Aku bergumam dalam angan Menghirup resah yang menggantung Memeluk malam tanpa asa Menyeruput hangatnya secangkir kepedihan Aku tak suka kopi Bukan karena pahit, bukan Menurutku kopi tak pahit Ia hanya umm... hanya tak enak saja Biasanya aku suka malam Tapi kali ini tidak Seseorang di masa lalu pernah berkata padaku Saat siang perasaan selalu bisa ia kendalikan Tapi saat malam tidak Sosok yang menjadi lebih jujur ketika malam tiba Selalu manis berujung romantis Biasanya aku suka malam Tapi kali ini tidak Malam sungguh tak bersahabat belakangan Ia jadi angkuh Ia jadi berani untuk membunuh Ia jadi gemar merajut peluh Kini malam menjadi musuh Begitu kata seorang yang kukenal Biasanya aku suka malam Tapi kali ini tidak Ia dingin Sangat dingin Terlalu dingin Lalu meninggalkan dalam diam Merobohkan tembok pertahanan Namun membuat semakin kuat Berdiri di atas kaki sendiri Tanpa benteng di kanan kiri Aku kembali bergumam dalam angan Kembali menghirup resah yang menggantung Kembali memeluk malam tanpa asa Dan kembali menyeruput hangatnya secangkir kepedihan Ah, sungguh aku benci bait-bait ini! Bandung, 19 Januari 2014 Best Regards, Hesti Nuraini Telecommunication Engineering 2010 Bandung Institute of Technology +6285 647 332 442 Sent from Yahoo! Mail on Android |
Biasanya aku suka malam, tapi kali ini tidak.
This entry was posted on January 19, 2014 and is filed under loves,poetry. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.