Tugas UAS mata kuliah Connected Service and Cloud Computing.
Jelaskan apa yang anda lakukan jika anda diangkat sebagai Lead-Engineer di Kantor Walikota Bandung untuk project Smart City!
Smart
City merupakan pengembangan dan pengelolaan kota
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memonitor
dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih
efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta
mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Konsep smart city ini dimaksudkan untuk
mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan
Teknologi Informasi (TI).
Smart City sendiri tersusun dari komponen-komponen antara lain:
- Smart Citizen
- Smart Governance
- Smart Education
- Smart Healtcare
- Smart Building
- Smart Infrastructure
- Smart Mobility
- Smart Technology
- Smart Energy
Untuk mewujudkan suatu smart city, hal pertama yang harus
dibenahi adalah masyarakat kota itu sendiri, mulai dari perilaku hingga gaya
hidupnya harus sudah berpandangan ‘smart’.
Dan untuk mewujudkannya, peran pemerintahan sangat penting disini. Sehingga
langkah pertama yang akan dilakukan adalah membuat sistem pemerintahan &
pelayanan masyarakat yang smart.
Mulai dengan website tiap departemen
di pemerintahan, penyediaan layanan masyarakat secara online untuk tiap departemen, serta pelayanan tingkat kecamatan
hingga RT RW setempat.
Poin vital selanjutnya
adalah pendidikan. Sekolah-sekolah salam suatu smart city haruslah lebih smart. Seluruh sekolah di Kota Bandung
dari SD hingga SMA terkoneksi internet, tentunya dengan sistem security yang
baik agar tidak disalahgunakan. Sistem e-learning
juga akan diterapkan di tiap sekolah. Sehingga semua sekolah bisa saling
terkoneksi satu sama lain (connected
service) dan saling share
data/materi pelajaran agar tak ada lagi gap
antara sekolah favorit dan sekolah pinggiran karena semua sekolah harus sama
baik dan menjadi favorit. Dengan smart
education secara otomatis akan menceatak smart citizen.
Bidang yang tak kalah
penting adalah kesehatan. Setidaknya seluruh rumah sakit harus menerapkan
sistem smart building dan smart car (ambulance). Antara rumah
sakit dan puskesmas juga saling terkoneksi supaya jika ada pasien rujukan dari
puskesmas ke rumah sakit bisa langsung cepat tertangani. Antar rumah sakit
serta antara rumah sakit dan PMI juga terkoneksi satu sama lain untuk memantau
ketersediaan darah atau keperluan lainnya. Hal tersebut dapat terwujud dengan
adanya suatu sistem dengan data digital dan saling terkoneksi.
Bukan hanya rumah sakit
yang harus menerapkan smart building. Gedung
pemerintahan, perkantoran, sekolah, hingga pasar maupun pusat perbelanjaan juga
akan dibuat smart. mulai dari sistem security, fire safety, elevators, lighting,
cctv monitoring, hingga energy
management. Dan tak lupa akses layanan publik seperti stasiun, terminal,
bandara juga dibuat sistem connected
service-nya.
Setelah building, maka infrastruktur yang akan
dibenahi, diantaranya:
- Akses pintu tol keluar-masuk Kota Bandung akan diintegrasikan dengan smart car / smart vehicle untuk mewujudkan smart mobility.
- SPBU dan parking area juga akan diintegrasikan dengan smart car (smart mobility).
- Penataan lampu kota yang terkoneksi semua ke pusat monitoring supaya tidak ada lagi ruas jalan yang lampunya mati hingga berbulan-bulan.
- Taman kota dengan akses penuh free wifi.
- Pintu air sungai dengan indikator batas banjir.
- Indikator di tiap TPS.
- Monitoring cctv di tiap sudut kota yang terintegrasi dengan sistem patroli kepolisian.
- dll.
Semua inftrastruktur
tersebut akan secara otomatis merekap data yang secara langsung mengirim report ke sistem monitoring pusat di Kantor Walikota. Dalam bidang teknologi,
khususnya telekomunikasi, tentu saja jaringan LTE 4G akan sangat diperlukan
demi kelancaran konektivitas dan akses data di seluruh penjuru Kota Bandung.
Dan terakhir yang
paling penting adalah mengenai energi. Pembangkit listrik, persediaan air,
maupun penyediaan bahan bakar haruslah ramah lingkungan. Akan dibuat sebuah
sistem untuk mengontrol konsumsi energi yang dibutuhkan oleh seluruh Kota
Bandung.
Dalam satu rumah atau
satu gedung misalnya, jika pemakaian listrik atau air sudah melampaui batas
penggunaan wajar, maka akan ada alarm peringatan yang tidak hanya ditunjukkan
kepada pengguna namun laporan tersebut juga akan terkirim ke monitoring control di PLN/PDAM maupun
pemkot. Selain itu untuk daerah industri yang menggunakan bahan bakar serta
pembuangan limbah, dipasang juga suatu indikator juga apabila pemakaiannya
berlebih dan atau pembuangan limbahnya melebihi batas aman.
Hal ini dilakukan
supaya Bandung sebagai smart city bukan hanya unggul dalam teknologi, namun
juga hemat energi dan ramah lingkungan. Selain itu juga merupakan upaya agar
warga Bandung benar-benar menjadi penduduk yang bijak dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya yang ada di daerahnya. Sehingga terwujudlah Bandung Smart City beserta seluruh
warganya yang smart dan tercipta smart city yang sesungguhnya.
Referensi:
- Jin-Hyeck Yang, Smart City Strategy, 2012
- Sekhar N. Kondepudi, The Role of ICT in Smart Sustainable Cities, 2013
- Eueung Mulyana, Connected Things part 2C, 2014
Bandung, May 6, 2014
Hesti Nuraini
Join this online communities to know all about the government initiatives on Citizen Community and Online Community for Smart Cities
ReplyDelete