Kota
Surakarta atau yang lebih kerap disapa dengan Kota Solo memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah
satu (meeting, incentive, convention, exhibition city) di Indonesia. Mulai dari
potensi budaya, pariwisata, sampai perdagangan, semua dikelola dengan baik oleh
pemerintah Kota Surakarta pimpinan Bapak Joko Widodo yang akhir-akhir ini
namanya mencuat berkat kesuksesannya memimpin kota ini.
Keraton Kasunanan |
Istana Mangkunegaran |
Kampung Batik juga menjadi tujuan wisata yang patut dicatat karena Batik merupakan karya seni tradisional yang menjadi salah satu ciri khas kota Solo. Ada dua kampung batik yang ada di kota Solo, yaitu Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Kampung yang memiliki 20-30an home industri ini menjadi langganan dari para pembeli yang sudah terjalin secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia Tenggara dan Amerika Serikat). Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan membatik. Disamping produk batik, kampung batik Laweyan dan Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang ditengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat disekitar kampung kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar kampung kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan khusus bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik.
Solo Batik Carnival |
Kota Solo telah menjadi bagian dari World
Heritage Cities for Euro-Asia yang ditetapkan UNESCO,
dan telah menjadi Tuan Rumah International Conference of World Heritage
Cities for Euro-Asia pada Oktober 2008. Sejak tahun 2006, Kota Solo telah
menjadi Tuan Rumah untuk 440 pertunjukan seni, meliputi tarian
tradisional, pertunjukan musik dan teater. Sebagai tambahan, kota ini juga
mempunyai Institut Seni Indonesia (ISI-Surakarta), yang
menawarkan beragam program jurusan seni tradisional, termasuk ‘karawitan’ dan
‘wayang’. Juga diadakannya Solo Batik Carnival setiap tahun yang telah berhasil menarik
banyak minat wisatawan asing. Potensi budaya kota solo yang lain adalah Wayang Orang Sriwedari yang tampil
Setiap hari (Pukul 20.00 - 23.00) di Gedung Wayang orang Sriwedari yang berada
di kompleks Taman Hiburan Sriwedari.
Masih ada lagi Ketoprak (bahasa
Jawa: kethoprak) yaitu sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah
pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang
diiringi dengan gamelan disajikan yang tampil setiap hari pukul 20.00 di Taman Balekambang.
... lanjut ke part 2 untuk potensi Kota Solo yang lainnya ...
Bandung, 6 March 2012
Hesti Nuraini
... lanjut ke part 2 untuk potensi Kota Solo yang lainnya ...
Bandung, 6 March 2012
Hesti Nuraini