut bintal (pembinaan mental) OS angkatan saya ini "katanya" lebih ke pembinaan karakter, jadi ga ada lagi acara bintal di Secapa-AD atau barak-barak militer lainnya. Tapi tetep sih semua kegiatan masih didampingi oleh pelatih-pelatih dari TNI-AD, push-up dll juga masih rutin dilaksanakan tiap hari.

Hmm... sebenarnya agak bingung mulai darimana kalau harus cerita, soalnya banyak banget kegiatannya, super padat jadwalnya, dan tentu banyak suka dukanya. Tapi jika mesti dirangkum kira-kira orientasi ini dibagi menjadi beberapa kegiatan:

1. Materi in Class di Corpu
2. Kegiatan Alam bersama Wanadri
3. Company Visit ke Anak Perusahaan Telkom
4. Kegiatan di luar kelas bersama TNI-AD dari Pusdikhub
5. Last project : CSR

Nah, untuk cerita lengkapnya bisa nih tengok aja cerita yang udah ditulis sama temen seangkatan saya yang lebih jelas lengkap beserta foto-fotonya (soalnya saya belum ngopy semua file dokumentasinya) hihihi ==> Tentang Masa Orientasi Sarjana 1 (OS1) Telkom 2015 by: Marhaen

Cerita selanjutnya tentang masa OJT ada di Kerja di Telkom (part 1) : OJT di Jakarta Barat
Cerita pengalaman tes-nya ada di Pengalaman Tes PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)

Semoga informatif dan bermanfaat ya :D



Jakarta, 11 Oktober 2015
Hesti Nuraini

Social Media Warrior Telkom Regional 2 #JamboreSocmed

2 Comments »

"Social media activity is NOT just activity. It's an investment. It takes resource, time, etc."

Begitulah pesan yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Service PT. Telekomunikasi Indonesia. Kalimat tersebut rasanya pas sekali jika dihadapkan dengan fenomena yang terjadi sekarang ini, dimana social media tidak hanya dimanfaatkan hanya sebagai sarana komunikasi dan interaksi dengan rekan-rekan saja, tetapi juga sebagai sarana publikasi hingga promosi.

Kamis, 6 Agustus 2015 lalu, Telkom Regional 2 Jabotabes (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang) mengadakan sebuah acara bertajuk Jambore Socmed yang diadakan di Buperta Cibubur. Acara ini mengusung tema social media, dimana diharapkan karyawan Telkom Regional 2 (TR2) mempu memanfaatkan media social yang dimilikinya sebagai media advokasi maupun promosi atas produk dan layanan Telkom. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan suara-suara negatif tentang Telkom di dunia maya dan meningkatkan citra positif Telkom sebagai perusahaan ICT terbesar di Indonesia.
Keseruan Tim Super Jwest
Sesuai dengan nama Jambore, acara dibuka dengan kegiatan outdoor di lapangan. Peserta dari tiap-tiap witel dikumpulkan untuk menunjukkan keseruannya masing-masing. Kemudian diakan lomba Solid-Speed-Smart yang tidak hanya mengasah kekompakan saja namun juga nilai-nilai The Telkom Way serta Code of Conduct yang harus diterapkan dalam menghadapi pelanggan. Dalam sesi ini tim Jakarta Barat (Super Jwest) memenangkan lomba Smart berkat usaha Mbak Devi (CSR), Mbak Astrid (Avenger), dan Mas Roy (TA) sebagai perwakilan tim. 

Pak Arif sebagai Culture Agent bersama CSR, Avenger, dan petugas TA
Yeay menang lomba!
From Culture to Code
Dan karena acara ini tentang social media, maka sepanjang acara kami bebas untuk berfoto-foto ria dan memposting semua tentang acara di medial social yang kami miliki, terutama twitter dengan mencantumkan tagar #IamIndihome #JamboreSocmed #WarriorMeetupV0 serta #BAR untuk melihat seberapa besar kontribusi witel Jakarta Barat.

Setelah acara outdoor, acara resmi dibuka oleh Direktur Consumers Telkom, Bapak Dian Rachmawan. Beliau menyampaikan bahwa kami sebagai warrior-nya Telkom haruslah menularkan inspirasi dan informasi kepada orang lain. Kalau ada yang complain soal Telkom, kami haruslah bisa memberikan jawaban yang expert bukan jawaban-jawaban normatif ala anak-anak sekolah. Kami harus terus belajar sepanjang waktu karena "Pintar hari ini belum cukup untuk besok." Poin-poin itulah yang terekam dan saya garis bawahi dari pesan Pak Dian kemarin.

Acara selanjutnya adalah sharing session dari Iwan Setyawan sebagai expert di bidang social media. Penulis buku 9 Summer 10 Autumn ini sangat menginspirasi tentang bagaimana kita seharusnya bisa mengoptimalkan social media yang kita miliki.

 

Yang bikin acara makin seru adalah waktu istirahat kami semua makan siang bersama di pinggir danau..... yeay! 

Makan siang di pinggir danau
Ketemu temen-temen OS 2015 juga yang penempatan di TR2
Setelah istirahat dihadirkan sesi 2 sharing session oleh Kang Pandu Padmanegara tentang advokasi oleh employee di social media yang ternyata impact-nya lebih efektif. Berdasarkan penelitian ternyata akun employee dapat menjangkau ke pengguna 10x lebih banyak daripada akun official company dan akun employee 2x lebih dpercaya daripada akun CEO atau akun official company. Jadi ga ada alasan untuk employee untuk tidak memanfaatkan akun social media yang dimilikinya.

Di sesi 2 ini juga sekaligus diadakan kompetisi #kultwit tentang materi yang diperoleh sepanjang hari tersebut. Saya pun ikut berkontribusi tentunya, ikutan kultwit tentang materi dari Kang Pandu mengenai tips-tips menjadi social media warrior yang baik.

 
Dan terakhir acara ditutup dengan keynote speech dari Pak Awaluddin yang menekankan bahwa Telkom must be Enterprise Digitally Ready, dan acara ini sangatlah bagus untuk dilakukan juga oleh regional-regional lain di seluruh Indonesia.

Followers beruntung dapat hadia (plus folbek) haha
Super JWEST squad
In conclusion, saya happy banget bisa ikutan acara ini. Sangat inspiratif dan menumbuhkan semangat untuk berkontribusi lebih buat perusahaan ini. Saya juga jadi aktif lagi di twitter yang udah lumayan lama terbengkalai haha follow me ya di @nurainihesti !

Karena kerja yang biasa-biasa aja itu terlalu biasa!





Jakarta, 09 Agustus 2015
Hesti Nuraini

Telkomsel Wifi - Flashzone Seamless

No Comments »

Sekarang ini disebut-sebut sebagai era digital. Segala aktivitas dilakukan secara online, sehingga manusia selalu membutuhkan untuk terkoneksi ke internet. Tak heran jika hal yang paling dicari manusia sekarang ini dimanapun sedang berada adalah: WIFI.
Seringkali wifi yang terdapat di tempat umum seperti mall atau cafe adalah gratis, beberapa sering dilengkapi dengan password supaya hanya pengunjung tenant tersebut saja yang dapat menikmati akses internet gratis tersebut. Nah, kalau kalian ingin mendapatkan koneksi wifi seamless (otomatis terkoneksi, tanpa perlu username&password) dimanapun berada, aplikasi Telkomsel yang satu ini adalah jawabannya!

Telkomsel Wifi Flashzone-Seamless adalah layanan wifi dari Telkomsel yang memudahkan pelanggan untuk terkoneksi dengan mudah dan seamless saat berada di jaringan flashzone-seamless. Wifi flashzone-seamless memanfaatkan jaringan Wifi.Id Telkom sebagai jaringan seluler tambahan untuk mendukung layanan data. Tujuan dari Wifi Offload Telkomsel adalah untuk memberikan pengalamanan ber-internetan dengan kecepatan dan kestabilan tinggi dan lebih nyaman bagi pelanggan paket data Telkomsel. Dengan teknologi ini kita dapat menikmati kenyamanan akses Wifi secara otomatis tanpa username dan password di jaringan Wifi Flashzone-Seamless.

Pertama, download aplikasinya: Telkomsel Wifi, yang dapat dengan mudah ditemukan di Playstore dengan menggunakan keyword Telkomsel. Setelah didownload kemuadian install aplikasinya di HP.




Setelah terinstal,maka selanjutnya lakukan verifikasi nomor HP (Telkomsel) supanya otomatis terkoneksi saat kita berada dalam area Wifi Flashzone Telkomsel.
Kemudian setelah terverifikasi, kita akan selalu otomatis terkoneksi dengan Telkomsel Wifi.


Mudah sekali bukan caranya? Aplikasi ini sangat amat menguntungkan kita, terutama pengguna Kartu Halo dari Telkomsel, karena layanan ini GRATIS! Sedangkan untuk kartu Telkomsel lainnya tetap akan mengurangi kuota paket data.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa dilihat disini http://www.telkomsel.com/flashzone-seamless


Jakarta, 4 Agustus 2015
Hesti Nuraini

Kerja di Telkom (part 1) : OJT di Jakarta Barat

10 Comments »

Wah tidak terasa sudah memasuki bulan ke-8 di tahun 2015. Berarti sudah empat bulan saya menjadi bagian dari Telkom Indonesia. Dimulai dari bulan April dimana satu bulan penuh saya menjalani pendidikan di Telkom Coporate University (Corpu) Bandung. Berbeda dari generasi-generasi sebelumnya, angkatan OS saya ini tidak mengalami bintal di barak tentara. Dibilangnya sih lebih ke pembinaan karakter bukan pembinaan mental, tapi tetap saja dikarantina satu bulan penuh bersama TNI. Oke bagian ini mungkin akan saya ceritakan lebih lengkap di lain waktu.
OS1 TELKOM 2015 (edisi formal)
OS1 TELKOM 2015 (edisi bintal)

Singkat cerita di bulan Mei kami melaksanakan OJT dan ditempatkan di Witel area Regional II (Jabodetabek) dan II (Jawa Barat). Kebetulan saya dan ke-8 teman lain ditempatkan di Witel Jakarta Barat Jl. S. Parman kav.8. Dua bulan hidup bersama membuat kami yang dinamai Geng Pleton Jakbar menjadi sangat akrab. Susah-senang sibuk-gabut kami lalui bersama-sama.
9 OJT-ers Jakbar bersama GM Witel Jakarta Barat
Dua bulan OJT general berlalu tanpa terasa, di bulan Juli kami diberikan penempatan kembali untuk OJT berdasarkan latar pendidikan masing-masing. Saya yang teknik telekomunikasi tetap stay di Witel Jakbar besama teman-teman dari jurusan Teknik Informatika dan Teknik Industri. Sedangkan teman-teman akuntansi dan hukum pindah ke corporate di Bandung, yang managemen pindah ke DES di Kebon Sirih, dan yang jurusan desain ke corporate di Gatsu. OJT ini akan berlangsung sampai bulan September, setelah itu nanti akan ada penempatan lagi untuk KDMP dan pegawai tetap.
Kipas Budaya Jakarta Barat
4 OJT-ers yang masih di Jakbar
Jadi segitu dulu cerita singkat saya selama 4 bulan menjadi Telkomers, Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama ini yang tentu tidak akan diperoleh di tempat lain. Dan tentu saja bertambah jumlah teman-teman yang makin memotivasi dan membuat hari-hari cerah ceria hahaha... Dan yang jelas, saya merasa bahwa keputusan saya untuk memilih Telkom sebagai tempat saya berlabuh sangatlah tepat, dan membuat saya sangat bersyukur. Alhamdulillah :)


Update:
Foto-foto lain ada di OS1 Telkom Group 2015 dan Pleton Jakarta Barat
Cerita pengalaman Tes Telkom ada di post yang ini
Cerita pengalaman Masa Orientasi ada di post yang itu


Jakarta, 1 Agustus 2015
Hesti Nuraini

Tentang minta maaf, memaafkan, dan menyambung silaturahim.

No Comments »

Hari ini saya belajar lagi tentang makna minta maaf dan memaafkan. Terkadang kita harus minta maaf bukan hanya semata-mata karena kita bersalah. Terkadang meskipun kita tidak bersalah tetapi perilaku kita telah membuat orang lain bersedih. Bukankah meminta maaf itu wajib hukumnya ketika telah membuat orang lain bersedih? Apalagi jika kata maaf tersebut bisa membawa perdamaian.

Jadi untuk apa merasa sungkan untuk meminta maaf duluan? Untuk apa merasa kalah jika meminta maaf duluan? Bukankah pihak yang berlapang dada meminta maaf terlebih dahulu membuktikan bahwa dia menang? Menang atas egonya sendiri, menang atas kedewasaan dirinya.

Tentu saja pihak yang berbesar hati untuk memaafkan juga menjadi pemenang. Menang atas keikhlasannya. Pada akhirnya, tidak ada kata siapa yang kalah dalam minta maaf dan memaafkan bukan? Tidak ada benar dan salah pun, yang perlu hanyalah keikhlasan.

Dan bukankah maaf itu adalah salah satu pintu penyambung tali silaturahim? Silaturahim itu wajib kan dalam Islam?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menyambung silaturahim."

Dengan bersilaturahim, Allah akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umur kita. Sebaliknya, orang yang memutuskan silaturahim, Allah akan sempitkan rezekinya atau tidak diberikan keberkahan pada hartanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silatuahim." (HR. Bukhari)

Adapun haramnya memutuskan silaturahim telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ.
"Tidak masuk surga orang yang memutuskan silaturahim."


Jadi untuk apalagi menunggu untuk meminta maaf wahai kamu kaum keras kepala?


Jakarta, 22 Juli 2015

Best regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology

Lomba Resensi Buku Islami by Telkom Group

No Comments »

Assalamualaykum Blogger…
Jadi ceritanya saya sedang mengikuti sebuah kontes di kantor saya dalam rangka bulan ramadhan, yang bertajuk Gema Ramadhan di Bumi Telekomunikasi. Ada banyak sekali jenis kontes yang diadakan, yaitu desain kartu lebaran, fotografi, tilawah, tausiah, hingga lomba membuat meme bertemakan ramadhan. Namun saya memilih untuk mengikuti salah satu saja, yaitu Lomba Resensi Buku Islami.
Hal yang menarik dalam lomba ini adalah, buku yang diperbolehkan untuk dibuat resensi sudah ditentukan, ada 10 judul buku bertema islami yang bisa kita pilih untuk dibuat resensinya. Buku-buku ini mungkin memang kurang familiar di telinga kita. Namun buku ini bisa dengan mudah kita dapatkan melalui sebuah aplikasi di smartphone kita, nama aplikasinya adalah Qbaca. Aplikasi ini bisa diunduh melalui playstore dengan gratis. 
Buku-buku tersebut bisa kita beli secara online dengan harga antara 5-10 ribu rupiah saja karena memang sedang ada diskon, bahkan ada beberapa buku yang free. Ini juga adalah kesempatan pertama saya membeli e-book secara online, sistem pembayarannya juga sangat mudah karena dipotong dari pulsa yang kita miliki (atau dimasukkan ke dalam tagihan apabila kita menggunakan kartu pascabayar). Selain ke-10 buku tersebut, ada berbagai jenis buku lain yang layak untuk dijadikan sebagai bahan bacaan.
Jadi dengan penuh kerendahan hati, saya minta bantuan teman-teman untuk meng-klik gambar jempol warna ungu pada link di bawah ini sebagai tanda memberikan vote kepada resensi saya. Mohon doanya juga supaya menang yaaaa hehe… Terimakasih :)

Link untuk vote : http://resensibukuislami.ucontest.info/detail/text/14799

Lebih lanjut mengenai aplikasi Qbaca, lihat di sini.
Lebih lanjut mengenai Kontes Gema Ramadhan Telkom, lihat di sini.


Jakarta, 08 Juli 2015
Hesti Nuraini

Dia

No Comments »

Dia yang akhirnya kujumpa setelah sekian lama.
Ekspresinya ketika mencari-cariku selalu begitu tiap kali kami hendak bertemu. Caranya berjalan ketika menghampiriku tak berubah sejauh yang bisa kuingat. Senyumnya masih sama sejak terakhir kali aku melihatnya.
Pipinya makin bulat. Lengannya makin besar. Aku yakin berat badannya bertambah beberapa kilogram.
Kacamata andalannya masih dipakai. Membuat mata lentiknya tetap mempesona.
Dia masih sama lucunya ketika membuatku tertawa. Suaranya tak pernah berubah baik di telepon maupun ketika kudengar langsung, masih sama kekanakannya.
Dia yang selalu membuat benci ketika rindu. Dia yang selalu meluluhkan hati tiap kali bertemu.


Solo, 23 Maret 2015
Hesti Nuraini

Catatan Rindu Jilid 1 (1-13)

No Comments »

Rindu (1) - 13/11/14
Aku tak lagi mampu berucap.
Hanya ada rindu yang tersekap di sela-sela harap untuk bertatap.


Rindu (2) - 14/11/14
Di bulan ke-20 ini aku tak akan lagi mengeluh.
Senantiasa memanjat doa untuk memelukmu dari jauh.


Rindu (3) - 16/11/14
Aku tak tahu sampai kapan kubisa bertahan.
Jarak ini menjauhkan raga namun juga mendekatkan jiwa.
Semoga… semoga semua tetap berjalan, sejalan, dan senantiasa beriringan.
Hingga sampai pada tujuan.


Rindu (4) - 26/11/14
The one who always make me laugh.
I miss him.
A lot.
The one who always make me feel grateful for having.
I miss him.
A lot.


Rindu (5) - 20/12/14
Ilmu kini hampir mencukupkan keingintahuan kita, tapi arah angin malam tetap jauh dari terka, apalagi rindu tak terkata. - Adimas Immanuel.


Rindu (6) - 07/01/15
Kayaknya nggak pernah ada di fase dimana bosen setiap hari ketemu. Tapi sekarang ada di fase bosen karena nggak pernah ketemu.


Rindu (7) - 23/01/15
Konspirasi banget! Kemarin baca novel settingnya di sianjur mula-mula, samosir, dan sekitarnya. Sekarang nonton Bolang, rumahnya si Bolang deket Danau Toba.
Pasti lah ini konspirasi si bocah yang lagi kerja di Siantar dan kerjaannya nyebrangin Danau Toba buat cek site ke Samosir.
Huftina.


Rindu (8) - 05/02/15
Bertemu.
Satu kata yang selalu ditunggu.
Agar hati tak lagi saling merindu.


Rindu (9) - 06/02/15
Buat apa rindu kalau sudah yakin (dan pasti) tidak akan bisa bertemu.


Rindu (10) - 21/02/15
Gerimis turun perlahan
Wajah kekasih membayang
Dalam daun-daun yang basah
Diriku resah
Menanti pertemuan yang tenang
Cinta, kasih, dan sayang
Tuhan
Tolong damaikan
Hatiku yang gamang
- Khairul Azzam (Ketika Cinta Bertasbih, Buku #2 Dwilogi Pembangun Jiwa)


Rindu (11) - 28/02/15
Rindu tak pernah definitif. Sejumlah kenangan meliuk-liuk di pucuk waktu.
- Adimas Immanuel


Rindu (12) - 20/03/15
Saling mendoakan lebih penting daripada berjumpa.
Bertemu sesekali lebih menguatkan cinta daripada selalu bersama.
- Salim A. Fillah


Rindu (13) - 23/03/15
Dan ternyata rindu selama lima purnama hanyalah fana ketika kita akhirnya berjumpa.



Ditulis setiap kali merasa rindu,
Oleh Hesti Nuraini,
Teruntuk Putu Adhika Bayu Bramantya.


Kiat Sukses LDR (3)

No Comments »

Kiat selanjutnya supaya sukses LDR adalah : Buat rencana liburan bersama!
Yang satu ini bukan hanya akan membuat LDR kita sukses tapi juga akan membuat bahagia. Pertama-tama lihat jadwal terlebih dahulu kira-kira kapan waktu libur kuliah atau cuti kerja, estimasikan berapa lama waktunya. Kemudian rencanakan tempat apa saja yang ingin dikunjungi atau list daftar makanan yang ingin dimakan. Setidaknya waktu tidak akan terasa berlalu begitu saja saat kita membahas rencana-rencana tersebut. Hari-hari juga akan terasa lebih greget dan menyenangkan jika ada yang ditunggu kehadirannya (liburan bersama).



*Kiat keempat dan selanjutnya akan terus diupdate seiring berjalannya waktu.

Kiat-kiat sukses LDR :
3. Rencana Liburan


Solo, 24 Maret 2015
Hesti Nuraini

Kiat Sukses LDR (2)

No Comments »

Jika sudah memiliki keyakinan dan menjalankan kunci pertama, maka kiat selanjutnya untuk dapat sukses menjalani LDR adalah: Menjaga komunikasi! Minimal satu hari memberi kabar dua kali, setidaknya ketika bangun dan akan tidur. Jika LDR karena kuliah pasti seharian disibukkan dengan pelajaran maupun kegiatan kampus lainnya, jika LDR karena kerja pasti akan semakin berat karena kesibukan di dunia kerja sering tak terduga. Akan lebih baik jika disempatkan menanyakan/memberi kabar saat istirahat makan siang. Lebih baik lagi jika yang muslim saling mengingatkan untuk menjalankan ibadah 5x di awal waktu.

Yaa komunikasi memang menjadi hal yang paling sulit untuk dijaga saat sedang berjauhan. Disinilah pentingnya pemanfaatan teknologi telekomunikasi. Misalnya menggunakan video call supaya bisa saling bertatap muka (secara virtual), saling mengirim foto kegiatan sehari-hari (baca: saling bertukar selfie) melalui social media atau instant messenger, atau minimal gunakan aplikasi chatting yang bisa mengirim stiker-stiker lucu. Poin terakhir tersebut lumayan ampuh untuk mereda kegelisahan jika sedang tidak ada topik atau tidak ada gairah untuk membicarakan sesuatu, saling bertukar stiker setidaknya mampu memecah keheningan jika stikernya lucu dan menggemaskan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa 2 poin terpenting dalam menjalani LDR adalah: keyakinan dan komunikasi.



*Kiat ketiga dan selanjutnya akan terus diupdate seiring berjalannya waktu.


Solo, 24 Maret 2015
Hesti Nuraini

Pengalaman Tes PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)

157 Comments »

Rumah saya di Solo hanya berjarak kurang dari 1km dari kantor pusat Telkom Solo. Sejak masuk ke Program Studi Teknik Telekomunikasi di tahun 2011, saya selalu berangan-angan alangkah enaknya jika kelak bisa kerja di Telkom situ. Yah, namanya juga angan-angan.
pict taken from http://www.telkom.co.id/
Singkat cerita, di suatu siang yang terik di awal bulan Oktober 2014. Saya bersama rekan saya yang saat itu memang belum mendapat pekerjaan setelah hampir 3bulan wisuda, datang ke jobfair yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom (Telkom University) di Landmark Braga. Stand terbesar dan terdepan saat itu tentu saja milik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Okey langsung saja, jadi beginilah tahapan Tes di Telkom:

1.Mengambil nomor referal saat jobfair
Dengan menuliskan identitas diri di booth Telkom, kita akan diberikan sebuah kode (nomor referal) yang nantinya digunakan pada saat registrasi online. Satu orang yang mengantri hanya bisa mengambil satu nomor, jadi tidak bisa nitip temen ya, dan oleh karenanya antrian disana cukup panjang. Oiya, kita juga dapat kesempatan mengambil doorprize juga jika memakai nomor Telkomsel di HP kita.

2. Registrasi online di http://rekrutmen.telkom.co.id/
Pendaftaran online bisa dilakukan dengan memasukkan nomor referal yang telah kita miliki. Registrasi ini juga memiliki periode waktu tertentu, biasanya hanya sampai 1 hari setelah jobfair selesai. Saat itu saya baru melakukan registrasi di hari terakhir, untungnya belum terlambat. Setelah masuk ke akun yang telah dibuat di web, maka kita harus melengkapi data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan dokumen-dokumen yang harus diupload seperti ijazah, transkrip, KTP, dan sertifikat TOEFL. Setelah semua data lengkap maka memilih posisi yang ingin dilamar. Saat itu ada beberapa lowongan untuk beberapa perusahaan di Telkom Group, kita bisa memilih maksimal 3 posisi. Namun tentu saja untuk pilihan pertama dipilih Managemen Trainee PT. Telekomunikasi Indonesia.  Jika aplikasi sudah masuk maka kita akan mendapatkan email konfirmasi. Setelah itu tinggal menunggu proses seleksi administrasi dan berdoa supaya segera memperoleh undangan untuk tes selanjutnya.

3. Aptitude Tes
Waktu itu saya baru memperoleh undangan tes pertama sekitar hampir 1 bulan setelah melakukan registrasi di web. Tes pertama ini dilaksanakan di kawasan Telkom Corporate University (TCU) di daerah Geger Kalong, Bandung. Aptitude tes ini semacam psikote yang cukup sederhana. Ada kemampuan verbal dan numerikal kalau tidak salah. Waktunya juga Cuma sebentar, hanya 2jam. Hasil tes akan diumumkan hari itu juga. Kebetulan saat itu saya dapat jadwal tes sore jadi tidak terlalu lama menunggu pengumuman malam harinya. Sekitar pukul 8malam hasil tes keluar, Alhamdulillah lolos dan langsung harus mengikuti psikotes lengkap esok harinya.

4. Psikotes
Keesokan harinya dilaksanan Psikotes lengkap selama hampir 5jam. Jadi saran saya istirahat yang cukup malam harinya supaya bisa mengerjakan psikotes dengan segar. Saat psikotes ini kita akan diminta mengisi data lengkap riwayat hidup, dan juga mengumpulkan berkas seperti legalisir ijazah dan transkrip.

5. TOEFL Test
Kira-kira 3minggu sejak psikotes, baru keluar pengumuman peserta yang lolos untuk tahapan tes selanjutnya yaitu TOEFL dan FGD. Tahapan tes tersebut dilaksanakan secara 3hari, kebetulan saya mendapat jadwal di satu hari yang sama, jadi pagi TOEFL siang FGD. Namun ada juga yang dapat jadwal di hari yang berbeda. Okay, karena tes baru akan dilaksanakan satu minggu kemudian, jadi ada waktu untuk belajar TOEFL dulu.  Tes TOEFL yang diberikan adalah TOEFL ITP seperti yang diselenggarakan di Pusat Bahasa ITB. Karena saya pernah mengikuti tes tersebut jadi sudah ada gambaran seperti apa soalnya. Saya juga belajar dari aplikasi TOEFL Test yang saya peroleh dari EEP Bandung saat kursus dulu. Walaupun sudah belajar beberapa hari ternyata soalnya tetap sulit huhuhu apalagi bagian listeningnya. Jika sudah merasa failed saat listening seperti saya, maka harus bisa maksimal dapat puin di bagian structure dan reading.

6. Diskusi Kelompok / Focus Group Discussion (FGD)
Siangnya dilaksanakan FGD di ruang yang berbeda meski masih dalam lingkungan TCU. Kami dibagi dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 7-8 orang. Saya dapat giliran pertama saat itu, bersama 7 peserta lain dalam kelompok. Di dalam ruangan sudah ada 2 penilai, kami lalu diberikan sebuah topik untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Kami mendapat kasus mengenai pegawai yang terlalu dominan dalam menyelesaikan tugas sehingga tidak percaya kepada rekannya untuk berbagi tugas. Kelompok lain ada yang mendapat topik tentang cara mengatasi pegawai yang malas, yang suka MLM, dll. Intinya adalah bagaimana kita dalam kelompok harus menghadapi masalah yang tak jarang terjadi di dunia kerja. Yang harus diperhatikan saat FGD adalah jangan terlalu dominan dalam kelompok namun jangan pasif dan diam saja, yang penting selalu fokus dan memperhatikan setiap pendapat teman lain, sehingga kita dapat memberi alternatif solusi yang baik.

7. Wawancara
Di akhir tahun baru ada pengumuman untuk tes tahap terakhir. Tes-nya sendiri baru akan dilaksanakan di awal tahun 2015. Saya mendapat jadwal wawancara terlebih dahulu. Sebelum wawancara ada semacam tes kompetensi berdasarkan bidang masing-masing peserta. Saya yang masuk bidang Teknik Elektro (Telekomunikasi) mendapat 4 buah soal yaitu mengenai tugas akhir (skripsi) yang dikerjakan saat kuliah, mata kuliah yang paling dikuasai, bisnis telkom dan hubungannya dengan jurusan yang kita pelajari (kontribusi apa yang dapat diberikan), dan yang terakhir soal teknis mengenai IPTV. Setelah selesai tes tertulis, kami diminta menandatangani surat perjanjian kontrak mengenai ketentuan apabila nantinya lulus tes dan diterima sebagai pegawai. Ada beberapa poin yang harus diperhatikan antara lain mengenai masa ikatan dinas dan denda apabila mengundurkan diri sebelum masa ikatan dinas berakhir. Sesi wawancara pun akhirnya dimulai. Lagi-lagi saya mendapat giliran pertama, ga sempet deg-deg-an deh. Tapi ya gitu ga karuan rasanya pas masuk ruang wawancara. Tapi alhamdulillah wawancara berlangsung santai. Ada 2 pewawancara dari HRD dan user. Pertanyaannya juga dua macam yaitu mengenai kehidupan pribadi dan teknis mengenai telekomunikasi yang ditanyakan secara bergantian. Tips? Saat menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi, jawab saja jujur apa-adanya tanpa dibuat-buat supaya wawancara mengalir begitu saja. Saat menjawab pertanyaan teknis dari user, kita harus benar-benar menguasai tugas akhir kuliah kita, dan juga pelajari tentang bisnis yang sedang dikembangkan oleh Telkom. Wawancara berlangsung selama hampir dari satu jam, dan waktu tidak akan terasa jika kita menikmatinya.

8. Medical Check-Up
Besoknya saya mendapat jadwal untuk medcek di Telkom dekat Gasibu. Tes kesehatan ini meliputi pemeriksaan urin, darah, rontgen, jantung, audiovisual, dan konsul dokter. Jika kita pandai-pandai dalam memilih giliran pemeriksaan, maka dalam 3jam tes kesehatan akan selesai. Tes kesehatan ini sekaligus mengakhiri serangkaian tes seleksi PT.Telkom.
email notifikasi dari tahap ke tahap :)
Sejak tes terakhir, saya selalu dag-dig-dug nunggu pengumuman. Tiap kali lewat di depan kantor Telkom dekat rumah saya pasti selalu berdoa supaya kelak bisa kerja disitu. Setelah penantian yang begitu lama (sekitar 2 bulan) akhirnya pada tanggal 20 Februari 2015 pengumuman itu datang juga. Dan Alhamdulillah saya (dan teman-teman ET ITB 2010 yang mendaftar) lulus dan diterima di Telkom. Pengumumannya lumayan mengejutkan karena email baru dikirim sekitar pukul 8 malam di Hari Jumat.  
Pengumuman Kelulusan. Lihat no.32!
Yah pokoknya syukur tiada terkira deh J Sekarang tinggal tunggu jadwal untuk pertemuan pertama. Huhuhuhu Semangat Sahabat Telkom!!!


Update: 
Cerita tentang masa orientasi ada di Kerja di Telkom (part 0) : Masa Orientasi Sarjana (OS 1) 2015
Cerita tentang masa OJT ada di Kerja di Telkom (part 1) : OJT di Jakarta Barat

Solo, 1 Maret 2015
Hesti Nuraini

Orientasi CPNS Kementrian Perdagangan 2014

2 Comments »

Setelah melakukan pemberkasan, satu bulan kemudian...








Pengalaman Tes CPNS Kementrian Perdagangan

14 Comments »

Seperti yang sudah saya ceritakan disini dan disini bahwa saya mengikuti Tes CPNS Kementrian Perdagangan 2014, kali ini saya akan ya menuliskan tentang pengalaman saya saat menjalani tesnya. Mulai dari TKD hingga alhamdulillah saya dinyatakan lulus.

1. Tes Kompetensi Dasar (TKD)
TKD dilaksanakan di kantor pusat Kemendag Jakarta. Saat itu saya masih stay di Bandung, jadi saya nginep di rumah saudara saya. TKD terdiri dari 100 soal random yang saya jawab sebisa saya dengan bermodalkan belajar dari buku kiat sukses yang saya beli di Togamas selama 3hari sebelumnya. Nilai TKD yang kita peroleh langsung keluar setelah tes. Kalau tidak salah saat itu saya mendapat nilai TWK=90, TIU=140, dan TKP=156, jadi total nilai TKD=386. Sekitar satu bulan berikutnya baru keluar pengumuman bahwa saya alhamdulillah lulus TKD.
Lulus TKD

2. Tes Kemampuan Bidang (TKB) Psikotes
Berbeda dengan TKD, TKB yang berupa Psikotes ini dilaksanakan di  Pusdiklat Kemendag yang terletak di Depok (Sawangan). Dan kebetulan saat bulan November itu saya udah stay di Depok (Margonda), ya walaupun dari Margonda ke Sawangan itu cukup jauh (naik angkot 3x) tapi ya lumayan lah dipermudah daripada kalo dari Bandung apalagi dari Solo. Psikotes saat itu lumayan sulit menurut saya, tes-nya tidak seperti psikotes-psikotes yang lain (Pertamina, BRI, Telkom, dll) soal-soalnya beda dan cukup rumit, tapi alhamdulilah juga saya lulus juga tahap ini hehehe...
Lulus TKB

3. Tes Kemampuan Bidang (TKB) Wawancara
Wawancara ini diadakan di Jakarta di kantor pusat. Sebelum wawancara ada semacam tes tertulis gitu yang terdiri dari 3soal yaitu mengenai posisi yang kita pilih, pengetahuan tentang kemendag, dan hubungan antara pendidikan/pengalaman yang kita miliki dengan posisi yang kita pilih. Oke tahap terakhir! Wawancara!Sebelumnya saya sempet nanya dan gugling sana sini katanya wawancara hanya akan ditanya tentang kuliah, keluarga, kepribadian, dan paing abnter tentang tugas akhir/skripsi. Tapi ternyata saya bener-bener ditanya tentang teknis posisi yang saya pilih, mulai dari jobdesk, metode penalaran, metode pengambilan keputusan, hingga studi kasus. Lah saya yang anak teknik ini mana ngerti tentang teori managemen perencanaan, tapi untungnya banyak pertanyaan yang bisa saya jawab berasarkan pengalaman saya di organisasi dan kepanitiaan. Dan semua jawaban yang kita ucapkan itu dicatat oleh pewawancara loh. Bener-bener uji kompetensi ini. Super thanks to Kontes Robot Nasional 2012 yang selalu saya jadikan contoh studi kasus dalam menjawab pertanyaan huhuhu...

Pengumuman akhir yang katanya akhir tahun ternyata molor sampai tahun baru 2015 (maklum lah libur panjang) dan taraaaaaaa....... Doa orang tua saya terkabul!
LULUS CPNS

Seluruh pengumuman seleksi CPNS Kementrian Perdagangan dari awal sampai akhir semuanya diumumkan melalui http://rekrutmen.kemendag.go.id/
web rekrutmen Kemendag
4. Pemberkasan
Satu minggu setelah pengumuman kelulusan, para peserta yang dinyatakan lulus harus melakukan pemberkasan alias mengumpulkan berkas-berkas yang harus dilengkapi, yaitu:

Membawa dokumen masing-masing 2 (dua) rangkap (asli dan fotocopy):

1)Surat lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditandatangani, ditujukan kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Tanggal surat lamaran sesuai dengan tanggal pada saat melakukan registrasi online pada Portal Nasional Panselnas yaitu tanggal 24 Agustus – 8 September 2014;
2)Fotokopi Ijazah/STTB yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang (Rektor/Dekan) dan Ijazah/STTB asli untuk ditunjukan kepada Panitia;
3)Fotokopi Transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang (Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/ Direktur/Pembantu Direktur Bidang Akademik/Direktur Akademi/ Ketua/Pembantu Ketua Bidang Akademik) dan Transkrip Nilai asli untuk ditunjukan kepada Panitia;
4)Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 5 (lima) lembar, dengan menuliskan nama dan tanggal lahir dibalik pasfoto tersebut;
5)Daftar Riwayat Hidup (DRH) yang ditulis tangan dengan tinta hitam, memakai huruf kapital/balok serta telah ditempel pasfoto ukuran 3 x 4 cm (Formulir DRH didownload di website: www.rekrutmen. kemendag.go.id);
6)Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan oleh pihak yang berwajib/POLRI;
7)Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;
8)Surat keterangan tidak mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya dari unit pelayanan kesehatan pemerintah (harus ditandatangani oleh dokter);
9)Surat pernyataan yang telah ditandatangani di atas materai enam ribu rupiah (didownload di website: www.rekrutmen. kemendag.go.id).
10)Semua dokumen dimasukkan dalam map berwarna hijau bagi yang berpendidikan D3 dan map berwarna biru bagi yang berpendidikan S1 serta pada bagian depan map ditulis nama, jabatan, email, dan nomor telepon/handphone yang bisa dihubungi.
Walaupun sempet galau-galau dulu sebelumnya (mungkin akan saya ceritakan di post lain) tapi akhirnya saya melakukan pemberkasan juga saat itu. Jadi sekarang tinggal menunggu NIP keluar dan pengumuman kapan harus mulai diklat, prajab, dll sebelum kerja dan diangkat jadi PNS!



Solo, 31 Januari 2015
Hesti Nuraini


Pengalaman Tes PPS BRI

37 Comments »

Jauh hari sebelum sidang dan wisuda, saya sudah mendaftar seleksi PPS BRI di website. Bukan, bukan karena ingin, namun murni cuma karena iseng saja, saat itu bulan Maret 2014 kalau tidak salah. Waktu berlalu begitu saja... Hingga di suatu hari di bulan Oktober 2014, saya mendapat sebuah sms untuk melihat pengumuman jadwal seleksi PPS BRI di web. Kaget banget karena saya sudah tidak mengharapkan dapat panggilan darisana (saking lamanya sejak daftar). Tapi ya saya datang saja memenuhi undangan. Proses seleksi PPS BRI ini berlangsung lumayan cepat karena hanya berlangsung sekitar 1bulan. FYI, yang saya ikuti ini adalah seleksi PPS BRI Pusat, karena ada juga PPS BRI Wilayah yang diadakan di beberapa kota lain, dan semua tes yang saya ikuti ini berlangsung di Kantor BRI Bandung Jl. Asia Afrika. Berikut tahapan-tahapan tes-nya:

1. Registrasi Online di https://e-recruitment.bri.co.id/
Dalam website tersebut kita hanya perlu mengisi seluruh form, tidak ada file yang perlu diupload. Bahkan saat itu saya yang masih belum sidang pun bisa mendaftar (dan lolos seleksi administrasi). Program Pengembangan Staff (PPS) ini ada 3 macam, PPS Umum, PPS Audit, dan PPS IT. Saya memilih PPS Umum saat itu. Semua pengumuman seleksi nantinya akan diumumkan melalui  website BRI.
web rekrutmen BRI
2. Wawancara Awal
Wawancara awal ini berlangsung cukup singkat. Hanya terdiri dari 3 pertanyaan yang menurut saya cukup mudah, antara lain latar belakang keluarga, yang diketahui tentang BRI, dan motivasi mengikuti PPS BRI. Wawancaranya memang cukup singkat, tapi ngantrinya yang luamaaaa...

3. Psikotes, Tes Bahasa Inggris, Wawancara Psikolog.
Tidak sampai satu minggu sudah ada undangan untuk tes berikutnya. Tes tahap kedua ini yang cukup berat menurut saya, karena tesnya banyak dan hanya berlangsung satu hari dari pagi hingga malam. Pertama adalah psikotes, terdiri dari banyak sekali tipe tes,lebih lengkap daripada psikotes lainnya menurut saya. tes ini berlangsung dari jam 7pagi hingga sekitar pukul 1siang. Kebayang kan capeknya. Dan itu masih belum berakhir. 
Sekitar 2jam setelah itu akan langsung diumumkan siapa saja yang lolos dan bisa mengikuti tes bahasa inggris pada pukul 3sore. Tes bahasa inggrisnya adalah TOEIC yang berlangsung selama 2jam. Oiya, ada tes writing-nya juga walaupun hanya 500 kata. 
Dan setelah itu langsung lanjut lagi untuk wawancara psikolog. Kalau dapat giliran pertama sih ya beruntung jam5 udah bisa pulang. Tapi kalo apes dapet giliran terakhir sih ya sekitar jam 8-9malam baru selesai. Waktu itu urutannya berdasarkan abjad. Untungnya saya dapat giliran tengah-tengah, jadi sebelum jam7 sudah bisa pulang. Untuk wawancara sendiri berlangsung santai karena hanya seputar keluarga, kepribagian, kegiatan, dan prestasi kita selama sekolah.

4. Wawancara Akhir
Sekitar 2minggu dari tes terakhir baru ada pengumuman kelulusan untuk tahap selanjutnya. Sebelum masuk ke ruang wawancara, peserta tes akan diberikan 2 surat perjanjian untuk ditandatangani (jika bersedia). Surat pertama berisi mengenai pernyataan bahwa bersedia menyerahkan Ijazah Sarana Asli dan Transkrip Nilai Asli bila diterima dalam PPS, bersedia ditempatkan di seluruh unit kerja BRI (seluruh Indonesia), dan bersedia tidak menikah selama menjadi Trainee dan satu tahun berikutnya sejak diangkat sebagai pegawai tetap (jadi bersedia untuk tidak menikah selama 2 tahun). Sedangkan surat kedua isinya kurang lebih :
  • Apabila dinyatakan lulus tes wawancara akhir dalam rangka proses seleksi Program Pengembangan Staf (PPS) PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, saya bersedia mengikuti tes kesehatan yang diselenggarakan oleh pihak BRI.
  • Apabila dalam Tes Kesehatan tersebut saya dinyatakan lulus oleh pihak BRI, dan setelah itu saya mengundurkan diri dari seleksi PPS BRI, maka saya bersedia untuk membayar ganti rugi biaya tes kesehatan sebesar Rp 2.000.000,- kepada pihak BRI.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai surat perjanjian bisa dibaca disini.

Tidak seperti wawancara awal, pada wawancara akhir ini ada 2 orang pewawancara dan berlangsung cukup lama. Pertanyaan yang diajukan sangat luas dan bervariasi, mulai dari keluarga, kuliah, kepribadian, prestasi, tentang BRI dan perbankan, ekonomi, bahkan ada beberapa studi kasus yang diberikan untuk mengetahui bagaimana cara kita mengambil keputusan. Yang jelas semua pertanyaan harus kita jawab dengan jujur, sangat jujur bahkan kalau saya sarankan karena pewawancara sangat tahu banyak tentang kita, entah karena bisa membaca pikiran atau mungkin sudah gugling tentang kita. Saya punya pengalaman yang agak kurang menyenangkan dan sedikit menyeramkan saat wawancara ini.

5. Medical Check Up
Ternyata firasat saya saat wawancara memang benar, saya tidak lolos ke tahap terakhir yaitu medcheck. Padahal kalo sudah lolos ke tahap ini maka hampir bisa dipastikan diterima mengikuti PPS BRI.

Seperti itulah pengalaman saya mengikuti seleksi PPS BRI. Karena berlangsung sangat cepat maka saya sama sekali ga ada hard feeling saat gagal, jadi ya berlalu begitu saja hehe. Tapi semoga cerita saya bermanfaat ya buat temen-temen yang pengen ikut PPS BRI. Good Luck!



Solo, 31 Januari 2015
Hesti Nuraini

Pengalaman Tes BPS Pertamina

8 Comments »

Keinginan saya untuk mendaftar Pertamina sudah muncul sejak bulan April 2014. Saat itu jobair ITB dibuka pendaftaran untuk batch 1, namun karena waktu itu masih kuliah dan lagi sibuk-sibuknya TA, saya cuma ambil kode registrasi aja di jobfair dan lupa buat login di web. Baru setelah lulus, sekitar bulan September saya baru daftar lagi  untuk seleksi batch 2. Berikut tahapan seleksi BPS Pertamina berdasarkan pengalaman saya:

1. Registrasi online di http://recruitment.pertamina.com/
Sebenarnya ada 2 cara untuk registrasi online ini. Pertama register berdasarkan kode yang diperoleh dari jobfair. Kedua langsung membuat akun di web tersebut. Kedua cara tersebut memiliki periode waktu tertentu, jadi harus lihat infonya di web untuk tahu kapan dibukanya.

web rekrutmen pertamina
2. Melengkapi data aplikasi di web
Setelah masuk ke akun yang telah dibuat, maka akan terlihat petunjuk step-step yang harus dilakukan untuk memasukkan aplikasi, antara lain melengkapi data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan dokumen-dokumen yang harus diupload seperti ijazah, transkrip, KTP, dan sertifikat TOEFL. Setelah semua data lengkap maka memilih posisi yang ingin dilamar, untuk fresh graduate S1 seperti saya yang dilamar adalah Bimbingan Profesi Sarjana (BPS). Jika aplikasi sudah masuk maka kita akan mendapatkan email konfirmasi. Setelah itu tinggal menunggu proses seleksi administrasi dan berdoa supaya segera memperoleh undangan untuk tes selanjutnya.

3. Psikotes
Tes pertama yang harus dilalui adalah Psikotes. Waktu itu saya memperoleh undangan tes pertama sekitar 2minggu setelah melakukan registrasi di web. Sedangkan teman saya yang daftar di jobfair hanya dalam waktu 3 hari sudah mendapat undangan tes. Jadi waktunya memang tidak pasti. Psikotes Pertamina juga tidak jauh beda dengan psikotes-psikotes lainnya. Jadi tak perlu takut dan tak perlu belajar, kerjakan saja sesuai dengan kepribadian kita. Oiya, saat tes pertama ini kita juga akan disuruh memilih Direktorat/Divisi apa yang kita ingikan di Pertamina. Namun pilihan kita ini tidak akan menentukan lolos tidaknya kita ke tahap selanjutnya, yang menentukan adalah hasil psikotesnya.

4. Tes Bahasa Inggris
Selang 5 hari kemudian saya mendapatkan undangan untuk mengikuti tahapan tes selanjutnya yaitu tes bahasa inggris. Tipe tes-nya adalah TOEIC (Test of English for International Communication). Terdiri dari 100 soal listening dan 100 soal structure. Nah, kalo tes yang ini perlu belajar, soalnya belum pernah tes TOEIC sebelumnya. Setidaknya pelajari tipe-tipe soal yang akan muncul supaya mengarjakannya bisa cepat karena waktu yang disediakan hanya 2 jam.

5. Wawancara User dan HR
Selang waktu dari tes bahasa inggris ke tahap wawancara sangatlah lama. Waktu itu saya sekitar satu bulan baru mendapat kabar. Teman  saya bahkan ada yang sampai 2 bulan baru dipanggil. Sudah bikin galau kanan-kiri nunggu pengumuman. Di tahap ini kita akan mengetahui di Direktorat apa kita akan ditempatkan nantinya. Saat tes awal saya memilih Marketing&Trading, namun saat wawancara saya dipanggil untuk Direktorat Refinery. Hal ini sudah biasa karena menyesuaikan dengan posisi yang teredia dan latar belakang pendidikan kita. Biasanya pewancaranya ada 2 atau 3 orang, yang salah satunya adalah staff HR dan yang lain adalah user yang akan menjadi atasan kita nantinya di posisi tersebut. Jadi selain memperhatikan attitude saat wawancara, kita juga harus mempelajari tentang Direktorat tersebut, terutama jobdesk yang berkaitan dengan jurusan pendidikan kita. Pokoknya semua hal-hal teknis harus kita kuasai saat wawancara. Nah, di tahap inilah terjadi kesalahan, entah kesalahan yang membagi posisi atau kesalahan saya sendiri, jadi ternyata saat itu untuk Refinery dibutuhkan lulusan Teknik Elektro khususnya instrumentasi. Saat wawancara berlangsung diketahuilah bahwa saya jurusan Teknik Telekomunikasi, ya walaupun masuknya Teknik Elektro. Walaupun wawancara saat itu berlangsung cukup lancar, namun saya sudah merasa bahwa saya tidak akan lolos untuk tahap selanjutnya. Dan ternyata benar, saya terhenti di tahap ini.

6. Tes Kesehatan (Medical Check Up)
Berdasarkan pengalaman teman saya, tes kesehatan Pertamina ini sangat berat (terutama untuk orang yang jarang olahraga). Jadi setelah tes wawancara sorenya akan langsung diumumkan apakah kita lolos ke tahap selanjutnya. Jika lolos, maka tes kesehatan akan langsung dilaaksanakan keesokan harinya. Tes kesehatan ini ada2 tahap, yaitu tes kesehatan di laboratorium yang sangat lengkap dari ujung kepala ke ujung kaki, dan satunya adalah tes kebugaran berupa lari keliling lapangan sejauh 1.6km atau bisa juga lari treadmil.

7. Wawancara Akhir
Jika lolos tes kesehatan, maka sekitar satu bulan setelahnya baru ada pengumuman untuk tahap terakhir yaitu wawancara BOD. Tahap ini adalah tahap penentu apakah kita akan diterima di Pertamina atau tidak.
"Surat Cinta dari Mpok Minah" kalo kata kaskusers hahaha :p


Jadi itulah pengalaman saya tes seleksi BPS Pertamina. Ya walaupun belum jodoh, tapi pengalaman ini benar-benar berharga buat saya.Semoga bermanfaat ya infonya buat yang pengen masuk Pertamina!



Solo, 31 Januari 2015
Hesti Nuraini

Sebuah Resolusi di Tahun 2015

No Comments »


Banyak orang yang menandai tahun baru dengan semangat baru. Tak sedikit pula yang menuliskan resolusi alih-alih menginginkan supaya harapan-harapan mereka dapat tercapai di tahun yang baru. Saya sendiri adalah orang yang tak pernah absen menuliskan daftar resolusi tiap tahunnya. Target yang ingin diraih selalu saya tuliskan poin tiap poin-nya. Dengan begitu saya selalu punya parameter keberhasilan sebagai pemicu semangat diri sepanjang tahun.
Untuk tahun 2015 saya masih belum (sempat mikir) membuat resolusi secara rinci target apa saja yang ingin diraih. Mungkin baru akan saya pikirkan beberapa hari ke depan. Namun ada satu poin besar yang saya garis bawahi untuk bisa saya laksanakan tahun ini (dan tahun-tahun selanjutnya), yaitu: Diam.
Ya, saya ingin lebih banyak diam di waktu yang akan datang. Diam dalam artian yang positif ya tentu saja. Yang saya maksud dengan diam adalah mengurangi dan kalau bisa menghilangkan berbicara yang tidak ada manfaatnya atau hanya akan menyakiti orang lain, riya’, ghibah, dan perkataan lain yang banyak mudharatnya.
Sebenarnya dalam 2-3 bulan terakhir saya sudah mulai melakukannya antara lain dengan cara mengurangi “berkicau” di social media. Setelah saya sadari ternyata ngepost di socmed itu kadang kebanyakan mudharatnya. Misalnya:
1. Ngepath untuk pamer lagi makan apa, liburan dimana, dan yang paling ngeselin adalah post selfi full-face muka sendiri, maksudnya apa? Mau pamer kecantikan diri yang tidak seberapa?
2. Ngetwit untuk ngomentarin suatu kejadian, nyindir orang, nyinyirin pemerintahan, atau cuma buat mengeluh.
3. Share berita negatif di FB, bahkan beberapa sampai menjurus ke fitnah dengan sumber berita yang kurang terpercaya.
4. Instagram poinnya hampir sama dengan poin 1.

Tentu saja tidak semua hal yang dipost di socmed itu mudharat ya. Banyak juga hal positif dan informasi-informasi penting yang bagus untuk diberitahukan untuk khalayak ramai. Seputar berita, info terkini, opini tentang isu yang sedang berkembang, atau event yang sedang berlangsung misalnya. Saya juga suka kok kalau ada temen yang ngeshare lagi makan apa dimana. Sangat informatif buat nambah wawasan kita tempat makan baru yang patut untuk dicoba. Tapi ya tau kan ya gimana bedanya antara informatif dan pamer? Dari caption aja pasti udah kebaca ;)
Tidak hanya post, komentar dalam suatu post pun juga patut untuk dikurangi. Saya berusaha untuk ga lagi komen nyampah di post temen, ga komen gosip, ataupun komen yang menyulut api. Haha tapi kalo saya sampe komen yang agak pedes ya itu perarti emang post-nya aja yang emang keterlaluan. Tapi insyaallah akan terus dikurangi kok emosi ini biar ga komen maupun ngepost hal negatif. Mending share info bermanfaat di blog post.
Hal ini juga tentu saja harus diterapkan dalam real-life ya! Ngegosip sama temen boleh, tapi jangan ngomongin orang lain, ngomongin tentang diri yang bersangkutan saja haha. Banyakin share ilmu daripada share gosip, baik artis maupun orang yang dikenal. Jangan ngomongin teman kuliah, rekan kerja, apalagi tetangga ya. Astaghfirullah. Lebih baik diam, banyak mendengar, dan perhatikan lingkungan sekitar untuk diambil hikmahnya.

Kalau kata Sherina Munaf sih, "Work for a cause, not for applause. Live life to express, not to impress".

Kalau kata mas Bryan Barcelona, "Kata-kata yang sengaja ditahan agar tidak terucap—karena takut menyakiti orang lain, kadang lebih memukau dibanding apapun. Kalahkan ego".

Dan kalau kata hadist “Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari Muslim)


Selamat Tahun Baru 2015!
Semoga semua yang bikin resolusi terpenuhi semua di akhir tahun.
Dan yang ga bikin resolusi semoga dikabulkan segala harapannya.
Aamiin.



*sumber gambar: LINE sticker.


Best regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442

Sent from Gmail