Archive for January 2014

Membuat 'Mac and Cheese' menggunakan rice cooker / magic com

1 Comment »

Macaroni dan keju yang meleleh di mulut merupakan perpaduan yang sangat pas. Kali ini saya mencoba membuat macaroni yang dikenal dengan nama Mac and Cheese masih dengan menggunakan si magic, magicom alias rice cooker. Mudah sekali lho cara membuatnyaaa...



Bahan-bahan (untuk 2-3 orang):
1. 2 cup macaroni (sekitar 200 gram)
2. 1,5 gelas air
3. 2 sendok makan bumbu penyedap rasa kaldu ayam (atau secukupnya)
4. 1 gelas susu cair (bisa diganti dengan 1 kotak susu UHT vanilla untuk mempermudah)
5. 1 gelas keju yang diparut (bisa diganti dengan 5 slice keju chedar yang dipotong kecil untuk mempermudah)
*Bisa ditambahkan bahan lain seperti sosis, bakso, atau sayuran kering

Cara pembuatan (berdasarkan gambar):
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan. Pastikan komposisinya sesuai.
2. Masukan macaroni, air, dan bumbu kaldu ayam ke dalam rice cooker, ‘cook’ selama 10 menit hingga macaroni matang, aduk sesekali supaya macaroni tidak lengket di dasar rice cooker.
3. Masukan susu dan keju ke dalam rice cooker, atur rice cooker pada keadaan ‘warm’, aduk hingga keju meleleh secara merata.
4. Indikasi telah matang adalah saat susu mulai menyusut dan keju sudah meleleh semua.
5. Masukan macaroni ke dalam wadah, sajikan saat hangat.
*Untuk bahan tambahan dimasukkan pada tahap no.2

Estimasi biaya:
1. Macaroni  Value Plus 200gr = Rp 5.500
2. Royco rasa kaldu ayam = Rp 3.000
3. Prochiz slice cheese = Rp 6.500
4. Ultramilk vanilla 250ml = Rp 3.750

Sungguh mudah dan terjangkau bukan untuk ukuran anak kos? Lumayan kan buat bekal ke kampus ;) Wanna try?



Bandung, 25 Januari 2014
Hesti Nuraini

Membuat jelly menggunakan rice cooker / magic com

1 Comment »

Bagi anak kosan yang merantau jauh dari rumah seperti saya, pasti sudah tidak asing dengan benda bernama rice cooker atau saya lebih suka menyebutnya dengan magic com (disingkat: magicom), karena ternyata tidak hanya nasi yang bisa dimasak dengan alat ini, namun juga berbagai makanan lain. Magic isn’t it? 

Dengan keadaan dimana harga gas naik yang otomatis membuat iuran untuk membeli gas di kosan juga naik, namun karena di semester 8 ini jadwal kuliah sangat sedikit dan keinginan untuk bisa memasak mulai meningkat, magicom membuat saya curious seberapa magic-nya alat ini. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya dalam membuat jelly (bisa diterapkan juga untuk puding) dengan menggunakan rice cooker atau magicom. Cara pembuatannya sangat mudah. Mau coba? 

Bahan-bahan:
1. 2 bungkus jelly ukuran mini
2. 1 cup gula pasir
3. 2,5 cup air
*Jumlah di atas dapat menghasilkan jelly sebanyak satu kotak makan medium ukuran 16x12x5 cm. Untuk jumlah lebih banyak dapat dilakukan dengan jumlah kelipatannya.
*Komposisi di atas berdasarkan pengalaman dalam membuat, jika berpatokan pada komposisi bahan yang terdapat pada kemasan, jelly yang dihasilkan menjadi lebih encer dan kurang manis.

Cara pembuatan:
1. Masukan bubuk jelly, gula, dan air kedalam rice cooker, kemudian tekan tombol ‘cook’.
2. Aduk secara merata supaya gula tidak mengendap di dasar rice cooker.
3. Masak hingga larutan mendidih (muncul busa putih di permukaan larutan dan menghasilkan uap).
4. Atur rice cooker pada keadaan ‘warm’, masukan nuticid acid yang terdapat pada kemasan jelly (untuk produk Nutrijell).
5. Tuangkan ke dalam kotak makan, setelah uap panas hilang masukan ke dalam lemari es.


Jelly ini bisa dijadikan salah satu alternatif bekal camilan ke kampus. Asik lho buat dibagi ke temen-temen. Selamat mencoba ;)


Bandung, 25 Januari 2014
Hesti Nuraini

Biasanya aku suka malam, tapi kali ini tidak.

No Comments »

Aku bergumam dalam angan
Menghirup resah yang menggantung
Memeluk malam tanpa asa
Menyeruput hangatnya secangkir kepedihan

Aku tak suka kopi
Bukan karena pahit, bukan
Menurutku kopi tak pahit
Ia hanya umm... hanya tak enak saja

Biasanya aku suka malam
Tapi kali ini tidak
Seseorang di masa lalu pernah berkata padaku
Saat siang perasaan selalu bisa ia kendalikan
Tapi saat malam tidak
Sosok yang menjadi lebih jujur ketika malam tiba
Selalu manis berujung romantis

Biasanya aku suka malam
Tapi kali ini tidak
Malam sungguh tak bersahabat belakangan
Ia jadi angkuh
Ia jadi berani untuk membunuh
Ia jadi gemar merajut peluh
Kini malam menjadi musuh
Begitu kata seorang yang kukenal

Biasanya aku suka malam
Tapi kali ini tidak
Ia dingin
Sangat dingin
Terlalu dingin
Lalu meninggalkan dalam diam
Merobohkan tembok pertahanan
Namun membuat semakin kuat
Berdiri di atas kaki sendiri
Tanpa benteng di kanan kiri

Aku kembali bergumam dalam angan
Kembali menghirup resah yang menggantung
Kembali memeluk malam tanpa asa
Dan kembali menyeruput hangatnya secangkir kepedihan

Ah, sungguh aku benci bait-bait ini!


Bandung, 19 Januari 2014

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

The peach window

No Comments »

Confusion never stop
Pouring rain and closing door
Fancy lamp can't make it shine
Shining sun doesn't appear yet
I never could explain
You never would understand
The silence covers all
It will make us easier
Waiting for the passing storm
A love song played loudly
Filling the dirty empty room
Trying to catch fire in the dark
Ticking clock and clicking mouse
Warm blankets keep me save
Some biscuits and potato chips
Body lotion to make it smooth
It's still hard raining outside
I used to be on fire
But now it's cold inside


Bandung, January 18 2014

Best Regards,
Hesti Nuraini
Telecommunication Engineering 2010
Bandung Institute of Technology
+6285 647 332 442
Sent from Yahoo! Mail on Android

Ralat

3 Comments »

Baiklah, saya ingin meralat pernyataan saya di post sebelumnya. Dalam post tersebut saya mengatakan bahwa saya menyesal telah mengambil mata kuliah EL5xxx pada semester lalu. Disini saya ralat ucapan saya tersebut. Saya tidak menyesal mengambil mata kuliah tersebut, justru merasa sangat bersyukur telah mengambilnya di saat teman-teman saya yang lain tidak.

Mata kuliah yang dimaksud adalah EL5143 Pemodelan dan Simulasi Jaringan. Mata kuliah tersebut adalah mata kuliah S2 dengan dosen Bp. Ian Josef Matheus Edward. Awalnya emang nyesel sih ngambil makul itu mengingat saya gajadi fastrack, tapi di dunia ini sungguh tak ada yang sia-sia, kawan! Di tengah keruwetan pergantian kurikulum masalah makul non prodi, saya jadi diselamatkan sama makul ini karena makul ini bisa masuk makul pilihan nonprodi, jadi udah gaperlu ambil lagi horeeee! karena ngambil makul ini saya juga jadi tau gimana perkuliahan anak S2, gimana rasanya bener-bener kuliah mandiri, gimana ekosistem dan frekuensinya (apasih). Jadi walaupun inti materi kuliahnya saya ga dapet karena susah, yah setidaknya saya bisa ambil beberapa hikmah lain karena ambil mata kuliah ini wkwkwk.

Dan ngomong-ngomong soal dosen mata kuliah ini, Pak Ian ini adalah dosen yang sangat amat super baik sekali. Oiya, sekarang ini beliau juga baru saja menjabat sebagai kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi (Kaprodi ET). Ga paham lagi deh sama baiknya si Bapak. Waktu itu saya sempet panik gara-gara ga masuk kuliah trus kuliahnya jadi batal gitu padahal harusnya itu pertemuan untuk bahas materi UTS. Tapi si Bapak malah bilang, udah santai aja ga usah panik, gapapa ntar materinya gampang kok. Dan bener aja besoknya diadain kuliah pengganti buat ngasih kisi-kisi (yang sama persis dengan) soal UTS. Pokoknya baik banget deh, pernah juga kita sekelas dapet A semua pas mata kuliah RPL. Tapi udah baik gitu aja masih banyak yang ngelunjak kalo sama Bapaknya huhuhu sedih. Semoga sukses selalu deh buat Pak Ian! Kebaikan Bapak pasti akan dibalas sama Yang Maha Kuasa, Pak!


Bandung, 15 januari 2014
Hesti Nuraini

Mari Menata Hidup Kembali

No Comments »

Tahun 2014 sudah berjalan 15 hari, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini saya baru benar-benar membuat resolusi tahun 2014. Tiap tahun saya memang selalu menuliskan cita-cita, harapan, target hidup atau yang biasa orang sebut dengan resolusi di sebuah buku yang akan menjadi buku agenda saya selama satu tahun ke depan. Sebenarnya hanya sebagai pengingat saja sih, supaya selalu termotivasi tiap kali baca. Kata pepatah kan, tuliskan mimpimu maka ia akan terwujud. Sebisa mungkin saya selalu menuliskan apa yang saya inginkan, ya kan siapa tau malaikat baca dan meng-amin-i :D

Sebenarnya saya cukup sedih karena resolusi tahun 2013 ternyata masih belum semua tercapai, walaupun di sisi lain banyak pencapaian-pencapaian tak terduga yang saya peroleh. Tahun ini saya akan menginjak usia 22 tahun. Sudah masuk usia dewasa (harusnya). Banyak sekali hal yang harus dipersiapkan mulai sekarang, jika ingin masa depan cerah dan hidup bahagia nantinya. Harus makin dewasa, makin mandiri, dan semakin bijak dalam menghadapi segala macam situasi.

Sejauh ini saya sudah menuliskan 7 poin utama dan 6 poin pokok untuk dicapai di tahun ini. Isinya? Rahasia dong :p hehe yang jelas meliputi kehidupan jasmani, rohani, akademik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan percintaan wkwkwkwk. Oiya, tahun ini saya juga punya sebuah target baru untuk dicapai. I don't know but I feel so excited about this kyaaaaa ^^ Jadi saran saya, buatlah sebuah harapan yang tidak biasa tiap tahun, target baru yang menyenangkan dan sebelumnya tak pernah kalian bayangkan. Buat diri sendiri bersemangat dengan hal itu dan berusaha untuk mewujudkannya, maka hidup kalian mungkin akan menjadi jauh lebih cerah tiap harinya hehe...

Buku Agenda tahun 2014
So, that's my agenda. Yah, tau sendiri kan ya kenapa pilih yang covernya seperti itu. Hmmm.... walaupun going to Italy isn't my resolution this year, tapi tetep ajaaaaa itu kan rencana jangka panjang, jadi harus selalu diinget biar semangat! Lagipula warnanya bagus, ngejreng, bikin berapi-api! Hahaha saya emang lagi belajar buat selalu menyemangati diri sendiri. If it ain't myself, who else then?
Work for a cause, not for applause. Live life to express, not to impress. - Sherina Munaf
Quote dari idola saya di atas sangat menampar saya beberapa hari lalu. Saya kemudian baru tersadar selama ini beberapa target dalam hidup saya dipengaruhi oleh orang lain. Sebagian besar untuk prestige semata, sebagian lain untuk menutupi kekurangan diri. Sampai saya terlupa akan inti yang saya cari dalam hidup, happiness. Why do you do that if you're not happy? Just for applause? Or just for compliment? Then, where do you put 'Ridho Allah' for all that you've done?!

Terima kasih untuk kamu yang sudah mengingatkan saya akan adanya kebahagiaan dibalik kesederhanaan. Terima kasih telah menarik saya kembali ke bumi supaya tak terbang terlalu tinggi hingga lepas kendali. Dan terima kasih telah bersedia berjalan beriringan dengan saya yang masih suka hilang arah ini.

Jadi, mari menata hidup kembali. Luruskan niat, bulatkan tekad, terus berusaha dan jangan lupa berdoa :)


Bandung, 15 Januari 2014
Hesti Nuraini

Galau Akademik

No Comments »

Semester 7 telah benar-benar berakhir seiring keluarnya nilai ke-23 sks yang saya ambil kemarin. Hasilnya? Alhamdulillah. Ini adalah IP terbaik yang pernah saya dapat selama kuliah. Kemudian muncul pertanyaan kepada diri sendiri, Kenapa ga dari dulu sih nilai saya kayak gini? Kenapa ga dari dulu sih usaha saya kayak gini? Kenapa ga dari dulu sih cara belajar saya kayak gini? Dan serentetan pertanyaan kenapa dan penyesalan lainnya... Mungkin ini adalah cara Tuhan unuk ngasih 'kuliah' yang beneran ke saya. Biar di kehidupan yang sesungguhnya saya selalu serius dari awal. Ga baru gedandapan di akhir buat memperbaiki semuanya.

Saya jadi ingat masa SMA saya dulu. Sama persis. Kelas satu belajar seadanya, remidi biasa aja, nilai pas-pasan yang penting lulus. Baru di kelas tiga bener-bener usaha keras biar bisa masuk ITB yang otomatis hasilnya juga bikin semua nilai di rapor naik. Pas kuliah... ternyata sama aja. Terlalu sibuk unit ini-itu di semester awal sampai mengabaikan akademik, bahkan sempet ga lulus satu mata kuliah. Tapi syukurlah, Allah lagi-lagi masih sayang dan ngasih kesempatan saya buat memperbaiki semuanya. Semoga senantiasa dilancarkan sampai lulus Juli nanti, aamiin.

Ngomong-ngomong soal akademik, sekarang saya lagi galau sedih maksimal gara-gara mata kuliah yang sangat ingin saya ambil tidak dibuka semester ini, padahal semester ini kan semester terakhir saya kuliah di ITB :') Nama kuliahnya adalah Apresiasi Sastra. Yup! Kalian ga salah dengar kok. Mata kuliah ini emang belajar tentang sastra. Di ITB? Iya. Di ITB. Makanya saya pengen banget ambil. Mata kuliah ini sejenis gitu lah sama mata kuliah Jurnalisme Sains dan Teknologi yang pernah saya ambil tahun lalu. Dan saya baru tahu kalo ternyata si ApSas cuma dibuka di semester ganjil. Nyesel banget kenapa semester kemarin saya ga ngambil makul itu dan malah ngambil mata kuliah berkode EL5xxx.

Oiya, fyi, saya akhirnya membatalkan niatan saya untuk mengambil program fastrack. Nggak tahu rasaya saya ga siap aja untuk menuntut ilmu di jalan itu. Saya bukan tipe orang yang bisa belajar dan ngoprek sendiri seperti yang harus dilakukan mahasiswa di program magister teknik. Takut TA malah keteteran, takut gabisa ngikutin kuliah magister, takut gabisa ngoprek, takut thesis jadi abal-abal dan ketakutan-ketakutan yang lainnya. Oke, saya akui saya emang penakut masalah beginian. Kurang percaya diri, ga yakin sama kemampuan diri sendiri, dan faktor minder yang lain. Cupu banget lah pokoknya. Entahlah. Kayaknya kerja dulu akan lebih baik untuk kehidupan saya. Yah... setidaknya saya sudah tau apa yang harus saya raih saat saya kerja nanti. Jadi lebih bermotivasi tentunya kalo udah punya target.

Bicara soal target, kayaknya banyak temen-temen saya yang targetnya saat ini meleset gara-gara perubahan kurikulum. Kami angkatan 2010 jadi 'korban' perubahan kurikulum yang terjadi di tahun 2013. Mata kuliah yang ga wajib jadi wajib, yang wajib jadi pilihan, yang pilihan bingung itu masuk pilihan non prodi atau pilihan bebas. Ditambah kebijakan kaprodi baru yang ga sama dengan kebijakan yang pernah diterapkan oleh kaprodi yang lama. Yah, begitulah. sebagai mahasiswa yang pengen lulus cepet, tentu saja kami semua menuntut keadilan biar ga harus kebanyakan ngambil mata kuliah di semester terakhir.

Dan galau akademik yang paling termasyur saat ini tentu saja Galau Tugas Akhir alias GTA. Rasanya pengen segera nyelesaiin, tapi kok ya susah, tapi kok ya bingung mulai dari mana, tapi kok ya data belum lengkap, tapi kok ya belum paham ini itu, dan tapi-tapi yag lainnya. Ya Allah mudahkanlah TA saya ini, lancarkanlah pengerjaannya mulai bulan ini, Februari, Maret, dan inyaallah April udah selesai, Mei bisa sidang, Juni udah lulus, dan Juli akhirnya wisuda. Aamiin ya rabbalalamin.

Duh, maaf ya kalau saya sering galau. Semoga Allah menghilangkan segala kegundahan dan kegalauan di hati dan digantikan dengan ketenangan batin supaya semuanya lancar dan segala yang kita cita-citakan terkabul. AAMIINN...


Bandung, 14 Januari 2014
Hesti Nuraini

Pantai Teleng Ria Pacitan

1 Comment »

Pantai selalu jadi pilihan utama beberapa orang untuk berlibur. Perpaduan antara birunya langit, air laut, deburan ombak, pasir pantai, angin sepoi, dan terkadang pemandangan perbukitan di kejauhan terasa sangat tepat untuk pelepas penat. Bali dan Lombok sudah barang tentu jadi tujuan utama untuk wisata pantai. Namun ternyata di Pulau Jawa pun ada banyak pantai yang tak kalah asik untuk menghabiskan waktu liburan. 

Pantai Teleng Ria Pacitan

Nah, yang satu ini namanya Pantai Teleng Ria. Lokasinya di Kabupaten Pacitan, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tapi udah masuk wilayah Jawa Timur sih. Pantai ini cukup mudah dijangkau dari kota asal saya, Solo. Melalui jalur jalan raya Solo-Wonogiri ke Baturetno kemudian masuk ke Pacitan, kurang lebih memerlukan waktu 3 jam bila dijangkau menggunakan kendaraan pribadi. Oiya, sejauh perjalanan juga jalannya bagus kok, walaupun memang lumayan berliku namun aspalnya tergolong baru dan masih sangat baik, apalagi saat sudah masuk Pacitan-nya. Kalo kata Bapak saya, "Ya namanya juga jalan ke rumah presiden, ya bagus!"
Kiri tebing, kanan jurang, banyak truk, tapi jalannya mulus.

Pantainya sendiri cukup luas. Ada bukit di kanan kiri, berupa teluk gitu jadi ombaknya ga ganas banget. Makanya banyak juga mas-mas yang siang-siang terik surfing disana. Di sebelah kanan pantai juga ada pelabuhan ikan gitu, banyak sekali kapal nelayan disana. Buat yang suka kuliner laut, ada bermacam jenis ikan dengan aneka harga. Mau yang mentah atau yang matang semua ada tinggal pilih. Kemarin sih ibu saya beli sekilo ikan tuna (satu kardus besar banyaknya, entah berapa ekor pokoknya banyak) harganya 50 ribu rupiah, ikan tengiri juga harganya sama. Untuk cumi, kalo ga salah 80 ribu rupiah per kilonya.

pasar ikan
surfing
pantai, raya, dan ibu
Selamat berlibur!


Solo, 10 Januari 2014
Hesti Nuraini

De MATA 3D Trick Eye Museum

No Comments »

First time I knew this place from a news on twitter, "Wahana wisata 3D terbesar di dunia ternyata ada di Jogja http://bit.ly/1lkZHYm". I asked Putu where is that place, and then he asked me to go there if I go to Jogja someday. Finally, last Saturday I went to Jogja, then we went to that place.

This 3D Trick Eye Museum is located at XT Square (Jl. Veteran, Pandean, Umbulharjo) Jogja. There are a lot of  'trick eye' pictures that look like real one. People say that it is the biggest one in the world because it has around 120 pictures in it.

I think people should know this place, especialy people around Jogja and Solo. It can be one of your alternative holiday destination :)

Putu with a bengal tiger

Me with a crocodile

We are as world reporters


More photos are uploaded in:


Solo, January 6 2014
Hesti Nuraini

a childhood friend

No Comments »

Her name is Melia Kusuma Wardhani. She is a beautiful but really shy person, calm like the other 'Putri Solo', and very low profile. So, what does make she is really special for me? She is my kindergarten friend, her house is three house next to mine. We spend most of our childhood time together, we are very harmonious and never have a fight. She is one of reason that make my childhood full of happiness :)

Since were born until 6 years old we were always together, but then my mother sent me to different school from her. Because of that, our meeting frequency wasn't as much as before, we seldom played together anymore. 

Time goes by, we grows up. Now, we are 21 years old. She even has graduated from her diploma college. Today we are hanging out, watching movie, window shoping, and having lunch together. After almost 10 years we don't spend time together, we still enjoy our time and connect each other. We have chit chat, share our experiences, a little gossip, and talk about everything like what we used to have. Nothing changed. We really have our quality time today. 

and still looking for our childhood photos

Alhamdulillah, Thank God for sending me a very kind girl like her as my childhood (and will always be) friend.


Solo, January 3 2014
Hesti Nuraini

a wish for 2014

No Comments »

a morning greeting at January 1st and a little wish for 2014


Solo, 1 Januari 2014
Hesti Nuraini

Best of 2013

2 Comments »

Best moment: March 22, 2013
Best place: Bali
Best challenge: TA
Best effort: KP at Huawei
Best success: lulus ANTENA
Best experience: #CupisGoesToBali
Best escape: Trans Studio Bandung
Best team: BP Widyakelana 12/13
Best lesson-learned: Death is so close with us
Best quality: patience
Best adaptation: flat shoes and umbrella
Best attention to: health
Best gain: IP semester 6
Best food: Kantin Sehati's
Best drink: Nutriboost
Best fruit: watermelon
Best snacks: Tao Kae Noi
Best present: light piggy bank from Zi
Best song: Give Me A Reason by Pink!
Best concert: Teater JKT48
Best movie: 99 Cahaya di Langit Eropa
Best guilty pleasure: losing and buying new phone
Best actor: Lee Min Ho
Best enemy: Putu Adhika Bayu Bramantya
Best line: "Ganteng sih... Tapi apa bisa dia bahagiain kamu?"



Solo, 1 Januari 2014
Hesti Nuraini