Archive for 2013

Zi, kami semua menyayangimu.

No Comments »

The only truly painful goodbyes are the ones that are never said and never explained. -Katerina Klemer.

Hari Rabu petang di tanggal yang kata orang cantik, 11-12-13, sebuah telepon dari seorang kawan membuat hari itu terasa kelam. Suaranya di telepon dengan latar belakang suara adzan maghrib yang sedang berkumandang terasa sangat menyesakkan hati. Sebuah kabar duka yang sama sekali tak pernah terbersit di pikiran.

Saat itu juga setelah sholat maghrib, aku dan teman-teman langsung menuju Jatinangor. Dua jam perjalanan tak terasa, sesampainya di rumah sakit seorang kawan yang lain mengajak kami ke ruangan itu. Disana kami dihadapkan pada kenyataan, dengan mata kepala sendiri kami melihat ia telah terbaring dengan tenang. Tersungging senyum di wajahnya. Kaki ini bergetar, sebisa mungkin membendung air mata, saat melihatnya untuk terakhir kalinya, meyakinkan diri sendiri bahwa ini semua hanya mimpi dan nanti ia akan terbangun kembali. Namun apa yang terlihat disana menampar kami bahwa ini nyata.

Aku terduduk lemas di ruang tunggu. Air mata tak mau berhenti mengalir, entah rasanya terlalu sesak. Menyesal mungkin kata yang tepat. Menyesal mengapa terkadang aku lebih mementingkan hal-hal lain daripada sekedar menemaninya di kosan. Menyesal mengapa aku tak meluangkan waktu untuk jalan-jalan ke mall dengannya. Menyesal mengapa aku sempat pulang terlalu larut padahal ia sudah menunggu di kosan. Menyesal mengapa aku tak memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya selagi masih ada waktu bersamanya. Menyesal mengapa aku belum bisa menjadi teman yang baik. Ya Allah, maafkan aku.

Mengingatmu... Hari Jumat pekan sebelumnya, adalah pertemuan terakhir kita. Saat itu kamu menginap di kosanku seperti biasa. Aku ingat betul, saat itu pukul 9 pagi di depan pintu kosanku, kamu mengantarku ke depan karena aku akan berangkat ke kampus, sedangkan kamu masih tinggal di kamarku untuk menyelesaikan revisi laporan KP-mu yang harus dikumpulkan sebelum sholat Jumat. Ya, siapa yang sangka momen itu adalah pertemuan terakhir kita, untuk selama-lamanya. Siangnya saat kamu ingin mengantar kunci kosanku malah aku sudah tidak di kampus, aku menolak permintaan bertemu denganmu dan justru memintamu menitipkan kuncinya ke teman yang lain. Kalau saja aku tau... ah kalau saja! Siangnya aku menelepon untuk menanyakan keberadaanmu. Namun ternyata kamu sudah di Jatinangor. Dan kalimat terakhir yang kau sampaikan saat itu, "Makasih ya, Benny!" dengan nada suara kecilmu yang seperti biasa. Suaramu yang terakhir kali kudengar.

Di Hari Sabtu kami mengadakan doa bersama dikampus, disana Amin memberikan sesuatu, titipan dari Zi. Katanya itu adalah kado ulang tahun yang Zi siapkan untukku namun belum bisa disampaikan. Ya Allah, padahal di ulang tahunnya saja aku tidak sempat untuk sekedar beli kado. Rasanya sungguh bersalah :'(

Celengan yang bisa nyala warna-warni dari Zi buat Benny
Tapi ini semua adalah kenyataan yang harus dihadapi. Bukan hanya aku, puluhan bahkan ratusan teman-teman dan kerabat pasti sedih akan kepergian Zi yang sangat mendadak ini. Tapi kami harus mengikhlaskannya. Allah lebih menyayangi Zi. Zi orang baik dan layak mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Kami semua menyayangi Zi dan tidak akan melupakan segala kebaikannya.

Kemarin kami keluarga Wika bersama-sama mengunjungi makam Zi di Salatiga. Berziarah, berdoa, dan sekedar melepas rindu akan kehadirannya di tengah-tengah kami. Kami juga bersilaturahmi ke rumah ayah dan ibu Zi. Sungguh Zi sangat beruntung memiliki ibu yang sangat luar biasa kuat. Semoga silaturahmi ini akan terus terjaga dengan baik.

Makam Zi di Salatiga
Tepat tiga minggu sudah berlalu... Ya Allah, ampunkanlah segala kesalahan Zi, tempatkan Zi di tempat terbaikmu. Semoga kami semua disini dapat mengambil hikmah dari ini semua bahwa kematian itu sungguh dekat, agar kami selalu ingat dan bertaqwa kepadaMU. 

Zi, kami semua menyayangimu. 
Selamat jalan, selamat berbahagia disana, Zwastika Tyas Akhsani Wirastuti.

Teman serumah kontrakan Bonbitra.
Semoga bisa serumah lagi di surga nanti. Amin.


Solo, 31 Desember 2013
Hesti Nuraini

Becoming Adult

No Comments »

Do you know what does becoming adult mean? It means there's less and less to smile about. So, we have to smile more, even we need to force. - Aditya Gianto, kru 17.

:)


Solo, 26 Desember 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Main Yuk ke Kebun Binatang Sebelah ITB!

No Comments »

"Kalo pas TPB main ke kebun binatang sebelah, nanti ga lulus TPB-nya loh!"
Begitulah mitos yang sudah menyebar di kalangan anak tingkat 1 atau Tahap Persiapan Bersama (TPB) ITB. Sebenernya saya ga percaya sama mitos begituan, tapi karena ga ada temen yang ngajak dan mau diajak kesana yaudah ga pernah kepikiran buat main kesana. Sampai akhirnya hari Minggu lalu diajak kesana sama partner yang memang penyayang binatang :D

Kebun Binatang Bandung terletak tepat di sebelah kampus kami, institut (yang katanya) terbaik bangsa. Tapi saya jamin pasti bisa dihitung dengan kalkulator dagang, jumlah mahasiswa kampus saya yang pernah berkunjung kesana. Padahal, siapa yang sangka bahwa di sebelah kampus yang sibuk itu terdapat tempat sedamai ini...

Tempat Orang Utan. Lokasinya tepat di pinggir Jl. Tamansari sebelah ITB
Tiket masuk ke Kebun Binatang Bandung (KBB) adalah 20.000 ribu rupiah saat weekend, tergolong mahal jika dibandingkan dengan Ragunan di Jakarta yang hanya 4000 rupiah. Hal ini dikarenakan tidak ada dana subsidi dari pemerintah seperti di Ragunan.Awalnya saya tidak berekspektasi terlalu tinggi dengan kebun binatang ini, mengingat lokasinya yang di tengah kota dan sepertinya tidak terlalu luas. Namun ternyata dugaan saya salah! KBB cukup luas dan menyenangkan kok, banyak yang piknik nggelar kloso juga disana.Koleksi binatangnya juga cukup lengkap. Yang paling berkesan tentu saja Si Grizzly Bear alias Beruang Alaska -super besar kesayangan Putu- yang di Ragunan aja ga ada.



Ada juga beruang madu yang manjat pohon...
"Halo Ber, kamu ngapain di atas sana? Ikutan dong!"


Tidak hanya lengkap, tapi beberapa binatang juga memiliki jumlah yang sangat banyak. Contohnya buaya, kura-kura, harimau, ular, kasuari, rusa, unta, yang jumlahnya mencapai belasan bahkan puluhan ekor.

Putu si kurakuracepat bersama puluhan ekor kura-kura

Putu si pelikan12345 bersama burung pelikan

Oiya ada juga sebuah pemandangan menggelitik yang kami temui di KBB. Jadi ada sebuah kandang macan besar yang terbuka. Kita bisa melihat macan dari atas ke bagian kandang yang terbuka. Nah pada saat itu ada 3 ekor macan yang sedang bermain-main tapi orang-orang bilang kalo macan itu lagi kawin wkwkwk lucu banget deh...
macan gulung-gulung
Masih dari kandang macan, hal menarik lainnya adalah ketika kita melihat kebawah yang kita lihat adalah macan-macan seperti gambar di atas, tapi begitu kita melihat lurus ke depan, pemandangan yang dapat kita lihat adalah sebagai berikut...


Hmmm... kayaknya segitu dulu cerita jalan-jalan ke Kebun Binatang Bandung. Plis anak ITB wajib banget deh sempetin kesana sebelum lulus. Bakal jadi kenangan unyuw tersendiri loh...apalagi kesananya pas Hari Minggu atau musil liburan banyak bocah-bocah unyuw bertebaran :3

Oiya sebelum pulang beli eskrim dulu, 5000 rupiah :9




Bandung, 15 Desember 2013


Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Film 99 Cahaya di Langit Eropa

No Comments »

Beberapa bulan yang lalu, saya membaca twit dari seorang senior yang mengatakan bahwa dia ga sabar menunggu sebuah film indonesia yang akan segera tayang di bioskop. Senior yang saya kenal sebagai seorang muslimah teladan ini bilang kalo film tersebut diangkat dari sebuah novel luar biasa yang berjudul sama, 99 Cahaya di Langit Eropa. Kontan saya ikutan penasaran sama film ini, dan kemarin akhirnya sempet nonton juga di sela-sela minggu UAS.



Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang ikut suaminya ke Eropa (Austria tepatnya) untuk kuliah S3. Sudah jadi rahasia umum bahwa memang sulit menjalani hidup di Eropa sebagai kaum muslim. Mulai dari makanan halal, tempat ibadah, waktu ibadah, hingga pandangan orang-orang disana yang mayoritas tidak bisa membedakan muslim dengan teroris. Dalam film ini ditunjukkan cara-cara yang baik untuk menghadapi situasi seburuk apapun ketika berada di Eropa, sehingga sangat wajib ditonton untuk temen-temen muslim yang pengen lanjut kuliah atau pengen hidup di Eropa.

Selain hal-hal mengenai kehidupan sehari-hari kaum muslim di Eropa, dalam film ini juga diceritakan mengenai beberapa kisah peradaban Islam di Eropa antara lain saat orang Turki melakukan ekspansi ke wilayah Austria. Pengaruh budaya Islam juga diperlihatkan saat mereka berada di Paris, mulai dari bangunan-bangunan bersejarah hingga tanda-tanda peradaban Islam yang kental terkandung pada barang-barang peninggalan sejarah lainnya. Salah satu poin yang paling saya ingat adalah saat mereka berada di museum di paris (itu loh museum yang ada di film Davinci Code hehe) di saat orang-orang berkerumun melihat lukisan monalisa yang terkenal, mereka mengamati lukisan Bunda Maria dan disanalah terlihat bahwa kerudung yang digunakan oleh Bunda Maria memiliki ornamen bertuliskan "La illa ha ilallah" yang artinya Tiada Tuhan selain Allah. Subhanallah sekali bukan?

Daaaaaaaaan masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan tentang Islam di Eropa yang jarang orang ketahui diceritakan dalam film ini. Oiya ternyata film ini dibagi menjadi 2part. Jadi ga sabar nonton kelanjutannya. Ga sabar ke Eropa juga sih haha :D

Trus ada satu lagi bagian yang paling saya inget saat nonton film ini. Pas partner nonton di sebelah saya bilang, "Nanti kalo aku kuliah di Eropa, kamu ikut juga ya kesana. Ga akan bosen kan nungguin aku di rumah?"

Nyuhuhuhu.... ga sabar ke Eropa. Insyaallah suatu hari nanti!


Bandung, 14 Desember 2013

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Selamat Pagi...

No Comments »

"Pagi putri saljukuuuuuu........."

Begitu ia menyapaku pagi ini. Mataku belum sepenuhnya terbuka, nyawa belum terkumpul semua. Belum sempat aku membalasnya, ia sudah menambahkan,

"Jawabnya pagi pangeran berkudaku gitu dong........."

Ah... Minggu pagi yang cerah! Belum seutuhnya terbangun saja, ia sudah sukses membuatku tertawa. Buru-buru kubalas sapaannya sebelum ia menambahkan lagi dengan melodrama lucu andalannya,

"Selamat pagi pangeran berkudakuuuu..."

Begitulah Hari Mingguku diawali. Mimpi buruk yang semalam melanda ditambah hawa dingin khas Kota Kembang yang menakutkan semalam sirna sudah. Berganti kilauan pelangi yang melengkung di atas kepala, menyambut minggu UAS semester 7 esok hari :D

Terimakasih ya Allah, sudah mengirimkan "pangeran berkuda" yang didambakan kedatangannya oleh begitu banyak gadis di dunia dongeng maupun di dunia nyata ini. Lindungilah kami dari segala marabahaya. Lancarkanlah segala ujian yang harus kami hadapi, baik ujian kuliah, tugas akhir, maupun ujian kehidupan yang sesungguhnya nanti. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Memberi dan Maha Membahagiakan kami :)

Terimakasih "pangeran berkuda" yang sudah datang menjemputku, setidaknya untuk sarapan pagi ini^^

Sarapan dulu wekkk...



Bandung, 8 Desember 2013
Hesti Nuraini


Hari Ini Sendiri

No Comments »

Rintik hujan di kala senja
Mentari yang lebih cepat ingin sembunyi
Pertanda satu musim telah berganti
Menyamarkan lengkungan manis di sudut bibir

Seorang teman yang kukenal sangat periang
Hari ini kudapati ternyata seorang penulis yang melankolis
Kubaca tiap kata yang terpampang di layar
Kuselami cerita yang ia torehkan disana
Sepenuh hati ia utarakan
Sangat jauh dari yang kukenal
Atau mungkin memang aku yang belum mengenalnya

Obrolan super singkat dalam langkah yang tergesa
Di bawah payung yang melindungi terpaan gerimis sore tadi
Tak panjang namun sangat membukakan mata
Sarat akan pelajaran hidup
Memberi secercah cahaya masa depan

Aku lupa bagaimana berjalan sendirian menuju kampus
Aku lupa caranya menjalani hari
Aku lupa rasanya kesepian
Aku lupa bagaimana aku harus bangun sendiri ketika terjatuh
Bahkan aku lupa cara menyemangati diriku sendiri
Aku lupa bahwa dia tidak akan selamanya berada disisi

Manusia beranjak dewasa seiring dengan berjalannya waktu
Kadang tak terduga
Seringkali tanpa disangka

Kedewasaan terkikis tawa
Kemandirian hanyut dalam aliran manja
Ketegaran terhapuskan airmata
Kekuatan tak sanggup mengalahkan ego semata

Bisakah kau izinkan aku untuk sejenak berlari kesana?
Menggapai asa yang sempat mengakar di hati
Demi secercah cahaya yang harus kusiapkan
Untuk menerangi langkahku di masa depan
Atau... bersediakah kau genggam erat jemariku kemudian kita berlari beriringan?


Bandung, 7 Desember 2013
Hesti Nuraini

Watching Movie

No Comments »

Siapa sih orang di dunia ini yang ga suka nonton film? Apalagi film-film box office yang memang tak main-main penggarapannya. Film yang bahkan sudah ditunggu kehadirannya sebelum tayang. Jangankan film luar yang sudah tak diragukan lagi kualitasnya, film ece-ece indonesia pun banyak juga kok yang mau nonton. Hal ini cukup menunjukkan betapa generalnya "nonton film" setidaknya untuk orang indonesia.

Nonton film memang kegiatan bermanfaat (kalau filmnya bagus) yang cukup mudah untuk dilakukan. Ya, saat nonton tidak diperlukan konsentrasi setinggi saat Kita membaca buku, bisa sambil minum atau ngemil popcorn pula tanpa perlu berhenti menikmati cerita. Walaupun sama-sama memperoleh cerita, perbedaan yang paling terlihat nyata antara nonton film dan membaca buku adalah waktu. Ibaratnya nonton film itu memahami isi buku (yang kalo dibaca bisa berhari-hari) hanya dalam 2jam. Instan, bukan?

Oiya, saat nonton film juga Kita langsung mendapat visualisasi nyata dari ceritanya. Yah, walaupun terkadang apa yang divisualisasikan di film tidak seperti apa yang Kita imajinasikan saat membaca buku, tapi tak jarang it's more than we expected. Apalagi kalau filmnya 3D!

Nonton film juga tidak melulu tentang cerita film itu sendiri. Pasti ada cerita dan kenangan tersendiri saat orang nonton film, apalagi di bioskop.
Sometimes it's not about what movie you watch, but the people you watch it with. 
Tak jarang kan Kita lupa sama keseluruhan cerita film yang pernah Kita tonton, tapi inget sama siapa Kita nonton waktu itu. Have you ever feel like that?

Atau pernahkah kalian mengalami 2-3 kali nonton film yang sama di bioskop gara-gara ada teman lain lagi yang ngajakin nonton? Yah, setidaknya hal itu pernah saya alami. Yang baru saja kemarin adalah film Gravity. Di Bandung saya udah nonton, beberapa hari kemudian saat pulang ke Solo temen-temen ngajakin nonton itu juga, and it's no problem for me. Dulu pernah juga pas SMA dalam satu hari nonton film yang sama di bioskop 2x. Kalo ga salah sih film nya Ayat Ayat Cinta wkwkwk, jadi siang saya nonton sama pacar (waktu itu) trus pulangnya beli tiket lagi jam malam buat ditonton sama Bapak Ibu. Itu juga momen nonton film yang paling saya inget...nonton di bioskop sama kedua orang tua :)

Dari dulu saya memang suka nonton. Hampir tiap bulan pasti selalu ke bioskop buat nonton, paling lama ya 2bulan sekali lah. Namun ada sebuah turning point dalam dunia per-nonton-film-an di hidup saya. Tak lain tak bukan adalah hadirnya partner nonton dalam satu tahun terakhir ini. Dia yang sangat hobi nonton sampai-sampai setelah nonton di bioskop dia download filmnya trus nonton berkali-kali film yang dia suka dan hafal tiap detil partnya, tidak seperti saya yang kalo udah pernah nonton yaudah gitu aja. Dan walaupun interest film kami sangat jauh berbeda, dia suka action saya suka drama, dia pro animasi saya anti kartun (kalo di bioskop), tapi dia selalu sukses ngajak saya nonton film yang dia suka. Tak jarang saya iyain aja ke bioskop tanpa tau mau nonton film apa hahaha. Dan berkat dia, saya jadi update film terbaru dan tak pernah ketinggalan nonton. Jadi, terima kasih partner nonton paling gavl sedunia :D

* ditulis setelah dalam waktu kurang dari 1 bulan udah 2x nonton film keren di hari premier-nya (Thor: The Dark World & Hunger Games: Catching Fire).


Bandung, 23 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Listening to Radio

No Comments »

The art of listening to radio is you never know what kind of song will be played. It is noting but full of surprise.
Jika sebuah lagu sudah diputar di radio, ya lagu itu akan dimainkan sampai selesai. Tidak seperti di mp3 player atau itunes dimana kamu bisa asal stop and choose another song sesuka hatimu. Ya, memang bisa sih kamu ganti tune di frekuensi lain kalau kamu ga suka sama lagunya, tapi ya lagi-lagi di frekuensi lain kamu akan ketemu sama lagu lain yang ga pernah bisa kamu tebak. Surprise, isn't it?

Jika kamu sedang beruntung, bisa saja secara berturut-turut lagu yang sedang disiarkan sangat cocok dengan suasana hatimu saat itu. Tiba-tiba membuatmu tenang atau sebersit teringat sebuah memori akan lagu itu. Tentu saja berbeda sensasi mendengarkan sebuah lagu saat kamu memang sengaja ingin mendengarnya dengan ketika lagu itu tidak sengaja kamu dengar dimainkan di radio. 

Hal menarik lain dari dengerin radio adalah ada puluhan acara siaran yang ada disana dengan berbagai macam jenis suara penyiarnya. Mungkin salah satunya adalah favoritmu. Tapi puluhan suara penyiar yang lain, mungkin terdengar risih di telingamu. Tapi ya lagi-lagi kamu bisa kok ganti channelnya. Hampir sama kayak hidup ini bukan? Kamu ga bisa asal nyuruh orang yang kamu ga suka buat berhenti ngomong. Tapi kamu cukup bisa untuk sekedar pergi dan tidak mendengarkannya jika tak ingin merusak suasana hatimu.

Mendengarkan radio juga tidak melulu tentang lagu. Ada jutaan informasi yang dapat kamu peroleh saat mendengar radio. Mulai dari berita lokal, nasional maupun internasional, info lowongan kerja, event terdekat, iklan produk-produk ga penting, curhatan galau sampai kontak jodoh semuanya ada. Yah, namanya juga media. Kadang nambah pinter, tapi tak jarang juga malah nambah galau.

Perkenalan saya dengan dunia radio dimulai di bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu ada sebuah radio anak muda yang lagi terkenal di kota kelahiran saya. Hampir semua anak SMP-SMA dengerin radio itu tiap malem. Nama acaranya "kongkow-kongkow" dalam bahasa jawa artinya "ngomong-ngomong nggak penting". Iya, acaranya emang nggak penting banget. Isinya cuma request lagu sama kirim salam buat temen atau pacar atau sekedar ngasih kode ke gebetan. Heran juga kenapa banyak banget orang yang dengerin dan rela sms/telpon kesana padahal susah banget kalo nelpon karena saking banyaknya orang yang mau nelpon. Jadi buat yang berhasil nelpon atau smsnya dibacain sama penyiarnya udah pasti jadi orang eksis se-kota deh apalagi kalo disebutin juga nama sekolahnya. "Iya, ada Hesti dari SMP 5," begitu kata sang penyiar hahaha konyol juga kalau diinget. Dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai bangku SMA. Dasar ABG!

Hubungan saya dengan dunia radio justru semakin intim saat masuk kuliah dengan tergabungnya saya dengan sebuah unit radio di kampus. Gatau juga kenapa waktu itu daftar, kalo ga salah sih karena disuruh sama kakak kelas saya haha tapi saya ga pernah nyesel kok masuk unit radio ini, bersyukur banget malahan. Ternyata dunia radio ga sesempit tentang penyiar yang cuap-cuap aja. Saya belajar banyak banget disana, mengenal orang-orang hebat dan tangguh berjuang supaya tetap dapat mengudara dan didengar banyak orang.

Dan sekarang, saya nulis ini sambil dengerin radio juga kok :) So, Be smart and stay cool in harmoniae progressio!


Bandung, 12 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Another Sweet Escape

No Comments »

Post ini special didedikasikan untuk lelaki terlucu sedunia yang lebih cocok jadi pelawak daripada engineer, Putu Adhika Gulung Gulung Bayu Bramantya Unyuw Munyuw.

Terimakasih sudah menyelamatkan Hari Minggu saya a.k.a ngajak saya kabur buat main dan sekedar jalan-jalan di saat kejenuhan saya akan kerjaan-ini-itu melanda.

Terimakasih untuk selalu menjadi pelipur lara dan tempat kembali di kala saya tersesat maupun hangover wkwkwkk.

Pokoknya makasih semua canda tawa dan lawakan hari ini. Kebocahanmu mengalihkan duniaku deh :*

ps: janji aku ga akan sibuk-sibuk lagi kok^^



Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Satu Tahun untuk Keluarga Widyakelana

No Comments »

Siapa sih yang nggak mau melakukan yang terbaik untuk keluarganya? Hal itulah yang saya berusaha lakukan selama satu tahun terakhir di Widyakelana, karena Widyakelana adalah Keluarga. Berdasar rasa cinta ke keluarga inilah yang membuat saya bersedia mengemban tugas disini. Dan kesembilan orang di bawah ini membuat kewajiban di Wika terasa lebih ringan dan menyenangkan untuk dijalani.

Ikhsanudin Amri a.k.a Ceper, sang Bapak yang mengayomi tanpa menggurui. Terimakasih sudah selalu mengingatkan saya yang acapkali lalai mengupdate informasi. Maafkan kalau beberapa tugas sering juga saya skip huehuehue. Dari empat ketua Wika yang saya kenal pernah menjabat, you are still the best, Per! (semoga dia ga songong kalo baca ini).

Rais dan Sita, makasih udah ngeganti uang buat beli pulsa jarkom wkwkwkw :p
Mahe dan Arfi, enaknya sekretaris berduaan. Dulu saya sendirian pas jadi sekretaris -,- Cap jangan sampai ilang lagi!

Lia, makasih udah sering ngadain acara dolan dan meningkatkan rasa kekeluargaan di Wika. Dio, the wonder kid yang udah bikin anakWika makin rajin belajar hahaha. Ga nyangka 3/10 pengurus inti Wika adalah anak Sebia :')

Icak dan Bagas, mangat aja deh! Doakan saja ntar kalo saya udah jadi alumni, bisa bantuin mewujudkan impian asrama Wika kita.

Pokoknya makasih untuk kalian udah jadi tim yang tetep solid dan bersedia meluangkan waktu untuk keluarga Wika kita disela kesibukan lain yang saya sakin semuanya penting. Makasih udah nambah 1 kenangan manis lagi di Wika diantara jutaan memori menyenangkan disini.

Sekarang udah pensiun jadi pengurus, ayo kita bikin forum galau senang-senang lagi sama 2010 yang lain hahaha. Semoga adik-adik kita bisa membawa Wika lebih eksis di ITB yaaaa, amin :)


Bandung, 11 November 2013
Hesti Nuraini

Gravity (movie) dan cita-cita masa kecil

No Comments »

GRAVITY. Siapa yang udah nonton film ini?!?!?! Beberapa hari yang lalu saya dan partner berencana nonton, kami emang udah agak lama ga nonton sih, tapi emang lagi ga ada desas desus tentang film yang recommended buat ditonton. Sampai kemarin twitter lumayan rame tentang film ini. Then, tadi siang -selepas UTS mata kuliah Ekonomi Bisnis Regulasi dan Kebijakan Telekomunikasi yang cukup menguras energi- si partner nonton ngajakin nonton film ini.



Tak dinyana tak diduga, ternyata film ini bercerita tentang ASTRONOT. Saya langsung takjub pas tau dan langsung semangat buat nonton! Jadi film ini berkisah tentang sebuah misi yang dijalankan oleh NASA buat memperbaiki salah satu pesawat (atau satelit ya, entahlah) yang dilakukan oleh 3 astronot dan beberapa awak pesawat lain (yang satu teknisi sih lebih tepatnya, sebagai pemeran utama, namanya Ryan tapi cewek, yang main Sandra Bullock). Singkat cerita pesawat luar angkasa mereka hancur kehantam puing-puing satelit yang diledakin sama Rusia. Alhasil, tinggal Ryan sendiri yang selamat tapi melayang-layang tersesat di luar angkasa gitu. Sepanjang film kemudian menceritakan perjuangan Ryan untuk kembali ke Bumi.

Selama hampir 2jam saya dibikin terpukau sama film ini. Pemandangan luar angkasanya..... Point of view ke buminya... Subhanallah 3D-nya ngena banget!  Padahal di film ini cuma ada 3 aktor yang main (plus 2 orang yang keliatan pas udah mati doang) tapi ceritanya udah sangat hidup. 

Fyi aja sih, pas kecil dulu di saat temen-temen saya punya cita-cita jadi dokter, polisi, tentara, guru, dll, saya pengen jadi astronot. Iya, ASTRONOT! Makanya pas liat film ini rasanya seneng banget, walaupun sepanjang ceritanya tegang banget dan banyak hal sedihnya, tapi rasanya kayak kembali ke impian masa kecil. Unyuw and so touching :') Hahaha walaupun sangat amat mustahil tapi ngebayangin juga kalo saya beneran jadi astronot gimana ya???

Trus gimana kabarnya si Ryan? Bisa balik selamat sampai di bumi lagi ga? Tonton aja filmnya, pasti akan banyak 'WAH!' yang kalian ucapkan selama nonton ;)


Bandung, October 7, 2013
Hesti Nuraini

A Proposal

No Comments »



Buanglah keraguanmu! 
Tunjukkan nyalimu! 
Jangan ragu!
Sekarang juga 
Satu langkah maju! 
Believe yourself!
...
Mimpi itu selalu terlihatnya jauh dan jaraknya terasa tidak tercapai 
Batu di bawah kaki, Ayo, ambilah satu, Jadilah nekad dan coba lemparkan! 
...
Bila merentangkan tangan di sana masa depan 
Jangan menyerah untuk yang tidak tercapai 
Batu yang t'lah dilemparkan, mengabulkan impian 
Suara jatuhnya pun takkan terdengar 
...
Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir 
Cobaan sungai berat dan pedih 
Walau tak berjalan baik, walau terkadang tenggelam, tak apa mengulang lagi 
Dan janganlah menyerah! Di sana pasti ada tepian 
Suatu saat kau pasti akan sampai
Get over it! 

...
Dan janganlah mengeluh!
Genggamlah selalu impianmu sampai suatu saat mimpimu terkabul.

- River (JKT48)


Bismillah Juli 2014 :) 


Bandung, 26 September 2013 
Hesti Nurain

PRS Semester 7!

No Comments »


Bismillah 23 SKS!
SKS terbanyak yang pernah diambil selama kuliah di ITB justru di saat tingkat akhir.
Bismillah A semua. Lancar Tugas Akhir. Lancar Fast Track. Sukses Semuanya!!!
Untuk Tuhan, (Ibu, Bapak,) Bangsa, dan Alamater, (serta Si Dia).


Bandung, 17 September 2013 
Hesti Nurain

Sekisah tentang Si Panda

No Comments »

H: sebutkan-sebutkan...nama-nama...nama-hewan...dimula...dari-huruf...huruf...
P: huruf P
H: pinguin!
P: panda!
H: huuuuuuuu... panda tu bukan nama hewan...
P: hah? Trus nama apa kalo bukan nama hewan?
H: panda tu nama mantan!
P&H: huahahahaha....

Kami berdua ketawa ngakak gulung-gulung di richeese malam itu. Setelah sebelumnya ketawa gara-gara nama hewan lain yang asal kami sebut, saat sampai huruf P kami benar-benar ketawa sampai sakit perut. Gimana nggak... Kami emang sama-sama punya kisah lucu soal si hewan asal negeri tirai bambu ini. Sebelumnya kami juga pernah ada obrolan unyuw tak disengaja soal panda. Saat itu kami masih tingkat 2 kalo ga salah (sekarang kami tingkat 4) oiya kami belum pacaran tentu saja...

D: eh P, kamu kalo manggil pacar kamu kok pan? Apaan? Panci?
P: hahaha bukan, panda.
D: oh kirain hahaha
H: hah? Serius kamu manggil pacar kamu panda?
P: iya hehe kenapa emangnya?
H: mending jangan manggil panda lagi deh kalo mau awet... kalo manggil panda ntar hubungan kalian cuma akan bertahan 3 tahunan aja loh hahaha
P: hah kenapa?
D: iya P jangan, udah terbukti loh
P: ???
D: iya soalnya si H dulu dipanggil sama pacarnya panda eh trus pacarannya cuma sampe 3tahunan aja trus putus hahaha
P: serius?
H: haha iya serius banget. Tapi kamu manggilnya 'pan' kan? Dulu aku dipanggilnya 'nda'. Panda... hahaha
D: ih kok kalian bisa samaan gitu sih ya manggilnya hahaha lucu banget...

Ya begitulah kisah kami tentang si panda yang kata orang lucu. Kami justru punya sedikit kisah kelam tentang panda, eh tapi ga kelam juga sih hehe sekarang itu malah bisa bikin ketawa kalo diinget. Suatu kebetulan yang sangat kebetulan bahwa Putu dulu mangil mantannya panda, begitu pula saya juga dulu dipanggil panda oleh mantan saya. Lucu banget emang becandaanya Tuhan tentang panda ini :') makanya sekarang kami mengidentikkan panda sebagai nama mantan bukan nama hewan hihihi...

Sekian cerita kami tentang panda. Buat yang sekarang lagi pacaran dan manggil pacarnya panda jangan takut ya wkwkwk mungkin ini emang skenario Tuhan Yang Maha Unik :))


Bandung, 14 September 2013

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442

Sent from Yahoo! Mail on Android

Tingkat Akhir

No Comments »

Hari ini adalah hari pertama angkatan 2010 ITB resmi menyandang status sebagai mahasiswa/i tingkat akhir.
Mata kuliah Tugas Akhir 1 sudah banyak yang tercetak di KSM.
Hari-hari yang lebih berat dari biasanya pasti akan segera datang.
Tapi tenang saja, hadapi saja dengan gembira, maka berat itu akan menjadi ringan.

Masih ingatkah kau dengan euforia hari pertama masuk jurusan dua tahun yang lalu?
Suka cita bercampur bangga akhirnya masuk ke jurusan yang diinginkan.

Dan masih ingatkah kau dengan hari pertama masuk kuliah? Iya, tiga tahun yang lalu.
Kebahagiaan saat memakai jaket almamater kampus impian di hari-hari masa orientasi mahasiswa.

Atau masih ingatkah kau dengan hari ujian SNMPTN (atau USM) ?
Hari yang sangat menentukan pendidikan yang selanjutnya. Hari dimana mimpi-mimpi besarmu digantungkan...

Pada hakikatnya, manusia tak akan pernah berhenti bermimpi.
Pasti akan selalu ada yang diinginkan untuk masa depannya.
Entah mimpi itu hanya disimpan sendiri atau dibagi kepada orang lain.

Mungkin kawan berbagi mimpi yang sekarang sudah berganti dari kawan yang dulu merajut mimpi bersama.
Mungkin juga kawan berbagi mimpi yang sekarang sudah mengubah mimpi yang dulu.
Walaupun tak lagi sama, tapi impian selalu ada kan di hidupmu?
Harapan untuk kehidupan yang lebih baik juga akan selalu ada, kan?

Jadi, selamat merajut mimpi-mimpi yang baru!
Selamat menjalani tingkat akhir perkuliahan!
Selamat berbahagia!


Bandung, 26 Agustus 2013

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442

Sent from Yahoo! Mail on Android

Love Letter (part 1)

2 Comments »

Dear Pak Putu,

Thank you for being the person who taught me to love... and to be loved.

Thank you for reminding me the art of missing someone.

And thank you for always be by my side as well as by my mind.

I hope we can meet really soon!


Best regards,
Your Lovely Beruang
Hesti Nuraini

Solo, 02 August 2013

Sent from Yahoo! Mail on Android

Untukmu

No Comments »

Tulisan ini memang ditujukan untuk seseorang. Bagi yang merasa saya tuju, terima kasih sudah merasa dan ya silakan dibaca secara seksama supaya tidak ada lagi dusta diantara kita (ceilah). Dan bagi yang tidak merasa, anggap saja ini cuap-cuap saya sekedar untuk introspeksi diri.

Kalo kata dosen mata kuliah Jurnalisme Sains dan Teknologi yang saya ambil semester lalu, jaman sekarang ini adalah era-nya masyarakat tulis. Jadi orang-orang sudah mulai menggunakan dunia maya (media sosial) baik untuk menyampaikan pendapatnya maupun untuk melawan pendapat orang lain. Iklim ini sudah tidak asing di Indonesia, terutama di kalangan anak muda, termasuk kita (saya, kamu, dia). Tapi saya tidak seperti kamu (dan teman baru kamu) yang secara -maaf- kampungan, sukanya langsung hajar main nge-twitwar. Tapi ya sudahlah, cara orang kan berbeda-beda.

Sebenarnya tulisan ini (akhirnya) dibuat karena kejengahan saya atas semuanya. Ya itu hak kamu sih untuk belum atau bahkan tidak move on dari dia. Tapi tolonglah, sudah cukup kamu menyalahkan saya dan dia atas apa yang terjadi di kehidupan kamu. Tolong introspeksi dulu dengan apa yang sudah kamu lakukan kepada dia di masa lalu.

Kamu pasti membantah saya dan membela diri dengan frasa "Emang kamu tahu gimana rasanya jadi saya?". Hei! Saya tahu lho! Saya tahu rasanya. Saya juga pernah berada di posisi kamu itu beberapa tahun lalu. Tapi bedanya, saat itu saya tidak pernah menyalahkan orang yg berada di posisi saya sekarang. Itu karena saya introspeksi, saya tahu, dan saya paham betul bahwa orang yang saat itu berada di posisi dia, pergi karena saya yang tidak bisa menjaganya. Sama persis dengan keadaan kamu. Sama persis. Dan ketika kamu sudah menyadari kesalahan diri sendiri dan berhenti menyalahkan orang lain, percayalah move on akan jauh lebih mudah.

Manusia itu berperasaan, punya batas. Tidak melulu semua orang harus menuruti keinginanmu. Dulu kamu menyia-nyiakan dia, kemudian masih bisa-bisanya kamu mencaci maki dia di akhir. Tolonglah... be mature. Saya rasa kamu orang yang cerdas, yang tahu hubungan sebab-akibat, yang saya yakin kamu juga lebih paham mengenai psikologi manusia. Sesuatu/seseorang ga akan pergi dari Kita kalau Kita bisa menjaganya dengan baik, begitu bukan?

Jangan bilang saya tidak pernah memberikan kesempatan untukmu ya. I did it. Tapi kamu juga tak kian membahagiakannya. Apalagi dia, dia pasti sudah memberikan sejuta kesempatan untukmu. Kamu yang tidak peka, dan baru sadar ketika dia sudah melewati batasnya untuk bertahan.

Di kesempatan yang lalu saya sudah beribu kali mengucap maaf untukmu. Tapi sekali lagi, dan ini untuk terakhir kalinya, saya kembali meminta maaf padamu. Maaf, saya hanya tak bisa melihat dia sedih dan mendengar "Hes, aku nangis" untuk kesekian kalinya gara-gara kamu.

Saya jadi ingat pepatah baru dari om Dedi corbuzier. "Sebelum kamu ngebenerin orang... " hmmm cari sendiri deh lanjutan kata-katanya.

Terima kasih sudah membaca. Saya harap setelah ini tidak ada sms/line/watsap/ makian dalam bentuk apapun darimu lagi untuknya. Dan juga semoga tidak ada lagi twitwar diantara Kita :)

ps: hati-hati dengan teman barumu.


Solo, 2 Agustus 2013
Hesti Nuraini

Akhirnya Selesai KP

3 Comments »


Asiiiiiiiiiiik........
KP akhirnya selesai juga! Dua bulan penuh perjuangan menahan tekanan batin di PT. Huawei Tech Investment akhirnya terlewati juga hahaha...

Lega bercampur haru rasanya. Walaupun most of perasaan saya gembira bukan main, tapi tetep aja ada sedikit rasa haru pas harus ninggalin semua rutinitas per-KP-an ini. Terutama pas pamitan sama mentor saya yang baiknya bukan main :')

Biasanya anak intern Huawei harus presentasi hasil kerja mereka selama dua bulan kebelakang ke tiap mentor masing-masing. Tapi tidak dengan departemen saya (hahahaha *ketawa licik) soalnya anak intern di departemen saya ya cuma saya sendirian, dan mentor saya tiap hari duduk di sebelah saya. Jadi ya otomatis udah tau progres tiap harinya. Paling nanti tinggal kirim laporan aja ke mentor. Makasih Pak Rosidi, Pak Aryanu, Pak Tham Thim Tuk dan Pak Mark Donelly, serta semua expatriat yang sudah sangat banyak membantu saya selama dua bulan di CSD and Marketing room ;)

Disamping dunia perkantoran di lantai 22 menara BRI II Sudirman, saya juga harus meninggalkan kehidupan di kosan Pak.A. Ninggalin kosannya sih fine-fine aja, seneng banget malah. Tapi yang bikin sedih adalah harus mengakhiri rutinitas sehari-hari bareng Putu Adhika hula hula. Mulai dari berangkat kerja, sarapan bubur ayam bareng, nungguin Putu pulang sambil nonton tv, galau mau makan malam apa, ke indomaret bareng, ke ATM bareng, cari tempat laundry bareng, serta semua kegiatan bareng lainnya.

Semua bakal jadi kenangan yang tak terlupakan. Terutama pas bagian jalan-jalannya. Mulai dari hangout gavl di Plaza Semanggi, FX, Blok M Plaza, Kemang, sampe jalan-jalan ngalay di Bundaran HI, GBK Senayan, Ragunan, bahkan sampai ke Kebun Raya Bogor. Ga cuma suka aja yang bakal diinget, banyak duka yang juga ngasih pelajaran buat saya. Desak-desakan di dalem bus Transjakarta, naik Metromini, lewat jembatan kematian, sampe kehilangan hp, serta beberapa kali berantem sama Putu. Dua bulan kehidupan di Jakarta ini sungguh sangat mendewasakan buat saya.

Terima kasih Jakarta. Terima kasih putu Adhika. Sampai jumpa di kesempatan yang lebih baik mendatang :)


Jakarta, 30 Juli 2013
Hesti Nuraini

Weekend di Jakarta (4) : Edisi Pecinta Flora (Kebun Raya Bogor)

No Comments »

Setelah pada hari Sabtu menjadi pecinta fauna, hari ini another random plan dieksekusi juga untuk jadi pecinta flora. Mau kemana kita? Yak! Kebun terluas yang pernah ada… Kebun Raya Bogor! Sebenarnya plan ini terinspirasi dari jalan-jalan unyuw senior saya ini dan ini. Huehehehe tujuannya pun fix ngikutin mereka, tapi perjalanannya tentu saja berbeda dong :))

Jam 6.15 kami udah siap berangkat dari shelter Benhil. Duh giliran main aja niat pagi-pagi banget :p Jadi setelah melakukan beberapa research semalam, kami memutuskan untuk ke Bogor naik Commuter Line dari Stasiun Kota Jakarta. Lah kenapa jauh banget darisana? Simpel aja sih soalnya kami nggak tau dimana itu stasiun Cawang atau stasiun Manggarai wkwkwk, Stasiun Sudirman yang deket sini ternyata ga dilewatin CL menuju Bogor. Jadi yaudah deh nothing to lose aja naik busway BlokM-Kota sampai ke stasiun Kota Jakarta.

Sampai di stasiun, kabar gembira! Ternyata harga tiket CL turun di saat harga BBM naik. Untuk 5 stasiun pertama jadi 3000 dan nambah 500 tiap stasiun berikutnya. So, Kota-Bogor cukup 5000 saja. Oiya, ada cerita lucu disini. Menurut jadwal CL ke Bogor selanjutnya adalah jam 07.20. waktu kami masuk peron jam masih menunjukkan 07.05, kita nyari-nyari kereta yang mana yang harus dinaiki. Yah, namanya juga newbie, jadi pas tanya orang pak ini kereta kemana? Bogor katanya, yaudah deh langsung naik tepat saat kereta mulai jalan. Pas nyampe di dalem baru sadar… kok keretanya ga ada pintunya, ada orang jualan, ada orang ngamen, kayak kereta ekonomi aja. Fix! Salah kereta!

Setelah googling sana sini dan perdebatan yang cukup alot dengan Putu, akhirnya kami memutuskan turun di next stasiun terdekat. Oke, kami turun di Stasiun Gondangdia dan nunggu CL yang seharusnya kami tumpangi datang. Nah, bener kan! Sekitar 10 menit kemudian CL tujuan Bogor diumumkan datang di jalur 1. Sambil tawa-tiwi mengingat kecupuan kami masuk juga ke CL yang benar. Dan yak! Penuh! Hula-hula… berdiri deh… padahal tadi di kereta ekonomi aja malah dapet tempat duduk. Yaudah gapapa, experience is the best teacher, right?

Satu jam kemudian…

Sampai juga di stasiun Bogor… Tapi tunggu… Pintu keluarnya kok beda ya sama yang di blog referensi? Oh ternyata emang ini baru dibangun khusus untuk mengakomodasi penumpang CL. Agak celingak-celingk sedikit sih tapi kemudian kami menemukan tempat makan yang dicari-cari. Soto yang katanya khas Bogor itu jadi menu sarapan pagi kami. Oiya, jangan lupa nanya harga dulu ya sebelum mesen. Pokoknya jangan lupa!

Setelah kenyang kami langsung menuju ke angkot hijau 02 yang sudah banyak berjejeran di depan stasiun. Nggak nyampe 10 menit, sampai juga di Pintu Gerbang Kebun Raya Bogor. Setelah bayar tiket masuk seharga 14ribu rupiah, tujuan pertama kali adalah… Peta! Waduh! Luas Banget!

Spot pertama yang kami datangi adalah yang bertuliskan Raflesia Arnoldi alias bunga bangkai. Tapi seperti yang sudah saya duga, bunganya ga ada. Lanjut ke Museum Zoology aja deh yang paling dekat dari situ. Ada apa aja disana? Animals! Tapi bukan binatang sungguhan sih, ada macam-macam pokoknya. Mulai dari aneka serangga, mamalia, burung, sampe ikan. Tak lupa foto sama beruang dan foto alay dulu sama kerangka paus raksasa :p

Melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kolam teratai, jalan berliku, dan jembatan gantung, huaaaa sejuknya udara. Oiya, menurut anagalih yang asli orang Bogor, katanya kalo orang pacaran trus lewat jembatan gantung a.k.a jembatan merah itu katanya bakal putus loh. Yah boleh percaya boleh nggak sih, tapi nyatanya kemarin abis lewat plus foto-foto alay disana tapi sampe sekarang saya sama Putu masih baik-baik saja hehehe…
jembatan gantung a.k.a jembatan merah
Putu gulung gulung di rumput sama kucing unyuw
Syudah cwapek jalan-jalan keliling, akhirnya kami menemukan padang rumput teletubbies. Finally Putu bisa menyalurkan hobi gulung-gulungnya. Bener-bener bagus pemandangan disana. Ada kolam teratai raksasanya juga, ada taman bunga, ada air mancurnya juga, ada anak-anak lari-larian main bola, anginnya sejuk, mataharinya ga terlalu terik. Menyenangkan sekali lhooooooooo…
foto di taman teletubbies
Setelah sholat di masjid deket situ akhirnya kami keluar dari kebun raya. Loh kok cepet? Soalnya masih ada tempat yang akan kami tuju selanjutnya. Kemana? Berburu Pizza!!! Yup, masih menurut blog referensi dari senior, mental ‘pengenan’ saya tak dapat ditahan saat melihat pizza kayu bakar yang diceritakan. Oke jadi pizza kayu bakar itu punyanya sebuah resto bernama Kedai Kita yang letaknya di Jalan Pangrango. Dari kebun raya tinggal naik Angkor hijau 08 trus turun di Jalan Pangrango (Perempatan yang ada KFC-nya) ga jauh kok, 5 menit juga nyampe.

Sampailah kami di Jalan Pangrango, perlu jalan kaki dikit menuju Kedai Kita. Sampai disana ternyata semua kursi penuh, pas ada yang kosong, eits udah ada C*na yang mau nempatin. Pas udah hampir rebutan tempat duduk gitu, ada mbak-mbak waitress yang mau melerai tapi trus ga ada angin nggak ada hujan si Putu tiba-tiba ngomong ke si mbak waitress pake bahasa inggris. Duh! Sumpah gaya-gayaan banget, saya Cuma bisa melongo tapi trus gabisa nahan ketawa juga wkwkwwkwk

Singkat cerita karena keburu laper akhirnya pizza kami datang! Pizza kayu bakar dengan topping BBQ smoked beef seharga 60ribu rupiah itu kayaknya pizza terenak yang pernah saya makan deh :9 rotinya hmmm… beefnya hmmm… kejunya apalagi nyammmm…. Worth it banget 60k dapet 6 slices buat berdua dengan rasa selezat itu :3
pizza kayu bakar BBQ smoked beef :3
Perut kenyang terus pulang. Eits, tapi tak lupa beli apple pie cinta dulu di Pia Apple Pie tepat di seberang Kedai Kita. Cukup 31ribu rupiah saja udah dapet yang ukuran small tapi ternyata isinya banyak banget.
apple pie cinta <3>
Nah, masalah datang ketika blog referensi tidak menyebutkan kembali ke stasiunnya naik apa. Tapi tenang, masih banyak orang baik di dunia, jadi sok nanya aja. Kalo mau balik ke stasiun, harus jalan dulu ke arah jalan yang berlawanan arah sama jalan masuk Kedai Kita, ntar di ujung jalan baru naik angkot hijau 03 langsung deh nyampe stasiun via istana bogor, jadi tetep bisa liat rusa sore-sore di halaman istana bogor yang luas itu. Rusanya banyak banget loh!

Pulangnya udah tau lah nya kayak pas berangkat tadi, dan CLnya ternyata lebih penuh. Sempet kepikiran turun di Stasiun Cawang tapi yaudahlahyaaa sekalian aja ke Kota yang udah jelas tau jalan. Tapi ternyata Tuhan masih pengen kami berpetualang :') Yak! Sampe shelter Kota ternyata jalur busway menuju Blok M ditutup soalnya ada karnaval dari Monas sampe HI. Huffitaaa! Masuk lagi ke stasiun, beli tiket CL lagi. Awalnya masih berniat buat turun di stasiun Cawang. Tapi setelah liat tulisan di loket ternyata ada yang tujuan ke Sudirman, yaitu CL yang tujuan Bekasi. Oke langsung beli tiket kali ini 2500 rupiah saja.

Tak mau melakukan kesalahan yang sama, kali ini kami nanya ke petugas (pastikan kamu nanya ke petugas ya biar jelas). Dan ternyata kalo mau turun di Sudirman kami harus naik CL tujuan Bekasi itu tapi trus nanti transit di Manggarai ke CL yang menuju Tanah Abang. Duh, oke deh nurut aja, udah terlalu capek. Alhamdulillah sampai juga di Stasiun Sudirman. Tapi perjuangan belum berakhir kawan! Ternyata kami salah perhitungan. Nah kan busway ke Blok M ga jalan, jadi ya sama aja dong mau turun di Sudirman juga, terlalu jauh juga buat jalan kaki ke Benhil. Akhirnya taksi jadi pilihan, tapi most of taxi gamau nganterin sampe Benhil soalnya jalan arah HI itu macet banget. Fix kita turun di Plaza Semanggi aja, trus lanjut jalan kaki nyebrang sampe Benhil via BRI. Kaki rasanya udah ga karu-karuan, Putu mukanya udah superbete hiks :’)

Tapi semua kecapean ini terbayar dengan pengalaman luar biasa hari ini + makan apple pie cinta yang enak banget :3

Jalan-jalan ke kebun raya ga kalah seru loh dari jalan-jalan ke kebun binatang, yah walaupun biaya yang dikeluarkan jauh lebih banyak, tapi pengalamannya itu luar biasa... Cocok buat teman-teman yang ingin mencari udara segar di luar Kota Jakarta...
Busway : 2000 (sebelum jam 7 pagi)
CL Jakarta Kota - Bogor : 5000 
Air Mineral : 3000
Soto Bogor : 15000 (makanya nanya harga dulu sebelum pesen!)
Angkot 02 : 2000
Tiket masuk : 14000 (jadi mahalan soto nya kan daripada tiket masuk nya sendiri)
Teh Pucuk Harum : promo 5000 dapet 2
Eskrim Koperasi Kebun Raya : 2000 (tapi Putu beli 3x)
Toilet : 2000
Angkot 08 : 2500 (soalnya berdua ngasih 5000an dan ga dikasih kembalian)
Pizza : 60000 (medium size isi 6 slices)
Apple pie cinta : 31000 (small size)
Angkot 03 : 2500 (ngasih 5000an juga)
CL Bogor - Kota Jakarta : 5000
CL Kota Jakarta - Sudirman : 2500
Taksi Sudirman - Semanggi : 6500


Jadi,  next weekend mau jalan-jalan kemana lagi?


Jakarta, 05 July 2013 
Hesti Nuraini