Showing posts with label movies. Show all posts

Beli lagu OST. AADC2 "Ratusan Purnama" - Melly Goeslow dari LINE (supported by LangitMusik Telkomsel)

No Comments »

Siapa remaja di Indonesia yang tak tahu film Ada Apa dengan Cinta alias AADC. Film yang sangat booming di tahun 2000an ini menjadi perhatian banyak orang karena menjadi salah satu pelopor bangkitnya industri perfilman Indonesia. Dengan cerita yang ringan dan menghibur, disertai ending yang lumayan "menggantung" karena tokoh utamanya yang pergi, maka tak heran banyak yang bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kisah ini.

Di akhir tahun 2014 lalu sempat beredar potongan lanjutan kisah AADC yang ditayangkan melalui salah satu aplikasi messaging yang sedang hitz, yaitu LINE yang saat itu sedang mempromosikan salah satu fitur terbarunya: LINE ALUMNI. Mini video yang berkedok iklan itu menceritakan bagaimana Cinta dan Rangga kembali dipertemukan berkat LINE. 

Kisah dari iklan tersebut tak pelak menjadi bahan pembicaraan banyak orang terutama yang memang menantikan bagaimana kelanjutan kisah Rangga dan Cinta. Menanggapi kehebohan tersebut, tak lama kemudian Mira Lesmana selaku produser AADC mengumumkan bahwa oke AADC2 akan dibuat!

Dan akhirnya pada awal tahun 2016, AADC2 selesai diproduksi. Melly Goeslaw masih dipercaya untuk menggarap OST-nya. Dimulai dengan melakukan audisi untuk penyanyi lelaki yang akan berduet dengannya, akhirnya terpilihlah Marthino Lio sebagai partner duet Melly yang kemudian diketahui membawakan lagu berjudul Ratusan Purnama.

Kembali LINE berperan dalam film AADC ini. Di channel AADC2 yang memang sudah ada di LINE sejak akhir tahun 2015, tim AADC2 selalu memberikan update mengenai proses penggarapan film tersebut, hingga kemudian pada suatu hari muncullah post ini:

Penasaran seperti apa lagu OST dari film yang ditunggu-tunggu ini, saya langsung klik aja gambar tersebut, dan muncul halaman ini:
Tinggal masukkan nomor HP kita di kolom pertama, lalu akses ke*323# dan beberapa saat kemudian datang SMS yang menunjukkan nomor token yang harus kita input ke kolom kedua. Tak lama kemudian datanglah SMS yang memberikan link download lagu tersebut. 
Klick the link, and... voila! You get the song!


IMHO lagu ini sweet banget. Menceritakan gimana dua orang yang sudah terpisah setelah ratusan purnama (100 bulan = 8.33tahun, kalau aslinya dari AADC 1 ke 2 ini 14 tahun lamanya) akhirnya ketemu lagi dan ternyata penantian belasan tahun itu worth it kalau akhirnya bisa ketemu lagi.

So, that was my experience buying a song from LINE which is supported by LagitMusik Telkomsel. Sangat mudah, murah, cepat, dan tentunya HALAL! Oiya harga lagu ini cuma 3300 rupiah saja, murah banget kan untuk ukuran original song. Yang kayak beginian tu harus kita lestarikan bersama-sama buat menghargai musisi-musisi yang sudah berkarnya. Hal kecil yang bisa kita lakukan untuk memajukan bangsa ini salah satunya ya dengan stop download lagu (dan nonton film) bajakan.

Can't wait to watch the movie on April. See ya!


Bandung, 17 Februari 2016
Hesti Nuraini

Taman Film Bandung

2 Comments »

Santai sore ngglundung di Taman Film Bandung








Bandung, 13 Oktober 2014
Hesti Nuraini

Film 99 Cahaya di Langit Eropa

No Comments »

Beberapa bulan yang lalu, saya membaca twit dari seorang senior yang mengatakan bahwa dia ga sabar menunggu sebuah film indonesia yang akan segera tayang di bioskop. Senior yang saya kenal sebagai seorang muslimah teladan ini bilang kalo film tersebut diangkat dari sebuah novel luar biasa yang berjudul sama, 99 Cahaya di Langit Eropa. Kontan saya ikutan penasaran sama film ini, dan kemarin akhirnya sempet nonton juga di sela-sela minggu UAS.



Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang ikut suaminya ke Eropa (Austria tepatnya) untuk kuliah S3. Sudah jadi rahasia umum bahwa memang sulit menjalani hidup di Eropa sebagai kaum muslim. Mulai dari makanan halal, tempat ibadah, waktu ibadah, hingga pandangan orang-orang disana yang mayoritas tidak bisa membedakan muslim dengan teroris. Dalam film ini ditunjukkan cara-cara yang baik untuk menghadapi situasi seburuk apapun ketika berada di Eropa, sehingga sangat wajib ditonton untuk temen-temen muslim yang pengen lanjut kuliah atau pengen hidup di Eropa.

Selain hal-hal mengenai kehidupan sehari-hari kaum muslim di Eropa, dalam film ini juga diceritakan mengenai beberapa kisah peradaban Islam di Eropa antara lain saat orang Turki melakukan ekspansi ke wilayah Austria. Pengaruh budaya Islam juga diperlihatkan saat mereka berada di Paris, mulai dari bangunan-bangunan bersejarah hingga tanda-tanda peradaban Islam yang kental terkandung pada barang-barang peninggalan sejarah lainnya. Salah satu poin yang paling saya ingat adalah saat mereka berada di museum di paris (itu loh museum yang ada di film Davinci Code hehe) di saat orang-orang berkerumun melihat lukisan monalisa yang terkenal, mereka mengamati lukisan Bunda Maria dan disanalah terlihat bahwa kerudung yang digunakan oleh Bunda Maria memiliki ornamen bertuliskan "La illa ha ilallah" yang artinya Tiada Tuhan selain Allah. Subhanallah sekali bukan?

Daaaaaaaaan masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan tentang Islam di Eropa yang jarang orang ketahui diceritakan dalam film ini. Oiya ternyata film ini dibagi menjadi 2part. Jadi ga sabar nonton kelanjutannya. Ga sabar ke Eropa juga sih haha :D

Trus ada satu lagi bagian yang paling saya inget saat nonton film ini. Pas partner nonton di sebelah saya bilang, "Nanti kalo aku kuliah di Eropa, kamu ikut juga ya kesana. Ga akan bosen kan nungguin aku di rumah?"

Nyuhuhuhu.... ga sabar ke Eropa. Insyaallah suatu hari nanti!


Bandung, 14 Desember 2013

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Watching Movie

No Comments »

Siapa sih orang di dunia ini yang ga suka nonton film? Apalagi film-film box office yang memang tak main-main penggarapannya. Film yang bahkan sudah ditunggu kehadirannya sebelum tayang. Jangankan film luar yang sudah tak diragukan lagi kualitasnya, film ece-ece indonesia pun banyak juga kok yang mau nonton. Hal ini cukup menunjukkan betapa generalnya "nonton film" setidaknya untuk orang indonesia.

Nonton film memang kegiatan bermanfaat (kalau filmnya bagus) yang cukup mudah untuk dilakukan. Ya, saat nonton tidak diperlukan konsentrasi setinggi saat Kita membaca buku, bisa sambil minum atau ngemil popcorn pula tanpa perlu berhenti menikmati cerita. Walaupun sama-sama memperoleh cerita, perbedaan yang paling terlihat nyata antara nonton film dan membaca buku adalah waktu. Ibaratnya nonton film itu memahami isi buku (yang kalo dibaca bisa berhari-hari) hanya dalam 2jam. Instan, bukan?

Oiya, saat nonton film juga Kita langsung mendapat visualisasi nyata dari ceritanya. Yah, walaupun terkadang apa yang divisualisasikan di film tidak seperti apa yang Kita imajinasikan saat membaca buku, tapi tak jarang it's more than we expected. Apalagi kalau filmnya 3D!

Nonton film juga tidak melulu tentang cerita film itu sendiri. Pasti ada cerita dan kenangan tersendiri saat orang nonton film, apalagi di bioskop.
Sometimes it's not about what movie you watch, but the people you watch it with. 
Tak jarang kan Kita lupa sama keseluruhan cerita film yang pernah Kita tonton, tapi inget sama siapa Kita nonton waktu itu. Have you ever feel like that?

Atau pernahkah kalian mengalami 2-3 kali nonton film yang sama di bioskop gara-gara ada teman lain lagi yang ngajakin nonton? Yah, setidaknya hal itu pernah saya alami. Yang baru saja kemarin adalah film Gravity. Di Bandung saya udah nonton, beberapa hari kemudian saat pulang ke Solo temen-temen ngajakin nonton itu juga, and it's no problem for me. Dulu pernah juga pas SMA dalam satu hari nonton film yang sama di bioskop 2x. Kalo ga salah sih film nya Ayat Ayat Cinta wkwkwk, jadi siang saya nonton sama pacar (waktu itu) trus pulangnya beli tiket lagi jam malam buat ditonton sama Bapak Ibu. Itu juga momen nonton film yang paling saya inget...nonton di bioskop sama kedua orang tua :)

Dari dulu saya memang suka nonton. Hampir tiap bulan pasti selalu ke bioskop buat nonton, paling lama ya 2bulan sekali lah. Namun ada sebuah turning point dalam dunia per-nonton-film-an di hidup saya. Tak lain tak bukan adalah hadirnya partner nonton dalam satu tahun terakhir ini. Dia yang sangat hobi nonton sampai-sampai setelah nonton di bioskop dia download filmnya trus nonton berkali-kali film yang dia suka dan hafal tiap detil partnya, tidak seperti saya yang kalo udah pernah nonton yaudah gitu aja. Dan walaupun interest film kami sangat jauh berbeda, dia suka action saya suka drama, dia pro animasi saya anti kartun (kalo di bioskop), tapi dia selalu sukses ngajak saya nonton film yang dia suka. Tak jarang saya iyain aja ke bioskop tanpa tau mau nonton film apa hahaha. Dan berkat dia, saya jadi update film terbaru dan tak pernah ketinggalan nonton. Jadi, terima kasih partner nonton paling gavl sedunia :D

* ditulis setelah dalam waktu kurang dari 1 bulan udah 2x nonton film keren di hari premier-nya (Thor: The Dark World & Hunger Games: Catching Fire).


Bandung, 23 November 2013.

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Gravity (movie) dan cita-cita masa kecil

No Comments »

GRAVITY. Siapa yang udah nonton film ini?!?!?! Beberapa hari yang lalu saya dan partner berencana nonton, kami emang udah agak lama ga nonton sih, tapi emang lagi ga ada desas desus tentang film yang recommended buat ditonton. Sampai kemarin twitter lumayan rame tentang film ini. Then, tadi siang -selepas UTS mata kuliah Ekonomi Bisnis Regulasi dan Kebijakan Telekomunikasi yang cukup menguras energi- si partner nonton ngajakin nonton film ini.



Tak dinyana tak diduga, ternyata film ini bercerita tentang ASTRONOT. Saya langsung takjub pas tau dan langsung semangat buat nonton! Jadi film ini berkisah tentang sebuah misi yang dijalankan oleh NASA buat memperbaiki salah satu pesawat (atau satelit ya, entahlah) yang dilakukan oleh 3 astronot dan beberapa awak pesawat lain (yang satu teknisi sih lebih tepatnya, sebagai pemeran utama, namanya Ryan tapi cewek, yang main Sandra Bullock). Singkat cerita pesawat luar angkasa mereka hancur kehantam puing-puing satelit yang diledakin sama Rusia. Alhasil, tinggal Ryan sendiri yang selamat tapi melayang-layang tersesat di luar angkasa gitu. Sepanjang film kemudian menceritakan perjuangan Ryan untuk kembali ke Bumi.

Selama hampir 2jam saya dibikin terpukau sama film ini. Pemandangan luar angkasanya..... Point of view ke buminya... Subhanallah 3D-nya ngena banget!  Padahal di film ini cuma ada 3 aktor yang main (plus 2 orang yang keliatan pas udah mati doang) tapi ceritanya udah sangat hidup. 

Fyi aja sih, pas kecil dulu di saat temen-temen saya punya cita-cita jadi dokter, polisi, tentara, guru, dll, saya pengen jadi astronot. Iya, ASTRONOT! Makanya pas liat film ini rasanya seneng banget, walaupun sepanjang ceritanya tegang banget dan banyak hal sedihnya, tapi rasanya kayak kembali ke impian masa kecil. Unyuw and so touching :') Hahaha walaupun sangat amat mustahil tapi ngebayangin juga kalo saya beneran jadi astronot gimana ya???

Trus gimana kabarnya si Ryan? Bisa balik selamat sampai di bumi lagi ga? Tonton aja filmnya, pasti akan banyak 'WAH!' yang kalian ucapkan selama nonton ;)


Bandung, October 7, 2013
Hesti Nuraini

Hantu Cinta Brontosaurus

No Comments »

Pertama, ini bukan cerita tentang hantu. Kedua, ini juga bukan cerita tentang film Cinta Brontosaurus yang di film itu diceritakan kalau filmnya mau dikasih judul Hantu Cinta Brontosaurus.

Hari ini saya memang nonton film Cinta Brontosaurus. Tapi jujur saja, saya emang ga terlalu suka sama mas Raditya Dika. Saya nonton film ini pun gara-gara diajakin sama sahabat semasa SMP saya yang udah lama banget ga ketemu. Jadi karena mumpung lagi di Solo dan jarang-jarang bisa ketemu, yaudah saya nurut aja mau diajakin dia kemana aja. Dan fyi saja harga tiket nonton weekend di Solo = tiket weekday di Bandung.

Anyway, kenalin dulu sahabat saya ini panggilannya DP but not stand for Dewi Persik ya haha. Oke, saya dan DP udah lama banget ga having quality time berdua gini. Padahal dulu sering banget nonton, makan atau sekedar jalan-jalan berdua kemana-mana. Ajakannya buat nonton Cinta Brontosaurus langsung saya iyain aja mengingat film tersebut ber-genre komedi (katanya), di saat mood saya emang lagi ga terlalu bagus hari ini. Dan benar saja, si Brontosaurus ini lumayan menghibur dan cukup membuat saya ketawa. Beberapa kisah cinta dan petuah-petuah yang disampaikan secara tersirat oleh Bang Dika di film ini juga cukup bisa diambil hikmahnya buat kisah saya yang baru seumur jagung.

Nah, walaupun saya ga terlalu tertarik sama film ini, tapi ternyata after effect dari si Brontosaurus ini cukup ngena juga di saya. Beberapa scene dan dialog filmnya berhasil 'menghantui' saya sampe malam ini dan cukup bisa bikin saya gabisa tidur. Ditambah lagi 'dihantui' si doi yang sukses bikin sirik karena abis asik nonton Endah 'N Rhesa. Dan tentu saja disamping nilai ujian Elkom yang juga akan terus 'menghantui' sampai besok siang!



Solo, 20 Mei 2013

Hesti Nuraini
18110030
Teknik Telekomunikasi 2010
Institut Teknologi Bandung

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Hanya Isyarat (Film Omnibus RECTOVERSO)

2 Comments »

Gue tau banget apa yang dirasain sama Al !
Dan air mata yang tiba-tiba menetes tanpa permisi di bioskop saat Al bilang "Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja," adalah bukti bahwa hati emang ga bisa dibohongi.
Cover Novel Rectoverso
Cover Film Rectoverso

Sempet lupa sama judul cerita ini saat tadi ditanyain sama temen sebelah pas adegan pertama kali di pantai, akhirnya setelah beberapa scene inget kalo judulnya "Hanya Isyarat". Sempet lupa juga sama kisahnya karena udah lama banget baca novelnya, akhirnya langsung meleleh juga saat sampai di part ini...

"... Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."

dan liriknya... dan sambil dengerin lagunya...

Ku coba semua, segala cara
Kau membelakangiku 
Ku nikmati bayangmu
Itulah saja cara yang bisa 
Untuk kumenghayatimu 
Untuk mencintaimu

Sesaat dunia jadi tiada
Hanya diriku yang mengamatimu 
Dan dirimu yang jauh di sana 
Ku tak kan bisa lindungi hati 
Jangan pernah kau tatapkan wajahmu 
Bantulah aku semampumu

Rasakanlah...
Isyarat yang sanggup kau rasa 
Tanpa perlu kau sentuh
Rasakanlah...
Harapan, impian, 
Yang hidup hanya untuk sekejap
Rasakanlah...
Langit, 
Hujan,
Detak, 
Hangat nafasku...

Rasakanlah...
Isyarat yang mampu kau tangkap 
Tanpa perlu kuucap, 
Rasakanlah...
Air, 
Udara, 
Bulan, 
Bintang
Angin, 
Malam,
Ruang, 
Waktu, 
Puisi...
Itulah saja cara yang bisa  
Untuk menghayatimu...
Untuk mencintaimu...

'Hanya Isyarat'  sung by: Dewi Lestari
Aku jatuh cinta pada seseorang yang sanggup aku gapai sebatas punggungnya saja. tapi sekarang aku sudah tau warna matanya, cokelat muda dan itu sudah lebih dari cukup. - Al (Hanya Isyarat - Rectoverso, 2013).
Even just by seeing his back from a distance could make me smile :) Karena 'aku bahagia melihatnya bahagia' masih tetap berada di halaman pertama kamus hidupku :')

Bandung, 21 Februari 2013
Hesti Nuraini

Perahu Kertas (part 2)

No Comments »

Cover Film Perahu Kertas part 2
Oke, lanjutan dari post sebelumnya Perahu Kertas (part 1), akhirnya kemarin malam saya bener-bener baru sempet eh inget mungkin lebih tepatnya buat nonton film ini. Berawal dari kepundungan saya dulu karena gabisa nonton di bioskop pas film ini tayang, akhirnya saya beneran ga nonton sampe waktu tayang di bioskopnya abis. Dan akhirnya liburan kemarin saya baru sempet buat download part 2 nya itupun dari post temen saya yang udah ngasih link-nya.

Kalau di part pertama saya bilang bagus, saya bilang part kedua ini sangat mengecewakan. Ya, jujur saya, sangat di bawah ekspektasi saya, ceritanya berasa loncat-loncat dan ga koheren gitu rasanya. Mungkin kalau saya belum baca novelnya terlebih dahulu pasti saya udah bingung ini kenapa kok ceritanya begini terus tau-tau jadi begitu -,- aneh lah pokoknya dan terkesan dikerjakan dengan seadanya. Padahal di novelnya, part-part akhir ini justru yang paling touchy, tapi saya sama sekali tidak merasakan apa-apa pas nonton filmnya. Pemandangan pantai dan Bali-nya sebenarnya juga bagus tapi rasanya tetep ga ada yang special aja gitu. Entahlah tapi saya merasakan banyak kejanggalan di sepanjang film yang seharusnya itu tidak perlu terjadi jika berkaca dari novelnya yang oke banget.

Jadi buat yang belum nonton dan pengen tau kayak apa ending ceritanya, bisa download  disini
Happy watching! Tapi saran saya sih lebih baik baca novelnya aja :)


Bandung, 31  Januari 2013
Hesti Nuraini

I Dreamed A Dream

No Comments »


There was a time when men were kind
When their voices were soft
And their words inviting
There was a time when love was blind
And the world was a song
And the song was exciting
There was a time
Then it all went wrong

I dreamed a dream in time gone by
When hope was high
And life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving
Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung, no wine untasted

But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they tear your hope apart
As they turn your dream to shame

He slept a summer by my side
He filled my days with endless wonder
He took my childhood in his stride
But he was gone when autumn came

And still I dream he'll come to me
That we will live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather

I had a dream my life would be
So different from this hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed.


*a really sad-nice song sung by Anne Hathaway on Les Miserables movie (2013)
Anne's voice is really great that I almost cry along the song.
You have to see her expressions,
and it's really... Les Miserables :')


Bandung, 21  Januari 2013
Hesti Nuraini

Les Miserables (the movie)

No Comments »

Lagi-lagi Tuhan menunjukkan "the power of yuk!" Hahaha :p gara-gara seucap 'yuk' yang saya katakan untuk menanggapi pertanyaan seorang teman tadi siang tentang suatu film, hari ini saya dan 3 cewek sbi jadi nonton a really awesome movie "Les Miserable" padahal agenda kami hari itu sebenarnya adalah transaksi rutin saat liburaan tiba alias copy-mengcopy film dan serial hohoho...
Sebenarnya saya tertarik nonton film ini hanya karena judulnya yang sangat catchy karena bahasa-bahasa Perancis gitu dan karena ada Anne Hathaway di salah satu daftar pemainnya hehehe. Ga kebayang awalnya ini film seperti apa. And then mulailah film tersebut, dan saya kaget ga ketulungan karena ternyata ini film ini adalah film MUSIKAL. Tapi plis jangan ngebayangin film musikal semacam HSM ataupun Petualangan Sherina. Musikalnya ini semacam di teater atau opera-operaa gitu deh yang dialog pun bahkan dinyanyiin dengan sedikit lebay. Beberapa menit pertama saya sempat berfikir haduh film apaan sih ini aneh banget -,- huffitaaa...
Cover film Les Miserables

Eits, tapi tunggu dulu. Jadi diceritakan seorang tokoh utama bernama Jean Valjean seorang tahanan yang baru saja dibebaskan dengan bersyarat dan dinyatakan sebagai orang berbahaya di seluruh negeri, setelah bebas dia dikucilkan dan tidak diterima dimasyarakat karena sudah diberi tanda bahwa dia adalah tawanan berbahaya, padahal sebenarnya kesalahannya hanyalah mencuri sepotong roti, namun karena hukum dan pemerintahan Perancis yang berkuasa saat itu membuat dia di-judge sebagi budak di negeri sendiri. Dia udah hopeless banget saat itu, jijik sama dirinya sendiri, benci sama orang-orang yang nggak adil sama dia. Tapi kemudian dia sampai di sebuah gereja yang menerimanya. Pendeta di gereja tersebut yang menyadarkannya untuk hidup kembali menjadi manusia yang baik, manusia pemaaf dan penuh kasih sayang.

Akhirnya 8 tahun kemudian Jean hidup kembali seutuhnya menjadi manusia baru, bahkan dia berhasil menjadi seorang walikota yang disegani seluruh kota. Dia juga menolong Fantine (diperankan oleh Anne) yang udah jadi pelacur yang hina dan bersedia merawat Cossete anaknya saat Fantine meninggal. Sedih banget lah pas ini Fantine sampe ngejual rambutnya yang bagus banget, ngejual gigi gerahamnya, sampai ngejual dirinya untuk menghidupi Cossete :'( pas adegan ini juga si Anne nyanyi dan ternyata suaranya bagus banget! Lirik/monolognya juga keren diksinya, "Life had killed the dream I dreamed." Dalem!

Cerita berlanjut sampai Cossete beranjak dewasa, disinilah cerita menjadi lebih hidup karena mulai muncul konflik percintaan. Dengan latar belakang pergerakan Revolusi Perancis juga membuat cerita menjadi lebih menarik. Marius, salah satu pemuda pergerakan, jatuh cinta pada Cossete. Dia minta tolong kepada Eponine, gadis yang jelas-jelas suka padanya, untuk mencari tahu keberadaan Cossete. Di bagian ini saya sukses dibikin nangis untuk pertama kalinya (oke saya nangis di beberapa part sepanjang 2.5 jam film ini). Yang bikin saya nangis deleweran adalah si Eponine yang super duper baik banget. Dia tulus banget suka sama cowok yang jelas-jelas suka sama cewek lain, tapi itu ga merubahnya jadi orang jahat justru dia makin rela berkorban bahkan sampai mengorbankan nyawanya saat revolusi demi menyelamatkan nyawa Marius uhhhhh sweet banget dia tulus ngelakuin apapun, dia bahagia melihat Marius bahagia :') somehow saya pengen bisa jadi orang yang setulus Eponine :')

Film ini lengkap banget lho! Mulai dari cerita kemanusiaan, cinta tanah air dan kebangsaan, kisah religi dan ketuhanan, kasih sayang ibu-anak, kasih sayang ayah-anak, cinta-cintaan, sampai persahabatan. Di saat terjadi Revolusi Perancis, persahabatan pemuda-pemuda lah yang bikin mereka kuat dan ga gampang nyerah walaupun pada akhirnya mereka kalah dan meninggal semua (kecuali Marius yang diselamatkan Jean) dan disinilah saya kembali menangis saat melihat jejeran jenazah sahabat-sahabat tersebut :')

Film ini berakhir bahagia kok, dan bikin merinding banget saat semua tokoh nyanyi bareng di endingnya, keren banget kedengerannya mereka nyanyi dengan nada dan melodi sama namun lirik yang berbeda. Dan musiknya itu megah banget, pokoknya keren lah, ga nyangka padahal awalnya film ini terkesan ngebosenin tapi ternyata luar biasa banget, sarat makna dan pembelajaran :) Salah satu quote yang paling saya inget dari film ini adalah  "Bahkan malam terkelam pun akan berakhir dan mentari akan terbit." So, Keep Spirit!!!

adegan endingnya yang keren banget (ini sambil nyanyi loh) :D
Solo, 17 Januari 2013
Hesti Nuraini

Habibie&Ainun (the movie)

No Comments »

Do you know the power of 'yuk'? Ini adalah kali kedua kata 'yuk' menjadikan sebuah pengalaman tak terlupakan setelah kira-kira bulan lalu kata 'yuk' yang saya ucapkan did it too hahaha jadi berawal dari twit sahabat semasa SMP saya yang bilang pengen nonton film Habibie&Ainun, saya cuma nge-reply 'yuk' dan pooff! Jadilah hari ini kami langsung nonton. Padahal dari kemarin saya ngajakin dia dan 2sahabat kami yg lain main tapi sama sekali ga ada follow up. Emang ya yang spontan itu justru selalu yang lebih konkrit! Hahaha...
Cover film Habibie&Ainun
Jujur saja sebenarnya saya ga terlalu tertarik dengan film ini. Disamping saya emang gasuka sama tokoh utama pria nya (kalo BCL saya suka banget sih sebenernya) saya juga sudah cukup muak dengan cerita teman-teman yang mengelu-elukan kisah cinta dalam film yang diangkat dari novel kisah nyata tersebut. Menurut saya kisah cinta bapak dan ibuk saya masih lebih romantis kok kalo ngomongin soal kesetiaan, pengorbanan blablabla :p Entahlah, mungkin saya emang lagi not in the mood of romance-things aja kali ya hehehe jadi pas nonton ya biasa-biasa aja. But anyway BCL keliatan cantik banget sepanjang film :)

Nah, justru yang lebih banyak menarik perhatian saya dalam film ini adalah kisah tentang perjuangan Pak Habibie saat bikin pesawat dan dalam usahanya berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Hmmm... Rasanya anak teknik teladan banget gitu bapak yang satu ini. Mungkin hampir semua engineer pengen kayak beliau ya. Entah karena saya yang anak teknik atau memang kisah beliau yang luar biasa, part ini 'touch my soul' banget gitu. Sedih banget rasanya usaha-usaha beliau kurang dihargai di negeri sendiri dan masih banyak orang-orang Indonesia sendiri yang justru make cara yang ga berpendidikan banget buat nyelesein suatu masalah. Inikah cerminan bangsa yang katanya berbudaya?  Huffitaaa...

Walaupun ga terlalu interest sama kisah cintanya, tapi saya kagum banget kok sama Pak Habibie. Kagum sama kepintarannya, kerja keras, dan seluruh effort beliau. Bikin semangat belajar deh (yakin?) Hahaha :p tapi serius deh, bisa bikin pesawat itu keren banget!!! Saya jadi inget dulu pernah bercita-cita pengen jadi astronot hahaha. Btw, paling ga kuat pas endingnya deh, waktu diliatin Pak Habibie yang sebenarnya (bukan Reza Rahadian) terharu banget :')

Sahabat-sahabat saya sampe nangis sesenggukan loh pas nonton filmnya hahaha tapi gimanapun filmnya, saya seneng banget bisa nonton sama mereka sahabat-sahabat lama saya yang udah lama banget ga ketemu. Nostalgia masa muda lah nyeritain masa-masa cupu SMP hoho dan rasanya seneng aja bisa jalan-jalan dan cerita girl-stuffs sepuasnya (kebiasaan di Bandung gaulnya kebanyakan sama cowok semua sih -,-) hahaha :p See you next holiday ya Tika, Aig, Depe :D


Solo, 03 Januari 2013
Hesti Nuraini

5 cm. (the movie)

No Comments »

12.12.12. Di tanggal yang kata orang istimewa itu, saya bersama teman-teman kru radio kesayangan (thanks buat Andre yang ngebeliin 15 tiket buat kru) nonton bareng film yang hari itu tayang perdana "5cm". Film yang sudah ditunggu oleh banyak orang sejak beberapa bulan yang lalu ini akhirnya menjadi saya tunggu-tunggu juga setelah sekitar 2 minggu yang lalu saya dateng ke acara roadshow-nya di Ciwalk. Gimana ga ditunggu, orang waktu itu si Fedi Nuril super ganteng banget hahahaha... enggak ding, sebenernya mulai ga sabar liat gara-gara liat trailernya yang nyeritain tentang kisah persahabatan. Saya -yang notabene selalu loyal sama sahabat-sahabat saya- emang selalu suka film tentang persahabatan. Dan mau ga mau abis liat trailernya yang kebayang adalah muka-muka cupis sahabat cupis saya hahaha dan saya pengen banget nonton film ini sama mereka.Tapi akhirnya karena kru nawarin nonton duluan yaudah ikut aja deh, males juga soalnya kalo harus ngantri sendiri *ups hehe lagian 2 sahabat cupis terbaik saya juga merupakan kru teknik di radio tercinta, jadi setidaknya bisa nyambung nonton sama 2 cupis itu :3
Nih Cover film 5 cm yang keren gitu gambarnya

Saat roadshow film ini saya mendapat banyak cerita dari Lia Ndul sahabat saya yang udah baca novelnya sekaligus udah pernah nyampe ke puncak Semeru tahun lalu. Dia ga sabar banget buat nonton filmnya, dia bilang dia kangen Semeru dan akhir tahun ini berencana naik lagi setelah nonton filmnya. Berdasarkan cerita para cast-nya saat bikin film yang katanya luar biasa banget mulai dari pembuatan filnya yang sampe bawa 130-an porter kesana, si Ian yang sampe gulung-gulung buat nyampe puncak, si Arial yang sempet pingsan, sampe mbak cantik pevita pearce yang kepepet pup di puncak tertinggi di Pulau Jawa itu, dan tak lupa Fedi Nuril yang tetep ganteng dalam kondisi apapun. Hmmm... tapi cerita cast-nya msih kalah sama cerita langsung dari Lia ndul yang seru abis gimana dia sampe meler-meler berjuang sampe ke puncak dengan badan yang sekecil itu.

Jadilah ekspektasi saya udah tinggi banget nih pas mau nonton. Duduk di kanan saya Dancups, di kiri saya Putunyu, udah siap banget nih buat nonton. Cerita awalnya oke nyeritain tentang persahabatan 4 cowok 1 cewek yang udah deket banget kayak sodara sampe kemudian mereka memutuskan buat ga ketemu selama 3 bulan dan di saat mereka ketemu lagi mereka pergi buat mendaki Gunung Semeru. wussshhhhhhhhhhh~

Setting nya udah ga perlu ditanya lagi  kerennya kayak apa. Pemandangannya bagus banget! Cuma agak kurang abis pikir aja sih mereka mau naik Semeru dengan persiapan yang kayak gitu padahal mereka belum pernah naik gunung gitu sebelumnya, Lia aja yang udah sering naik pas mau ke Semeru persiapannya ga se-simple itu. Hmmm... lanjut pas mereka mulai jalan juga kayak ga ada capeknya gitu apalagi yang cewek-ceweknya. Alur cerita pas mendakinya juga saya rasa sangat kurang, kesannya jadi kayak naik Semeru tu gampang-gampang aja cuma beberapa jam nyampe. Walaupun di akhir saat hampir sampai puncak keliatan sih perjuangan beratnya tapi tetep aja ekspektasi saya harusnya perjuangannya lebih berat dari itu (berdasarkan cerita Lia). Tapi ya emang  pemandangannya luar biasa banget pas dipuncaknya itu. Bagaikan berdiri di atas awan~

“…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu…cuma…”
“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja...”
”Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...”
”Serta mulut yang akan selalu berdoa...”

Kutipan  di atas bagus dan dalem banget maknanya. Tapi entah mengapa terkesan lebay saat para cast ngucapinnya pas mau naik dan pas udah nyampe di puncak. Jadi kerasa di buat-buat aja sih. Ditambah adegan semacam orasi pas di puncak, itu ga paham lagi deh Dancups sama Putunyu ketawanya udah ga nyantai banget wkwkwkwk peace ^^v

Oke lanjut dengan cerita turun gunung. Saat di Ranu Kumbolo itu serius pemandangannya oke banget Subhanallah apalagi mereka berenang bareng di Ranu-nya itu bikin pengen bangeeeeeeeeeeeet berenang disana! Suatu saat saya juga harus bisa renang di sana! Nah, mulai babak itu mulai kerasa romance-nya. Dan saya dibikin speechless sama salah satu scene pas malem-malem di Ranu Kumbolo (lihat gambar di bawah ini)


Disini si Genta yang diperanin Fedi Nuril ngungkapin perasaannya ke Riani sahabatnya sendiri. Genta emang udah lama ngasih perhatian lebih ke Riani tapi karena saking dekatnya persahabatan mereka, si Genta udah gabisa bedain mana perhatian sebagai teman atau mana yang perhatian lebih dari itu. *ehem ngerti banget sih perasaannya Genta* hahahaha. Tapi yang bikin super speechless adalah saat si Riani bilang kalo dia ngerasaain hal yang sama, bukan, bukan sama Genta, tapi sama Zafran. Aduh!

Gabisa ngebayangin  gimana perasaannya Genta waktu itu. Di saat hatinya dibuat bergejolak gara-gara suka sama sahabatnya sendiri sampai akhirnya dia bisa menang dari konflik itu dan dia memutuskan buat confess perasaannya tapi ternyata cewek yang dia suka justru suka sama cowok yang notabene juga sahabat dia sendiri. Sakit banget nggak sih rasanya... Dancups di sebelah kanan udah ber-aaaaaaaaahhhhhhh-ria sedangkan Putunyu di sebelah kiri udah ihik-ihik kayak mau nangis, dan saya sendiri udah gabisa ngomong apa-apa lagi karena yang ada di bayangan saya bukan lagi Genta-Riani-Zafran...

Tapi overall seneng banget bisa nonton film ini. Bagus! pemandangannya. Masih berharap bisa nonton sama Lia sih biar bisa denger pendapat dia langsung. Oiya pengen nonton sama cupis juga kaena pasti jadi film komedi jatohnya wkwkwkwk :p Dan kalo Putunyu jadi pengen naik gunung setelah nonton film ini, saya tetep belum luluh buat berani naik gunung hihihi cukup pengen bisa berenang di Ranu Kumbolo aja :D


Bandung, 12 Desember  2012
Hesti Nuraini

Life of Pi (the movie)

2 Comments »

Life of Pi pada dasarnya menceritakan kehidupan seorang Piscine Molitor Patel yang disapa Pi (baca: pai). Film ini diangkat dari novelnya yang terbit pada tahun 2001 dengan judul yang sama dan mendapat rating 8.4 versi imdb. Sebelum menonton film nya saya membaca dua baris tulisan yag terdapat di hadiah pembatas buku yang saya peroleh dari loket bioskop. Ya, saya cuma baca itu karena memang sangat mendadak tiba-tiba nonton film ini. Tulisannya begini: "KISAH YANG LUAR BIASA, PENUH KEAJAIBAN, AKAN MEMBUAT ORANG PERCAYA PADA TUHAN." Setelah membaca itu, saya langsung penasaran sama film ini.

Life of Pi the movie (2012)
Di awal film ditunjukkan setting sebuah kebun binatang di India yang sangat bagus pemandangannya dengan beragam binatang di dalamnya. Kemudian diceritakan Pi dan asal usul namanya yang sangat unik hingga kecerdasannya dalam menghafal bilangan pi. Oiya, Piscine Molitor sendiri merupakan nama sebuah kolam renang umum di negara Perancis. Kolam ini bagus sekali, dalam film ditunjukkan Paman dari Pi (sang pemberi nama) yang berenang di kolam renang itu bagaikan berenang di langit. uuuuuuuu.... pokoknya keren banget deh, bikin pengen bisa berenang disana juga hahaha... :D

Cerita berlanjut tentang perjalanan Pi dari India ke Kanada besama keluarga dan seluruh binatang penghuni kebun binatangnya naik kapal mengarungi Samudra Pasifik. Unfortunately, badai menghantam dan kapal tersebut terancam karam. Sedih banget pas adegan ini, binatang-binatangnya lepas, berjuang menyelamatkan diri dari deburan ombak dan kilatan petir. Hampir nangis pas liat binatang-binatang itu teriak-teriak kebingungan :'( Namun akhirnya, Pi bersama seekor zebra, seekor berang-berang, 'Orange Juice' si orang utan, dan Richard Parker sang Harimau Bengali selamat dalam satu perahu sekoci. Tentu saja konflik menjadi lebih menarik setelah itu. Kemampuan mereka bertahan hidup sangat diuji hingga akhirnya yang tersisa hidup hanyalah Pi dan Richard.

Bisa bayangin ga harus bertahan hidup di tengah-tengah Samudra Pasifik dengan seorang... eh seekor... harimau? Dan Pi bisa melakukannya selama 227 hari. Dengan berbagai rintangan, mulai dari badai, serangan ikan terbang, ikan paus, hingga pulau karnivora, semuanya menunjukkan kebesaran Tuhan Yang Mahakuasa, Subhanallah. Selama berhari-hari itu akhirnya Pi pun bisa 'berkomunikasi' dengan si Richard. Dia bilang "Harimau memang tak punya perasaan seperti manusia, namun jika Tuhan menghendaki kami untuk hidup bersama, maka aku harus bisa berkomunikasi dengannya." Dan ya semua itu terjadi dan Kuasa Tuhan memang nyata adanya.

Film ini recommended banget ditonton buat kamu yang ingin melihat kebahagiaan dari sisi lain. Selain banyak pesan yang terkandung, juga hal-hal positif yang bisa kita petik sebagai pelajaran hidup, film ini juga lumayan bisa bikin kita ketawa lepas dengan tingkah cerdas Pi ataupun binatang-binatang dan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan Pi. Visual effect-nya pas hujan, badai, ada ubur-ubur, ada kawanan lumba-lumba, hingga ikan paus atau saat berada di pulau karnivora pun terlihat bagus. Yang paling bikin ga abis pikir adalah itu gimana ngelatih harimaunya sampe bisa dishoot semacam itu??? Saya yang awalnya sama sekali ga ada rencana untuk menonton film ini saja rasanya ga nyesel nonton.

Setelah menonton film ini saya jadi semakin yakin akan mujizat Tuhan, selain itu saya yang awalnya ga terlalu suka dengan binatang jadi melihat sisi lain dari binatang-binatang yang ternyata sangat lucu dan menggemaskan. Apalagi nonton dengan seorang pecinta kucing yang selalu teriak 'unyuw banget' setiap si harimau meraum 'rrraaaaauuummmmm' hahahaha... Terima kasih telah membuat film ini masuk ke dalam list unforgetable-movie saya :)

Satu kalimat lain yang tertulis dalam pembatas buku-nya...
 "BELIEVE THE UNBELIEVABLE"
pembatas buku (+kalender) yang saya dapet dari XXI


Bandung, 1 Desember  2012
Hesti Nuraini

Perahu Kertas (part 1)

No Comments »

Cover Novel Perahu Kertas
Beberapa bulan yang lalu aku udah baca novel ini atas rekomendasi seorang teman. Pendapatku: Bagus. Banget. Konfliknya sebenernya simpel, anak muda banget, tapi Dee bisa mengemasnya lebih dewasa dan sweet banget kalo aku bilang. Sampe beberapa saat lalu kudenger novel ini mau difilmkan. Oke, wajib nonton!
Poster Film Perahu kertas
Dan yeaaaaa, kemarin aku langsung nonton di hari pertama pemutaran filmnya. Sebelum nonton aku udah baca-baca reviewnya, liat thrillernya, sampe download OST-nya. Pendapatku: Maudy Ayunda cantik, cukup manis buat jadi Kugy. Adipati Dolken ganteng banget, sangat cool buat jadi Keenan. Elyzia Mulachela juga ga kalah manis buat jadi Luhde. Walaupun agak sedikit kecewa sama yang meranin Noni, Eko, Remi, Karel. Tapi secara keseluruhan film ini dikemas secara apik sama Bung Hanung Bramantyo dan bisa ngegambarin ke-sweet-an novelnya :))

Bagian yang paling kusuka dari film ini adalah pas Si Keenan mulai bisa ngelukis lagi setelah ngobrol sama Luhde. Dia ngelukis Si Jendral Pilik yang terinspirasi dari dongeng yang dibuat Kugy sambil ngebayangin kenangan antara mereka, tak lupa diiringi suara Maudy Ayunda yang nyanyiin lagu Perahu Kertas (Dengerin lagunya di sini). Antara terharu karena visualisasi dari novelnya yang kerasa ngena banget di hati dan pengen nangis denger lirik lagunya yang-agak-gue-banget #ehem. Hahaha... Pokoknya nice banget lah filmnya.

Lukisan Jendral pilik-nya Keenan
Photo taken from :  http://www.finroll.com/baca/4156/...
Sampai kurang lebih dua jam kemudian, keganjilan mulai terlihat... 
Loh kok udah hampir dua jam? 
Loh kok ceritanya baru nyampe segini? 
Dan beberapa saat kemudian.... 
Loh kok tulisannya 'Akhir cerita part 1"?
Loh kok udah bubar?
Aaaaaaaarrrrrrrrrggggggghhhhhhh...........

Dan yak! Ternyata benar. Filmnya dibagi jadi 2part. So, part pertama ini cuma nyampe pernikahannya Noni-Eko dimana Kugy-Keenan dipertemukan lagi setelah sekian lama. Padahal kan cerita yang lebih bagusnya ada pas abis Kugy ketemu lagi sama Keenan :(
Yang bikin sedih adalah aku gatau dari sebelumnya kalo filmnya dipotong, kalo tau rasanya pasti ga akan sekecewa ini deh :" gondok aja rasanya udah nunggu-nunggu bagian yang pas mereka ngobrol berdua ituuuuuu... Bagian yang ehemmm banget!

Oke baiklah jangan sedih! Karena part2 nya akan keluar Oktober nanti (katanya). 
Ga sabaaaaaaaarrrrrrrrawrrawrrawrrawr!


Solo, 17 Agustus 2012.

Hesti Nuraini
18110030
Teknik Telekomunikasi 2010
Institut Teknologi Bandung

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



The Raid w/ WTCODGG

No Comments »

Film produksi Merantau film ini baru saja dirilis kemarin, Jumat 23 Maret 2012. Publikasinya memang luar biasa, sampai sampai saya yang notabene tidak terlalu suka dengan film bergenre action pun sangat tertarik buat nonton. Apalagi dengan kasusnya yang dulu film ini pernah dirilis tapi ditarik lagi, jadi penasaran banget kayak apa sih film ini sampe bisa dirilis lagi. Film ini juga telah menerima penghargaan di Toronto Film Festival. Dan karena keberhasilannya, Sony Pictures yang dikenal memproduksi film-film Hollywood berencana membuat remake film The Raid dengan para pemain aktor Hollywood asli. Saat ini, remake The Raid sedang dalam proses.
So, here my story is. Awalnya sih mau nonton film ini bareng-bareng kru 8EH Radio ITB, tapi karena ga fix-fix tanggalnya gara-gara pada punya jadwal masing-masing, akhirnya grup sebelah (sebut saja WTCODGG) juga ngerencanain buat nonton bareng, dan pas premier pula. Udah deh fix saya daftar ikutan nonton. 

Dan lagi-lagi, dari kesebelas orang yang mesen tiket, ternyata i'm the one and only girl there. yah walaupun udah sering kali saya "terjebak" dalam kondisi seperti ini. hmmm... namanya juga fakultas teknik jadi emang harus bisa membiasakan diri dengan para penyamun #eh.

Jadilah kita nonton kemarin jam setengah sepuluh malem. Ya, pukul 21.30 WIB. sempet diawali adegan nyasar dan kejadian ga menyenangkan yang dialami oleh salah seorang oknum WTCODGG tapi akhirnya kita nyampe di Blitzmegaplex Paris Van Java tepat waktu dan ga sampe telat kok nontonnya. Nih thrillernya buat yang belum nonton :



Haaaaaaaaa bisa bayangin kan nonton film SUPER SADIS kayak gitu malem-malem cewek sendirian bersama 10 cowok (bukan jomblo). Sepanjang film cuma bisa istighfar, teriak, dan tutup mata -_-
Nonton Serigala Terakhir aja udah serem menurutku, ternyata ini lebih parah banget. Belum lagi sepanjang film para pemain yang teriak ANJING dan disambut oleh para penonton dengan teriak SYHINGA. Lengkap sudah!

Tapi memang patut diakui film ini keren banget. Walaupun menurutku pribadi jalan ceritanya agak kurang oke sih, tapi jarang-jarang kan Indonesia bikin film yang serius dan bener-bener digarap secara apik gini. Recommended buat para pecinta film action. Ditambah pemainnya yang lumayan untuk dipandang kayak gini. Ga cuma ganteng tapi juga jago silat  heheh...
Iko Uwais, pemeran utama
Jadi buat yang penasaran sekeren apa film nya, langsung aja deh nonton. Apalagi buat para cewe siap-siap aja buat teriak entah karena ke'sadis'an nya atau karena ke'ganteng'an aktornya ^^,

Bandung, 24 March 2012
Hesti Nuraini

Sherlock Holmes 'A Game of Shadows' (Resensi)

No Comments »

Tugas #2 Cakru Elektron HME ITB 2012



Detektif Sherlock Holmes bersama sahabatnya Dr. Watson hadir kembali di layar lebar lewat 'A Game of Shadows' yang disutradarai oleh Guy Ritchie. Sherlock Holmes (Robert Downey Jr) dan Dr. Watson (Jude Law) melakukan penyelidikan ledakan bom di Strassbourg, Inggris  yang terhubung dengan kasus-kasus kematian para penemu dan juga doktor ahli yang ternyata semua berujung pada keterlibatan Professor Moriarty (Jared Harris). Sherlock Holmes pertama kali bertemu dengan Moriarty di film pertamanya “Sherlock Holmes” pada tahun 2009 lalu. Di awal cerita, Holmes sengaja membuatkan pesta bujang untuk Watson yang akan segera menikah besok hari, untuk  membuat agar partnernya kembali terlibat dalam penyelidikan yang sebenarnya ia tak mau terlibat lagi. Penyelidikan ini berhasil menggagalkan rencana Moriarty, dan membuatnya mengancam Holmes untuk tidak ikut campur terhadap hal yang sedang di lakukannya, atau dia akan membunuh Watson dan istrinya Mary (Kelly Reilly). Situasi mejadi semakin sulit untuk Holmes. Namun dalam misi penyelidikan, Holmes dibantu oleh seorang perempuan peramal (gypsi) Madam Sinza Heron ( Noomi Rapace). Selain itu ada juga saudara Holmes, Mycroft Holmes (Stephen Fry) yang turut membantu petualangan sang detektif.
Pada sekuel kedua ini adegan pertempuran dibuat oleh Guy Ritchie lebih seru dan keren dibandingkan film pertamanya. Beberapa slow motion yang ditampilkan di antara ledakan bom dan desingan peluru membuat efek visualnya lebih terasa meyakinkan. Yang paling membuat terkesan adalah adegan  terpotongnya kereta yang dinaiki holmes bersama Watson untuk melepaskan diri dari kawanan Moriarty yang berusaha membunuh mereka. Visualisasi terbakar dan terputusnya kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi terlihat sangat nyata. Selain adegan action, sisi comedy dari film ini juga sangat menarik perhatian terutama penyamaran yang dilakukan Holmes, mulai dari menjadi orang Cina sampai menjadi seorang wanita dijamin mampu mengundang tawa penonton. Kerjasama dua sahabat ini, Watson dan Holmes, juga makin terlihat klop dan semakin menyatu.
Selama lebih dari 2 jam film ini berlangsung, setiap adegan dan detail lokasi yang ditampilkan dengan visual effect nya yang luar biasa selalu menarik untuk disimak. Adu catur antara Holmes dan Moriarty menjadi klimaks cerita. Mereka berdua digambarkan beradu dalam pikirannya masing-masing yang berakhir dengan ending yang tak terduga.

Bandung, 13 February 2012
Hesti Nuraini