“Mbak jurusannya apa?”
“Telkom.”
“Oh, STT Telkom? Bukan ITB?”
“Hmm maksudnya jurusan Teknik Telekomunikasi di ITB”
“Oh ada juga ya? Kirain STT Telkom hehe...”
“Hehe...”
Yah begitulah percakapan yang sering saya alami dengan orang-orang, bahkan anak ITB aja juga ada yang gatau kalo di ITB ada jurusan Teknik Telekomunikasi, setelah dijelaskan STEI Teknik Elektro blablabla baru deh ngerti. Huft.
Oke intinya Jurusan Teknik Telekomunikasi yang saya ketahui ada memang hanya di ITB dan STT Telkom alias IT Telkom alias ITT yang sekarang namanya jadi Telkom University. Di UI, UGM, dan Undip KK Teknik Telekomunikasi masih masuk ke dalam prodi Teknik Elektro (Gatau kalo ITS atau universitas lain).
Singkat cerita ITB sama ITT ini sering dibilang “saingan” gitu dalam jurusan ini. Tapi yaa gitu deh...kalo saya sendiri justru gapernah merasa kayak gitu, justru sangat bersyukur punya temen sesama Teknik Telekomunikasi di ITT. Hal ini berawal saat masa Kerja Praktik di Huawei tahun lalu. Huawei yang merupakan vendor telekomunikasi besar di Indonesia, membuka internship untuk mahasiswa jurusan Teknik Telekomunikasi, dan yang kebetulan ada dan dekat ya ITB dan ITT. Jadilah kami bertemu disana. Dan yang agak ga disangka, ternyata anak ITT itu jago-jago banget! Saya dan beberapa temen aja sempet minder dibuatnya.
Time goes by, pertemanan antar anak ITB-ITT masih terjaga dengan baik dan semakin dekat saat ada yang training Huawei ke China juga akhir tahun kemarin. Saya sendiri bersama Thariq dan Ana yang memiliki topik TA serupa juga menjadi makin dekat dengan seorang anak ITT yang juga punya topik TA tersebut. Kami pun jadi sering berkonsultasi bersama karena memakai software simulasi yang sama, dan beruntungnya untuk kami, dia (sebut saja Ikha) itu jago banget dalam bidang ini dan bulan lalu sudah lulus sidang S1 (wisudanya minggu depan).
Akhirnya minggu lalu, saya, Ana. dan Thariq memutuskan untuk berkunjung ke ITT untuk berguru pada Ikha. Sekalian jalan-jalan sih niatnya, masa hampir 4 tahun di Bandung belum pernah kesana. Jadilah saya dan Ana ke daereh Buahbatu-Gegerkalong sana naik angkot. Sebelumnya udah googling dulu angkot apa yang harus dinaiki, sambil nanya temen disana juga. Kalau dari ITB ke ITT, harus 2x naik angkotnya, yaitu: Dago-Kalapa kemudian ganti Kalapa-Gegerkalong. Petualangan kamipun dimulai. Dari Dago ke Kalapa aman walaupun sempat kebablasan dikit. Tapi dari Kalapa ke Gegerkalong duh kebablasan jauh banget, jalannya bener-bener belum pernah kami lewati, antah berantah, bahkan sempet lewat jalan banjir juga :’( Kata pepatah memang benar “Malu bertanya sesat di jalan. Telat bertanya jadinya kebablasan.” Tapi gapapa lah demi cinTA ini apapun akan kami lakukan!
Setelah hampir 2 jam terombang-ambing di jalan akhirnya sampai juga di ITT. Itupun harus dijemput dulu sama Thariq naik motor karena angkot kami ternyata turunnya di gerbang belakang yang harus jalan jauh banget ngelewatin sawah huhuhu kemudian terjadilah adegan bonceng tiga di kampus orang yang memalukan itu hahaha :p
Setelah bertemu sang master Ikha, kami diajak ke lab dia, namanya Lab MobileCom kalo ga salah. Sambil lihat kanan-kiri hmmm... bagus lho kampusnya. Luas dan lab telekomunikasinya jauuuuuuuh lebih lengkap dari ITB punya (jadi makin minder). Selama kurang lebih dua jam di lab tersebut, berdiskusi ini itu dengan Ikha, minta diajarin lalala dll, kami merasa cinTA jauh lebih tercerahkan. Sungguh terima kasih yang tak terkira untuk Ikha dan teman-temannya disana. Oiya disana kami juga ketemu temen-temen ITT yang lain, ada Norma, Fakhri, dan Aziz yang besoknya juga akan sidang.
Sambil jalan ke gerbang depan sambil liat pemandangan kampus sambil foto-foto, menyenangkan sekali walaupun sangat panas hawanya ga kayak di Dago. Disana ternyata ga Cuma ITT aja, ada juga IM (Institut Managemen), Politeknik Telkom, dan Institut Seni nya juga. Hmmm... bagus gedung-gedungnya baru, ada danau juga, lahan kosong sekitarnya juga masih luas, ga kayak ITB yang super sempit :(
Overall seneng banget bisa jalan-jalan ke ITT eh Telkom University. Beneran ngubah persepsi saya tentang ITT yang sebelumnya. Trus pulangnya harus naik angkot 3 kali dong hahaha hikshikshiks Gegerkalong-Buahbatu trus ganti Buahbatu-Kalapa trus baru Kalapa-Dago deh. Alhamdulillah sejam kemudian bisa nyampe ITB lagi dengan selamat tapi lumayan berat diongkos juga sih total buat bayar angkot ITB-ITT 20ribu. Tapi bener-bener menjadi perjalanan dan pelajaran yang sangat berharga sekali! Makasih semuanya :D
Ana dan Thariq lagi konsultasi sama Master Ikha |
Ada Norma juga :D |
Ini dia geng software Atoll |
Gedung N ITTelkom. Isinya Lab Telekomunikasi semua itu |
Lab Siskom sama Elkom, meanwhile in ITB... |
Yang di seberang danau itu gedung Seni sama Managemen |
Gerbang depannya |
We are in front of Telkom University |
Bandung, 4 Maret 2014
Hesti Nuraini