Les Miserables (the movie)

Lagi-lagi Tuhan menunjukkan "the power of yuk!" Hahaha :p gara-gara seucap 'yuk' yang saya katakan untuk menanggapi pertanyaan seorang teman tadi siang tentang suatu film, hari ini saya dan 3 cewek sbi jadi nonton a really awesome movie "Les Miserable" padahal agenda kami hari itu sebenarnya adalah transaksi rutin saat liburaan tiba alias copy-mengcopy film dan serial hohoho...
Sebenarnya saya tertarik nonton film ini hanya karena judulnya yang sangat catchy karena bahasa-bahasa Perancis gitu dan karena ada Anne Hathaway di salah satu daftar pemainnya hehehe. Ga kebayang awalnya ini film seperti apa. And then mulailah film tersebut, dan saya kaget ga ketulungan karena ternyata ini film ini adalah film MUSIKAL. Tapi plis jangan ngebayangin film musikal semacam HSM ataupun Petualangan Sherina. Musikalnya ini semacam di teater atau opera-operaa gitu deh yang dialog pun bahkan dinyanyiin dengan sedikit lebay. Beberapa menit pertama saya sempat berfikir haduh film apaan sih ini aneh banget -,- huffitaaa...
Cover film Les Miserables

Eits, tapi tunggu dulu. Jadi diceritakan seorang tokoh utama bernama Jean Valjean seorang tahanan yang baru saja dibebaskan dengan bersyarat dan dinyatakan sebagai orang berbahaya di seluruh negeri, setelah bebas dia dikucilkan dan tidak diterima dimasyarakat karena sudah diberi tanda bahwa dia adalah tawanan berbahaya, padahal sebenarnya kesalahannya hanyalah mencuri sepotong roti, namun karena hukum dan pemerintahan Perancis yang berkuasa saat itu membuat dia di-judge sebagi budak di negeri sendiri. Dia udah hopeless banget saat itu, jijik sama dirinya sendiri, benci sama orang-orang yang nggak adil sama dia. Tapi kemudian dia sampai di sebuah gereja yang menerimanya. Pendeta di gereja tersebut yang menyadarkannya untuk hidup kembali menjadi manusia yang baik, manusia pemaaf dan penuh kasih sayang.

Akhirnya 8 tahun kemudian Jean hidup kembali seutuhnya menjadi manusia baru, bahkan dia berhasil menjadi seorang walikota yang disegani seluruh kota. Dia juga menolong Fantine (diperankan oleh Anne) yang udah jadi pelacur yang hina dan bersedia merawat Cossete anaknya saat Fantine meninggal. Sedih banget lah pas ini Fantine sampe ngejual rambutnya yang bagus banget, ngejual gigi gerahamnya, sampai ngejual dirinya untuk menghidupi Cossete :'( pas adegan ini juga si Anne nyanyi dan ternyata suaranya bagus banget! Lirik/monolognya juga keren diksinya, "Life had killed the dream I dreamed." Dalem!

Cerita berlanjut sampai Cossete beranjak dewasa, disinilah cerita menjadi lebih hidup karena mulai muncul konflik percintaan. Dengan latar belakang pergerakan Revolusi Perancis juga membuat cerita menjadi lebih menarik. Marius, salah satu pemuda pergerakan, jatuh cinta pada Cossete. Dia minta tolong kepada Eponine, gadis yang jelas-jelas suka padanya, untuk mencari tahu keberadaan Cossete. Di bagian ini saya sukses dibikin nangis untuk pertama kalinya (oke saya nangis di beberapa part sepanjang 2.5 jam film ini). Yang bikin saya nangis deleweran adalah si Eponine yang super duper baik banget. Dia tulus banget suka sama cowok yang jelas-jelas suka sama cewek lain, tapi itu ga merubahnya jadi orang jahat justru dia makin rela berkorban bahkan sampai mengorbankan nyawanya saat revolusi demi menyelamatkan nyawa Marius uhhhhh sweet banget dia tulus ngelakuin apapun, dia bahagia melihat Marius bahagia :') somehow saya pengen bisa jadi orang yang setulus Eponine :')

Film ini lengkap banget lho! Mulai dari cerita kemanusiaan, cinta tanah air dan kebangsaan, kisah religi dan ketuhanan, kasih sayang ibu-anak, kasih sayang ayah-anak, cinta-cintaan, sampai persahabatan. Di saat terjadi Revolusi Perancis, persahabatan pemuda-pemuda lah yang bikin mereka kuat dan ga gampang nyerah walaupun pada akhirnya mereka kalah dan meninggal semua (kecuali Marius yang diselamatkan Jean) dan disinilah saya kembali menangis saat melihat jejeran jenazah sahabat-sahabat tersebut :')

Film ini berakhir bahagia kok, dan bikin merinding banget saat semua tokoh nyanyi bareng di endingnya, keren banget kedengerannya mereka nyanyi dengan nada dan melodi sama namun lirik yang berbeda. Dan musiknya itu megah banget, pokoknya keren lah, ga nyangka padahal awalnya film ini terkesan ngebosenin tapi ternyata luar biasa banget, sarat makna dan pembelajaran :) Salah satu quote yang paling saya inget dari film ini adalah  "Bahkan malam terkelam pun akan berakhir dan mentari akan terbit." So, Keep Spirit!!!

adegan endingnya yang keren banget (ini sambil nyanyi loh) :D
Solo, 17 Januari 2013
Hesti Nuraini

This entry was posted on January 17, 2013 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply