Listening to Radio

The art of listening to radio is you never know what kind of song will be played. It is noting but full of surprise.
Jika sebuah lagu sudah diputar di radio, ya lagu itu akan dimainkan sampai selesai. Tidak seperti di mp3 player atau itunes dimana kamu bisa asal stop and choose another song sesuka hatimu. Ya, memang bisa sih kamu ganti tune di frekuensi lain kalau kamu ga suka sama lagunya, tapi ya lagi-lagi di frekuensi lain kamu akan ketemu sama lagu lain yang ga pernah bisa kamu tebak. Surprise, isn't it?

Jika kamu sedang beruntung, bisa saja secara berturut-turut lagu yang sedang disiarkan sangat cocok dengan suasana hatimu saat itu. Tiba-tiba membuatmu tenang atau sebersit teringat sebuah memori akan lagu itu. Tentu saja berbeda sensasi mendengarkan sebuah lagu saat kamu memang sengaja ingin mendengarnya dengan ketika lagu itu tidak sengaja kamu dengar dimainkan di radio. 

Hal menarik lain dari dengerin radio adalah ada puluhan acara siaran yang ada disana dengan berbagai macam jenis suara penyiarnya. Mungkin salah satunya adalah favoritmu. Tapi puluhan suara penyiar yang lain, mungkin terdengar risih di telingamu. Tapi ya lagi-lagi kamu bisa kok ganti channelnya. Hampir sama kayak hidup ini bukan? Kamu ga bisa asal nyuruh orang yang kamu ga suka buat berhenti ngomong. Tapi kamu cukup bisa untuk sekedar pergi dan tidak mendengarkannya jika tak ingin merusak suasana hatimu.

Mendengarkan radio juga tidak melulu tentang lagu. Ada jutaan informasi yang dapat kamu peroleh saat mendengar radio. Mulai dari berita lokal, nasional maupun internasional, info lowongan kerja, event terdekat, iklan produk-produk ga penting, curhatan galau sampai kontak jodoh semuanya ada. Yah, namanya juga media. Kadang nambah pinter, tapi tak jarang juga malah nambah galau.

Perkenalan saya dengan dunia radio dimulai di bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu ada sebuah radio anak muda yang lagi terkenal di kota kelahiran saya. Hampir semua anak SMP-SMA dengerin radio itu tiap malem. Nama acaranya "kongkow-kongkow" dalam bahasa jawa artinya "ngomong-ngomong nggak penting". Iya, acaranya emang nggak penting banget. Isinya cuma request lagu sama kirim salam buat temen atau pacar atau sekedar ngasih kode ke gebetan. Heran juga kenapa banyak banget orang yang dengerin dan rela sms/telpon kesana padahal susah banget kalo nelpon karena saking banyaknya orang yang mau nelpon. Jadi buat yang berhasil nelpon atau smsnya dibacain sama penyiarnya udah pasti jadi orang eksis se-kota deh apalagi kalo disebutin juga nama sekolahnya. "Iya, ada Hesti dari SMP 5," begitu kata sang penyiar hahaha konyol juga kalau diinget. Dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai bangku SMA. Dasar ABG!

Hubungan saya dengan dunia radio justru semakin intim saat masuk kuliah dengan tergabungnya saya dengan sebuah unit radio di kampus. Gatau juga kenapa waktu itu daftar, kalo ga salah sih karena disuruh sama kakak kelas saya haha tapi saya ga pernah nyesel kok masuk unit radio ini, bersyukur banget malahan. Ternyata dunia radio ga sesempit tentang penyiar yang cuap-cuap aja. Saya belajar banyak banget disana, mengenal orang-orang hebat dan tangguh berjuang supaya tetap dapat mengudara dan didengar banyak orang.

Dan sekarang, saya nulis ini sambil dengerin radio juga kok :) So, Be smart and stay cool in harmoniae progressio!


Bandung, 12 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

This entry was posted on November 12, 2013 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply