Terima Kasih, Pak Benny Subianto!

Setelah hampir 4 tahun kuliah di ITB, akhirnya saya tahu jug siapa tokoh utama yang paling utama dan terutama yang bikin saya bisa kuliah di kampus ini. Mungkin yang teman-teman ketahui, saya mendapat beasiswa dari BIUS alias Beasiswa ITB Untuk Semua yang dikomando oleh Ibu Betty Alisjahbana. Namun sebenarnya BIUS ini adalah beasiswa yang sumber dana nya berasal dari donatur baik perusahaan maupun perorangan. Sejak TPB beberapa teman saya diberitahu oleh pihak BIUS beasiswa mereka berasal dari siapa. Misalnya dari Bank Mandiri, PT. Medco, dan beberapa perusahaan lain, dan biasanya tiap tahun ada pertemuan antara anak beasiswa dengan donatur sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban. Namun saya (dan beberapa teman lain) tidak pernah masuk dalam list tersebut. Kami sempat berpikir ah mungkin sumber beasiswa kami berasal dari donatur perorangan yang dananya retail jadi banyak sumbernya. Sampai suatu sore sebuah sms undangan pertemuan donatur dengan daftar nama itu datang yang akhirnya mengungkap tokoh utama tersebut. Beliau adalah Bp. Ir. Benny Subianto, yang namanya terukir sebagai nama Labtek V di ITB.

Gedung Benny Subianto Labtek V ITB
Hari yang ditunggu itu pun akhirnya tiba. Namun sangat disayangkan ternyata pak Benny berhalangan hadir. Beliau digantikan oleh perwakilan dari Benny Subianto Foundation. Pertemuan itu diisi dengan perkenalan dari penerima beasiswa angkatan 2009 hingga 2013, kemudian dilanjutkan dengan sedikit cerita mengenai Pak Benny. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat low profile dan tertutup pada media walaupun sudah sangat sukses. Oiya satu hal yang sangat menarik adalah: Pak Benny ini sebenarnya hanya memiliki nama Subianto. Nama ‘Benny’ berasal dari nama panggilan oleh teman-teman SMA-nya dulu dan terus terbawa sampai kuliah dan bekerja. Hingga saat sukses pun nama Benny itu terus melekat dalam diri beliau sampai saat ini. Entah memang hanya kebetulan atau apa ini sama banget kan sama saya yang punya nama panggilan ‘Benny’ juga di SMA huehehe semoga kesuksesannya nanti juga ga jauh beda deh. Amin :D

Setelah lulus dari ITB, beliau memulai karir sebagai seorang salesman di Astra International hingga mencapai posisi Presiden Direktur dalam beberapa tahun. Beliau kemudian mendirikan perusahaannya sendiri dan juga memegang saham di beberapa perusahaan energi dan beberapa sektor lainnya. Walaupun sudah berada dalam jajaran konglomerat Indonesia tapi beliau masih giat bekerja, alasan beliau, “Semakin banyak yang bisa kita peroleh, maka akan semakin banyak pula yang bisa bagi ke orang lain.”

ini dia Pak Benny!
Di akhir pertemuan itu Pak Irwan menyampaikan pesan yang dititipkan oleh Pak Benny, pesannya hanya dua kata, yaitu: JUJUR dan RAJIN. Kata beliau jika 2 hal itu dapat kita pegang sepanjang hidup kita, maka kesuksesan dapat kita raih. Kami juga akan diagendakan untuk bertemu Pak Benny secara langsung di Jakarta walaupun waktunya masih belum pasti namun akan diusahakan secepatnya. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama di Tugu Sukarno ITB.


Terima Kasih, Pak Benny!
Salam, Benny :)


Bandung, 24 Januari 2014
Hesti Nuraini

This entry was posted on February 28, 2014 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply