Sherlock Holmes 'A Game of Shadows' (Resensi)

Tugas #2 Cakru Elektron HME ITB 2012



Detektif Sherlock Holmes bersama sahabatnya Dr. Watson hadir kembali di layar lebar lewat 'A Game of Shadows' yang disutradarai oleh Guy Ritchie. Sherlock Holmes (Robert Downey Jr) dan Dr. Watson (Jude Law) melakukan penyelidikan ledakan bom di Strassbourg, Inggris  yang terhubung dengan kasus-kasus kematian para penemu dan juga doktor ahli yang ternyata semua berujung pada keterlibatan Professor Moriarty (Jared Harris). Sherlock Holmes pertama kali bertemu dengan Moriarty di film pertamanya “Sherlock Holmes” pada tahun 2009 lalu. Di awal cerita, Holmes sengaja membuatkan pesta bujang untuk Watson yang akan segera menikah besok hari, untuk  membuat agar partnernya kembali terlibat dalam penyelidikan yang sebenarnya ia tak mau terlibat lagi. Penyelidikan ini berhasil menggagalkan rencana Moriarty, dan membuatnya mengancam Holmes untuk tidak ikut campur terhadap hal yang sedang di lakukannya, atau dia akan membunuh Watson dan istrinya Mary (Kelly Reilly). Situasi mejadi semakin sulit untuk Holmes. Namun dalam misi penyelidikan, Holmes dibantu oleh seorang perempuan peramal (gypsi) Madam Sinza Heron ( Noomi Rapace). Selain itu ada juga saudara Holmes, Mycroft Holmes (Stephen Fry) yang turut membantu petualangan sang detektif.
Pada sekuel kedua ini adegan pertempuran dibuat oleh Guy Ritchie lebih seru dan keren dibandingkan film pertamanya. Beberapa slow motion yang ditampilkan di antara ledakan bom dan desingan peluru membuat efek visualnya lebih terasa meyakinkan. Yang paling membuat terkesan adalah adegan  terpotongnya kereta yang dinaiki holmes bersama Watson untuk melepaskan diri dari kawanan Moriarty yang berusaha membunuh mereka. Visualisasi terbakar dan terputusnya kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi terlihat sangat nyata. Selain adegan action, sisi comedy dari film ini juga sangat menarik perhatian terutama penyamaran yang dilakukan Holmes, mulai dari menjadi orang Cina sampai menjadi seorang wanita dijamin mampu mengundang tawa penonton. Kerjasama dua sahabat ini, Watson dan Holmes, juga makin terlihat klop dan semakin menyatu.
Selama lebih dari 2 jam film ini berlangsung, setiap adegan dan detail lokasi yang ditampilkan dengan visual effect nya yang luar biasa selalu menarik untuk disimak. Adu catur antara Holmes dan Moriarty menjadi klimaks cerita. Mereka berdua digambarkan beradu dalam pikirannya masing-masing yang berakhir dengan ending yang tak terduga.

Bandung, 13 February 2012
Hesti Nuraini

This entry was posted on February 14, 2012 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply