Rumah saya di Solo hanya berjarak kurang dari 1km dari
kantor pusat Telkom Solo. Sejak masuk ke Program Studi Teknik Telekomunikasi di
tahun 2011, saya selalu berangan-angan alangkah enaknya jika kelak bisa kerja
di Telkom situ. Yah, namanya juga angan-angan.
|
pict taken from http://www.telkom.co.id/ |
Singkat cerita, di suatu siang yang terik di awal bulan
Oktober 2014. Saya bersama rekan saya yang saat itu memang belum mendapat
pekerjaan setelah hampir 3bulan wisuda, datang ke jobfair yang diadakan oleh
Yayasan Pendidikan Telkom (Telkom University) di Landmark Braga. Stand terbesar
dan terdepan saat itu tentu saja milik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Okey langsung saja, jadi beginilah tahapan Tes di Telkom:
1.Mengambil nomor referal saat jobfair
Dengan menuliskan identitas diri di booth Telkom, kita akan
diberikan sebuah kode (nomor referal) yang nantinya digunakan pada saat
registrasi online. Satu orang yang mengantri hanya bisa mengambil satu nomor,
jadi tidak bisa nitip temen ya, dan oleh karenanya antrian disana cukup
panjang. Oiya, kita juga dapat kesempatan mengambil doorprize juga jika memakai
nomor Telkomsel di HP kita.
Pendaftaran online bisa dilakukan dengan memasukkan nomor
referal yang telah kita miliki. Registrasi ini juga memiliki periode waktu
tertentu, biasanya hanya sampai 1 hari setelah jobfair selesai. Saat itu saya
baru melakukan registrasi di hari terakhir, untungnya belum terlambat. Setelah
masuk ke akun yang telah dibuat di web, maka kita harus melengkapi data diri,
riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan dokumen-dokumen yang harus diupload
seperti ijazah, transkrip, KTP, dan sertifikat TOEFL. Setelah semua data
lengkap maka memilih posisi yang ingin dilamar. Saat itu ada beberapa lowongan
untuk beberapa perusahaan di Telkom Group, kita bisa memilih maksimal 3 posisi.
Namun tentu saja untuk pilihan pertama dipilih Managemen Trainee PT.
Telekomunikasi Indonesia. Jika aplikasi
sudah masuk maka kita akan mendapatkan email konfirmasi. Setelah itu tinggal
menunggu proses seleksi administrasi dan berdoa supaya segera memperoleh
undangan untuk tes selanjutnya.
3. Aptitude Tes
Waktu itu saya baru memperoleh undangan tes pertama sekitar
hampir 1 bulan setelah melakukan registrasi di web. Tes pertama ini
dilaksanakan di kawasan Telkom Corporate University (TCU) di daerah Geger Kalong,
Bandung. Aptitude tes ini semacam psikote yang cukup sederhana. Ada kemampuan
verbal dan numerikal kalau tidak salah. Waktunya juga Cuma sebentar, hanya
2jam. Hasil tes akan diumumkan hari itu juga. Kebetulan saat itu saya dapat
jadwal tes sore jadi tidak terlalu lama menunggu pengumuman malam harinya.
Sekitar pukul 8malam hasil tes keluar, Alhamdulillah lolos dan langsung harus
mengikuti psikotes lengkap esok harinya.
4. Psikotes
Keesokan harinya dilaksanan Psikotes lengkap selama hampir
5jam. Jadi saran saya istirahat yang cukup malam harinya supaya bisa
mengerjakan psikotes dengan segar. Saat psikotes ini kita akan diminta mengisi
data lengkap riwayat hidup, dan juga mengumpulkan berkas seperti legalisir
ijazah dan transkrip.
5. TOEFL Test
Kira-kira 3minggu sejak psikotes, baru keluar pengumuman peserta
yang lolos untuk tahapan tes selanjutnya yaitu TOEFL dan FGD. Tahapan tes
tersebut dilaksanakan secara 3hari, kebetulan saya mendapat jadwal di satu hari
yang sama, jadi pagi TOEFL siang FGD. Namun ada juga yang dapat jadwal di hari
yang berbeda. Okay, karena tes baru akan dilaksanakan satu minggu kemudian,
jadi ada waktu untuk belajar TOEFL dulu.
Tes TOEFL yang diberikan adalah TOEFL ITP seperti yang diselenggarakan
di Pusat Bahasa ITB. Karena saya pernah mengikuti tes tersebut jadi sudah ada
gambaran seperti apa soalnya. Saya juga belajar dari aplikasi TOEFL Test yang
saya peroleh dari EEP Bandung saat kursus dulu. Walaupun sudah belajar beberapa
hari ternyata soalnya tetap sulit huhuhu apalagi bagian listeningnya. Jika
sudah merasa failed saat listening seperti saya, maka harus bisa maksimal dapat
puin di bagian structure dan reading.
6. Diskusi Kelompok / Focus Group Discussion (FGD)
Siangnya dilaksanakan FGD di ruang yang berbeda meski masih
dalam lingkungan TCU. Kami dibagi dalam beberapa kelompok, satu kelompok
terdiri dari 7-8 orang. Saya dapat giliran pertama saat itu, bersama 7 peserta
lain dalam kelompok. Di dalam ruangan sudah ada 2 penilai, kami lalu diberikan
sebuah topik untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Kami mendapat kasus
mengenai pegawai yang terlalu dominan dalam menyelesaikan tugas sehingga tidak percaya
kepada rekannya untuk berbagi tugas. Kelompok lain ada yang mendapat topik
tentang cara mengatasi pegawai yang malas, yang suka MLM, dll. Intinya adalah
bagaimana kita dalam kelompok harus menghadapi masalah yang tak jarang terjadi
di dunia kerja. Yang harus diperhatikan saat FGD adalah jangan terlalu dominan
dalam kelompok namun jangan pasif dan diam saja, yang penting selalu fokus dan
memperhatikan setiap pendapat teman lain, sehingga kita dapat memberi
alternatif solusi yang baik.
7. Wawancara
Di akhir tahun baru ada pengumuman untuk tes tahap terakhir.
Tes-nya sendiri baru akan dilaksanakan di awal tahun 2015. Saya mendapat jadwal
wawancara terlebih dahulu. Sebelum wawancara ada semacam tes kompetensi
berdasarkan bidang masing-masing peserta. Saya yang masuk bidang Teknik Elektro
(Telekomunikasi) mendapat 4 buah soal yaitu mengenai tugas akhir (skripsi) yang
dikerjakan saat kuliah, mata kuliah yang paling dikuasai, bisnis telkom dan
hubungannya dengan jurusan yang kita pelajari (kontribusi apa yang dapat
diberikan), dan yang terakhir soal teknis mengenai IPTV. Setelah selesai tes
tertulis, kami diminta menandatangani surat perjanjian kontrak mengenai
ketentuan apabila nantinya lulus tes dan diterima sebagai pegawai. Ada beberapa
poin yang harus diperhatikan antara lain mengenai masa ikatan dinas dan denda
apabila mengundurkan diri sebelum masa ikatan dinas berakhir. Sesi wawancara pun
akhirnya dimulai. Lagi-lagi saya mendapat giliran pertama, ga sempet deg-deg-an
deh. Tapi ya gitu ga karuan rasanya pas masuk ruang wawancara. Tapi
alhamdulillah wawancara berlangsung santai. Ada 2 pewawancara dari HRD dan
user. Pertanyaannya juga dua macam yaitu mengenai kehidupan pribadi dan teknis
mengenai telekomunikasi yang ditanyakan secara bergantian. Tips? Saat menjawab
pertanyaan tentang kehidupan pribadi, jawab saja jujur apa-adanya tanpa
dibuat-buat supaya wawancara mengalir begitu saja. Saat menjawab pertanyaan
teknis dari user, kita harus benar-benar menguasai tugas akhir kuliah kita, dan
juga pelajari tentang bisnis yang sedang dikembangkan oleh Telkom. Wawancara
berlangsung selama hampir dari satu jam, dan waktu tidak akan terasa jika kita
menikmatinya.
8. Medical Check-Up
Besoknya saya mendapat jadwal untuk medcek di Telkom dekat
Gasibu. Tes kesehatan ini meliputi pemeriksaan urin, darah, rontgen, jantung,
audiovisual, dan konsul dokter. Jika kita pandai-pandai dalam memilih giliran
pemeriksaan, maka dalam 3jam tes kesehatan akan selesai. Tes kesehatan ini
sekaligus mengakhiri serangkaian tes seleksi PT.Telkom.
|
email notifikasi dari tahap ke tahap :) |
Sejak tes terakhir, saya selalu dag-dig-dug nunggu pengumuman. Tiap kali lewat di depan kantor Telkom dekat rumah saya pasti selalu berdoa supaya kelak bisa kerja disitu. Setelah penantian yang begitu lama (sekitar 2 bulan)
akhirnya pada tanggal 20 Februari 2015 pengumuman itu datang juga. Dan
Alhamdulillah saya (dan teman-teman ET ITB 2010 yang mendaftar) lulus dan
diterima di Telkom. Pengumumannya lumayan mengejutkan karena email baru dikirim
sekitar pukul 8 malam di Hari Jumat.
|
Pengumuman Kelulusan. Lihat no.32! |
Solo, 1 Maret 2015
Hesti Nuraini