Solo Car Free Day

Minggu pagi, Kota Solo. Pasti yang pertama kali terbersit di benak adalah...  


SOLO CAR FREE DAY

Ya, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi yang lebar jalannya lebih dari 10m dan panjangnya mencapai 5km ini tiap hari minggunya pukul 6-9 pagi dibebaskan dari kendaraan bermotor. Bisa kebayang kan gimana luasnya tempat ini?

Dulu saat awal banget program ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Solo, SCFD belum seramai sekarang. Saya masih ingat betul pas opening pertama kalinya waktu itu saya kelas 3 SMA yang sedang menunggu pengumuman kelulusan Ujian Nasional, saya sepedaan sendirian dari Monumen Gladag sampai Tugu Purwosari bolak-balik, sepanjang jalan ngelewatin anak-anak TK, SD, dan SMP yang olahraga dan main-main permainan tradisional macem betengan dan gobak sodor. Menyenangkan sekali rasanya seperti kembali ke masa kecil, sepedaan dengan udara yang segar :D

Minggu kedua dan minggu-minggu selanjutnya saya hampir tidak pernah absen untuk menghabisakn pagi di SCFD, bersama seorang teman dekat. Kami bersepeda atau kadang cuma jalan-jalan, sering ada juga festival-festival tertentu yang diadakan disana, seperti Solo Batik Carnival, pre-event Solo International Ethnic Music, pre-event Pemilihan Putra Putri Solo, dan event-event lain yang diadakan oleh Pemkot Solo.

Saat mulai kuliah (di Bandung) saya terpaksa melewatkan waktu ber-CFD di Solo. Walaupun di Bandung juga ada Dago Car Free Day di Jalan Juanda dekat kampus, namun suasananya tidaklah sama dengan SCFD. Di Dago sangatlah ramai dan berdesak-desakan karena memang jalannya yang tidak selebar Jalan Slamet Riyadi sehingga sangat penuh dan susah untuk sepedaan.

Kemarin Minggu 8 April 2012 yang lalu saya yang kebetulan lagi libur menyempatkan untuk ber-CFD-ria bersama keluarga di Solo.
Sepedaan bersama keluarga di CFD

Kami mulai jalan dari Monumen Gladag (yang memang kebetulan dekat dengan rumah) ke arah barat. Namun ternyata suasana SCFD sudah berbeda sejak terakhir kali saya kesana. Semakin kesini SCFD semakin ramai, penuh, dan padat, hampir seramai Dago. Mungkin karena waktu itu di depan Stadion Sriwedari sedang ada Institut Seni Indonesia (ISI Solo) yang menggelar pameran seni mereka di tengah jalan sehingga jalanan penuh dan sulit untuk bersepeda. Kemudian saya naik sepeda terus ke barat, di depan Solo Grand Mall ternyata ada Karnaval Drum Band dari anak-anak SD se-Solo jadi makin rame aja deh jalannya. Tapi saya seneng banget karena bikin jadi inget jaman kecil saya suka banget Drum Band :’)
pameran dari ISI Solo

Karnaval Drum Band

patroli polisi di SCFD


Walaupun suasana di SCFD sekarang ini sudah cukup banyak berubah, namun nuansanya tidak akan pernah terantikan oleh CFD dimanapun, walaupun teman dekat itu pun kini sudah tidak ada lagi, kebahagiaan itu tak akan berubah sampai kapanpun. Kebahagiaan saat menelusuri Jalan Slamet Riyadi itu dengan sepeda kesayanganku :)


nb: tulisan ini kemudian saya ikutsertakan dalam Kompetisi Tulisan Kesan Tentang Solo di http://kesan.tentangsolo.web.id


*seluruh gambar merupakan koleksi pribadi penulis*


Bandung, 8 April 2012
Hesti Nuraini

This entry was posted on April 20, 2012 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply