Dia

Dia yang akhirnya kujumpa setelah sekian lama.
Ekspresinya ketika mencari-cariku selalu begitu tiap kali kami hendak bertemu. Caranya berjalan ketika menghampiriku tak berubah sejauh yang bisa kuingat. Senyumnya masih sama sejak terakhir kali aku melihatnya.
Pipinya makin bulat. Lengannya makin besar. Aku yakin berat badannya bertambah beberapa kilogram.
Kacamata andalannya masih dipakai. Membuat mata lentiknya tetap mempesona.
Dia masih sama lucunya ketika membuatku tertawa. Suaranya tak pernah berubah baik di telepon maupun ketika kudengar langsung, masih sama kekanakannya.
Dia yang selalu membuat benci ketika rindu. Dia yang selalu meluluhkan hati tiap kali bertemu.


Solo, 23 Maret 2015
Hesti Nuraini

This entry was posted on March 24, 2015 and is filed under ,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply